@a1exsmp3: I need to do more kpop songs #a1exsmp3 #editaudio #miniskirt #aoa #foryou foryoupage viral viralvideo hoteditaudios kpop aftereffects xyzbca

a1exsmp3
a1exsmp3
Open In TikTok:
Region: US
Saturday 19 July 2025 17:14:56 GMT
2556038
143044
284
3015

Music

Download

Comments

kan_ninia
Soap Bar 🧼 :
they dont make kpop songs like this no more💔💔💔
2025-07-20 08:35:33
2612
scarlett_r24
Scarlett :
MY RISKY HIGH HEELS, BLACK STOCKINGS, YOU WONT BE ABLE TO TAKE YOUR OFF ME!! DONT STOP ME NOW!!! WHEN I WEAR A MINISKIRT!! AND WALK ON THE STREET, EVERYONE LOOKS AT ME!!! IM WEARING A MINISKIRT!! BUT WHY ARE YOU THE ONLY ONE WHO DOESN’T KNOW?? IM A CONFIDENT GIRL!!! BUT WHY ARE YOU MAKING ME STRUGGLE???
2025-07-19 18:54:27
2260
sweeteste
༶yuna༶ :
obsessed w this song
2025-07-19 20:56:05
1098
kadrmbetovv
kalibek :
do still with you jk
2025-07-19 17:29:30
91
queennevercry563
queennevercry563 :
YESSSSS THE EXACT PEROSN I WAS WAITING TO THIS
2025-07-19 18:12:57
237
tomatogumaa
Fin :
Strategy by twice is PEAK
2025-07-26 13:46:28
6
danialloveskpop
Daniallvuskpop :
This song is so underrated it needs to be back please 😔❤
2025-09-16 16:00:33
0
qwizic
шкарпетка :
2025-07-19 19:30:42
155
samara13_34
☆⋆。𖦹°‧★❄☃️🎁🎄☆⋆。𖦹°‧★ :
I'm curious what is the meaning of this song and why us it called mini skirt
2025-08-15 08:13:46
0
softtender7
bulumanis :
This dance literally makes me want to dance this in front of my future husband
2025-07-20 09:40:47
257
nanaawertz
nanaagokgok :
2025-08-13 14:57:45
0
ipadkidminaa
minamilkpie :
Why is this tiktok reel so long? I’ve stucked here for 5 hours straight haiz 😔
2025-08-01 18:24:04
0
.justynapup
★~justyn~★ :
IM USING THIS
2025-07-19 19:49:54
17
foreveryouths
unhinged :
love the song, hate the music video and lowkey wish the song didn't exist as a whole (there was CE of a member {chanmi} and the aoa members were forced to do it)
2025-10-20 09:16:37
1
slainshades
chayenne :
omg please do dahlia by i-dle..
2025-09-08 09:57:47
0
.eeemmm
Emi 🎐🫧 :
im actually levitating 🛐💘
2025-07-28 17:45:04
2
kiraz7807
Kedii :
İ LOVEEEEEEEE THIS SOONNGGGG
2025-08-22 09:19:40
0
wonyobobalove
liz🧁TOGETHER OUT :
CAN YOU DO UPSIDE DOWN KISS BY TXT??🔥
2025-07-25 21:16:02
0
qrsytal
Qrystal⁷⁵ :
2025-08-08 13:03:22
48
imurfitzzz
aixch | capcut prem di bio ★ :
exo songs plsss
2025-07-22 14:32:30
0
alinatampo
alinatampo🍥 :
We need this kpop era to be back 😫🙏
2025-07-22 13:42:13
28
starsjh
ٰ :
jihyo atm please
2025-07-19 22:59:49
0
izzyfa14
Izzy 🏎️🔻 :
2025-10-08 07:31:58
10
ren_.10k
Serenity🫶🏽 :
2025-08-06 02:11:50
71
slashs.editz
Slash'z.Edits :
NOT 1 BAD AUDIO 😍
2025-07-19 18:01:00
16
To see more videos from user @a1exsmp3, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Langkat, mediaberantaskriminal.com – Melalui langkah cepat, terukur, dan profesional, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Langkat berhasil mengungkap kasus pemerasan di wilayah Kecamatan Stabat. Dua pelaku berinisial DFN (23), oknum yang mengaku mahasiswa dari aliansi PMD-SU, serta RDM (24), yang juga mengklaim diri sebagai anggota aliansi tersebut, berhasil diamankan beserta barang bukti uang tunai Rp10 juta dan dua unit telepon genggam. Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Ghulam Yanuar Lutfi, menjelaskan bahwa kasus tersebut bermula pada Rabu (12/11/2025), ketika pelapor menerima pesan WhatsApp dari DFN. Dalam pesan itu, pelaku mengancam akan menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Langkat terkait usaha galian C milik pelapor, kecuali permintaan uang sebesar Rp15 juta dipenuhi. Merasa tertekan, pelapor kemudian mengatur pertemuan dengan pelaku di sebuah kafe di Stabat. Pada pertemuan itu, DFN kembali menegaskan tuntutannya. Hingga Kamis malam, 13 November 2025, pelapor kembali bertemu DFN di Uncle Kuphi,Jalan Jenderal Sudirman No. 9, Kelurahan Perdamaian, Stabat, dan menyerahkan uang Rp10 juta sebagai bagian dari kesepakatan yang dipaksakan oleh pelaku. Menerima laporan resmi dari korban, Tim Opsnal Pidum Sat Reskrim bergerak cepat. Di lokasi yang sama, petugas langsung mengamankan DFN beserta uang tunai hasil pemerasan. Dari interogasi awal, DFN mengakui perbuatannya dan mengungkap peran rekannya, RDM, yang kemudian berhasil ditangkap dalam pengembangan kasus. Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai Rp10.000.000, satu unit Samsung Galaxy A22, dan satu unit iPhone 13. AKP Ghulam Yanuar Lutfi menegaskan bahwa seluruh rangkaian tindakan merupakan mekanisme penyidikan yang dilakukan secara profesional dan sesuai prosedur. “Setiap tindakan kami merupakan tindak lanjut dari laporan korban, pengembangan di lapangan, dan analisis penyidik sesuai SOP yang berlaku,” ujarnya. Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, memberikan apresiasi terhadap kerja cepat jajaran Sat Reskrim. Ia menegaskan bahwa aksi pemerasan adalah tindakan kriminal yang sangat merugikan masyarakat. “Pemerasan menciptakan rasa takut, mengganggu usaha, serta memengaruhi stabilitas sosial. Polres Langkat tidak akan memberi ruang bagi pelaku yang memanfaatkan isu atau mengancam menggunakan mobilisasi massa demi keuntungan pribadi,” tegas Kapolres. Lebih lanjut, AKBP David menyebutkan bahwa penanganan cepat kasus ini merupakan implementasi strategi Polres Langkat dalam memperkuat kepercayaan publik melalui prinsip presisi: respons cepat, analisis akurat, dan tindakan tegas berdasarkan fakta lapangan. Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif, sementara penyidik terus mendalami kemungkinan adanya jaringan atau kasus serupa yang melibatkan oknum lainnya.***
Langkat, mediaberantaskriminal.com – Melalui langkah cepat, terukur, dan profesional, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Langkat berhasil mengungkap kasus pemerasan di wilayah Kecamatan Stabat. Dua pelaku berinisial DFN (23), oknum yang mengaku mahasiswa dari aliansi PMD-SU, serta RDM (24), yang juga mengklaim diri sebagai anggota aliansi tersebut, berhasil diamankan beserta barang bukti uang tunai Rp10 juta dan dua unit telepon genggam. Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Ghulam Yanuar Lutfi, menjelaskan bahwa kasus tersebut bermula pada Rabu (12/11/2025), ketika pelapor menerima pesan WhatsApp dari DFN. Dalam pesan itu, pelaku mengancam akan menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Langkat terkait usaha galian C milik pelapor, kecuali permintaan uang sebesar Rp15 juta dipenuhi. Merasa tertekan, pelapor kemudian mengatur pertemuan dengan pelaku di sebuah kafe di Stabat. Pada pertemuan itu, DFN kembali menegaskan tuntutannya. Hingga Kamis malam, 13 November 2025, pelapor kembali bertemu DFN di Uncle Kuphi,Jalan Jenderal Sudirman No. 9, Kelurahan Perdamaian, Stabat, dan menyerahkan uang Rp10 juta sebagai bagian dari kesepakatan yang dipaksakan oleh pelaku. Menerima laporan resmi dari korban, Tim Opsnal Pidum Sat Reskrim bergerak cepat. Di lokasi yang sama, petugas langsung mengamankan DFN beserta uang tunai hasil pemerasan. Dari interogasi awal, DFN mengakui perbuatannya dan mengungkap peran rekannya, RDM, yang kemudian berhasil ditangkap dalam pengembangan kasus. Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai Rp10.000.000, satu unit Samsung Galaxy A22, dan satu unit iPhone 13. AKP Ghulam Yanuar Lutfi menegaskan bahwa seluruh rangkaian tindakan merupakan mekanisme penyidikan yang dilakukan secara profesional dan sesuai prosedur. “Setiap tindakan kami merupakan tindak lanjut dari laporan korban, pengembangan di lapangan, dan analisis penyidik sesuai SOP yang berlaku,” ujarnya. Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, memberikan apresiasi terhadap kerja cepat jajaran Sat Reskrim. Ia menegaskan bahwa aksi pemerasan adalah tindakan kriminal yang sangat merugikan masyarakat. “Pemerasan menciptakan rasa takut, mengganggu usaha, serta memengaruhi stabilitas sosial. Polres Langkat tidak akan memberi ruang bagi pelaku yang memanfaatkan isu atau mengancam menggunakan mobilisasi massa demi keuntungan pribadi,” tegas Kapolres. Lebih lanjut, AKBP David menyebutkan bahwa penanganan cepat kasus ini merupakan implementasi strategi Polres Langkat dalam memperkuat kepercayaan publik melalui prinsip presisi: respons cepat, analisis akurat, dan tindakan tegas berdasarkan fakta lapangan. Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif, sementara penyidik terus mendalami kemungkinan adanya jaringan atau kasus serupa yang melibatkan oknum lainnya.***

About