@trintheweirdo: Puberty #jjk #jujustukaisen #gojosatoru #nanamikento #sukunaryomen #tojifushiguro #choso #getosuguru #anime #manga

Triiiin 🌿
Triiiin 🌿
Open In TikTok:
Region: US
Saturday 19 July 2025 17:12:21 GMT
575572
156989
1160
4444

Music

Download

Comments

..zanes_illusion
ཐི’🕷️’ ᶻᵃⁿᵉ…!! ཋྀ :
Sakuna is so nice to his daughter but hates his sons guts😭💔
2025-07-19 17:19:52
29981
spacecowgirlb
bless 🍒 :
Toji having a crash out daughter🤣💀 sir
2025-07-19 17:16:31
17040
tojitoeliker
Vee'swifey :
"That so sweet! [happy][happy][happy][happy]"
2025-07-21 11:07:32
2
z3esnuts
z3esnuts :
Sukuna being a girl dad makes sm sense
2025-07-19 17:50:25
2894
sanem_shinazugawa
☆》Fart《☆ :
Nanami realizing that mewing can't fix everything...
2025-07-19 19:50:17
2035
sweeticii
hailey ᥫ᭡ :
“awww that’s so sweet [happy][happy]”
2025-07-19 17:28:15
1535
ghosthatesu
𝔤𝔥𝔬𝔰𝔱 ⍟ :
getos daughter immediately throwing the pillow LMAOO
2025-07-19 17:17:22
4176
khallme_mommyy_
🍇💜ᥫ᭡𝐀𝐒𝐘𝐃𝐈𝐀ᥫ᭡💜🍇 :
Sukuna would realistically be the perfect girl dad
2025-07-19 17:17:43
11994
sugurusho
౨ৎ 𝓇𝑜𝓈𝑒 :
THE LOOK ON NANAMI’S FACE HES TERRIFIED IM LOSING IT
2025-07-19 17:19:48
6769
koko_the_coconut21
koko :
"GET OUT👹" GOT ME ROLLING😂
2025-07-19 17:17:06
1035
planet._.rox
planet._.rox :
Toji did NOT want that smoke 😭😭
2025-07-19 17:21:22
4285
urfaveearthling6
Muichiro’s upper half :
Sukuna is a girl dad, argue with a wall
2025-07-19 18:21:35
6293
fwappyy
Fellow Simp🎀 :
Sukuna being a good dad!?
2025-07-19 17:18:11
5775
klyelishiaw
Okei :
Aww Sukuna being a gentle parent for once 🤣🤣.
2025-07-19 17:18:40
12579
sukunalover87
In your floorboards🫄 :
Toji just leaving SENT ME. Same with the Sukuna one💔
2025-07-19 17:17:27
916
driaxssh
dria :
Bro I’m crying who is in the back hyping sukuna up
2025-07-19 20:09:46
54
xjisxng_
ems¹⁴³ :
NOT TOJI CLOSING THE DOOR BYE
2025-07-19 17:22:03
829
milkudaiyo
Simmer 🍉🔆 :
so is sukuna's family just hell or...
2025-07-19 17:20:25
338
eemu_llama
Shrimp :
Toji ain’t wanna deal with that😭
2025-07-19 17:17:17
3534
lama_honkai
L :
I LOVE HOW SUKUNA IS THE NICEST[happy]
2025-07-19 17:17:37
2953
simply_t3
SimplyT :
Gojo: "why are we so angry" 😶🙈
2025-07-19 22:47:59
27
luv_..roz
Yur..fav_roz🦄💊 :
“Dad, why are you walking in here so happy?….GET OUT. 🤬”
2025-07-19 20:52:18
110
trap_hoekage
Traphoekage :
Sukuna being a good girl dad and then making his son swim through a pool of sharks lmaooo.
2025-07-19 18:57:48
655
kouminamotoceo
!! 𝒜𝒥 ˎˊ˗ | Kou’s #1 fan :
TOJI SLOWLY CLOSING THE DOOR HELPP😭😭
2025-07-19 17:19:03
5040
itsniahh3
nii :
i love how sukuna is with his daughter 😭
2025-07-19 17:16:57
819
To see more videos from user @trintheweirdo, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pemberian untuk Pembangunan Gedung GMIT Center Di tengah perbincangan yang sedang riuh dan mempertanyakan tentang amplop janji iman untuk pembangunan Gedung GMIT Center, ada satu kisah yang menginspirasi kita semua. Kisah ini datang dari seorang nenek yang sederhana di pedalaman Amarasi Timur_Bikoen. Nene tidak berpendidikan, namun memiliki hati yang besar. Namanya adalah Nene Petronela, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Nene Nea. Sebagai seorang lansia berumur 86 tahun, yang telah melewati banyak perjalanan hidup, Nene Nea mungkin tidak memiliki kekayaan atau harta benda yang melimpah. Namun, dia memiliki sesuatu yang lebih berharga—hati yang penuh kasih dan sukacita dalam memberi. Saat orang-orang mulai mengeluh dan berpikir dua kali untuk memberi, Nene Nea justru menjadi orang pertama yang maju, menyumbangkan apa yang dia miliki, meskipun sedikit. Dia memberikan dengan penuh sukacita, tanpa rasa ragu atau keluhan, karena bagi Nene Nea, memberi bukanlah beban, melainkan sebuah kebahagiaan. Itu terlihat pada tanggal  1 Juni Amplop di berikan, dan minggu pagi sebelum bergeraja tangga 8 Juni, nene Nea menjadi orang pertama yang memberi. Kaget bukan kepalang, bahwa nene adalah orang pertama.  Apa yang dilakukan oleh Nene Nea sebenarnya mengingatkan kita pada kisah janda miskin dalam Markus 12:41–44. Ketika Yesus duduk di Bait Allah, Ia memperhatikan orang-orang yang memberi persembahan. Banyak orang kaya memberi dalam jumlah besar, tapi lalu datanglah seorang janda miskin yang hanya memberi dua keping uang tembaga. Namun Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” Demikian juga dengan Nene Nea. Ia tidak menunggu berlimpah baru memberi. Ia tidak menghitung untung rugi, tidak menanti ajakan resmi. Ia tidak terpengaruh suara-suara yang meragukan atau mencibir janji iman. Ia hanya tahu satu hal: bahwa rumah Tuhan sedang dibangun, dan dia ingin ambil bagian—bukan nanti, tapi sekarang. Sikap seperti inilah yang ingin Tuhan lihat dari umat-Nya. Bukan sekadar persembahan uang, tetapi persembahan hati. Bukan sekadar janji di atas kertas, tetapi tindakan nyata dalam kasih dan iman. Pembangunan Gedung GMIT Center bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan simbol ketaatan, kebersamaan, dan kasih umat Tuhan bagi generasi mendatang. Hari ini, kita semua diundang bukan hanya untuk memberi seperti Nene Nea, tetapi untuk memberi dengan roh yang sama: dengan kasih, kerelaan, dan sukacita. Mari kita berhenti bertanya “berapa yang harus saya beri?”, dan mulai bertanya “apa yang bisa saya lakukan untuk ambil bagian?” Karena ketika kita memberi dengan iman, Tuhan sendiri yang akan mencukupkan, bahkan melipatgandakan. Seperti tertulis dalam 2 Korintus 9:8,
Pemberian untuk Pembangunan Gedung GMIT Center Di tengah perbincangan yang sedang riuh dan mempertanyakan tentang amplop janji iman untuk pembangunan Gedung GMIT Center, ada satu kisah yang menginspirasi kita semua. Kisah ini datang dari seorang nenek yang sederhana di pedalaman Amarasi Timur_Bikoen. Nene tidak berpendidikan, namun memiliki hati yang besar. Namanya adalah Nene Petronela, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Nene Nea. Sebagai seorang lansia berumur 86 tahun, yang telah melewati banyak perjalanan hidup, Nene Nea mungkin tidak memiliki kekayaan atau harta benda yang melimpah. Namun, dia memiliki sesuatu yang lebih berharga—hati yang penuh kasih dan sukacita dalam memberi. Saat orang-orang mulai mengeluh dan berpikir dua kali untuk memberi, Nene Nea justru menjadi orang pertama yang maju, menyumbangkan apa yang dia miliki, meskipun sedikit. Dia memberikan dengan penuh sukacita, tanpa rasa ragu atau keluhan, karena bagi Nene Nea, memberi bukanlah beban, melainkan sebuah kebahagiaan. Itu terlihat pada tanggal 1 Juni Amplop di berikan, dan minggu pagi sebelum bergeraja tangga 8 Juni, nene Nea menjadi orang pertama yang memberi. Kaget bukan kepalang, bahwa nene adalah orang pertama. Apa yang dilakukan oleh Nene Nea sebenarnya mengingatkan kita pada kisah janda miskin dalam Markus 12:41–44. Ketika Yesus duduk di Bait Allah, Ia memperhatikan orang-orang yang memberi persembahan. Banyak orang kaya memberi dalam jumlah besar, tapi lalu datanglah seorang janda miskin yang hanya memberi dua keping uang tembaga. Namun Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” Demikian juga dengan Nene Nea. Ia tidak menunggu berlimpah baru memberi. Ia tidak menghitung untung rugi, tidak menanti ajakan resmi. Ia tidak terpengaruh suara-suara yang meragukan atau mencibir janji iman. Ia hanya tahu satu hal: bahwa rumah Tuhan sedang dibangun, dan dia ingin ambil bagian—bukan nanti, tapi sekarang. Sikap seperti inilah yang ingin Tuhan lihat dari umat-Nya. Bukan sekadar persembahan uang, tetapi persembahan hati. Bukan sekadar janji di atas kertas, tetapi tindakan nyata dalam kasih dan iman. Pembangunan Gedung GMIT Center bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan simbol ketaatan, kebersamaan, dan kasih umat Tuhan bagi generasi mendatang. Hari ini, kita semua diundang bukan hanya untuk memberi seperti Nene Nea, tetapi untuk memberi dengan roh yang sama: dengan kasih, kerelaan, dan sukacita. Mari kita berhenti bertanya “berapa yang harus saya beri?”, dan mulai bertanya “apa yang bisa saya lakukan untuk ambil bagian?” Karena ketika kita memberi dengan iman, Tuhan sendiri yang akan mencukupkan, bahkan melipatgandakan. Seperti tertulis dalam 2 Korintus 9:8, "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." Mari kita meneladani semangat Nene Nea dalam memberi. Bukan berapa banyak yang kita miliki, tetapi bagaimana kita memberikan dengan hati yang tulus dan sukacita. Pembangunan Gedung GMIT Center bukan hanya soal membangun sebuah gedung fisik, tetapi tentang membangun tubuh Kristus melalui kasih dan partisipasi kita bersama. Setiap sumbangan, sekecil apapun itu, memiliki nilai yang besar dalam pekerjaan Tuhan. Oya, nene Nea adalah 'Burung gagak' yg di utus Tuhan untuk selalu perhatikan beta di pastori.#gmit #nttviral #kristenprotestan #rohani #pendeta #fyp #aquadulu #nttpride🏝🔥

About