@kiayaaa_a: POV[part 2]: Jam 01.45. Kamu duduk sendiri di pojok tempat tidur. Napas berat. Bahu gemetar. Baju kerja masih nempel di badan, basah karena hujan. Evan belum pulang. Katanya ada rapat dadakan. Tapi setengah malam? Sejak kapan bos besar kayak dia ikut rapat di luar kantor? Notifikasi masuk. 📲 “Y/N, kamu masih di rumah?” – nomor nggak dikenal. Kamu langsung berdiri. Kenapa ada yang tau kamu sendirian? 📲 “Kamu nggak tau, ya? Evan sekarang rapatnya di hotel. Tapi bukan sama klien.” Tanganmu gemetar. Kamu langsung nelpon dia. Nggak diangkat. 📲 “Kamu bisa kabur sekarang. Sebelum semuanya terlambat.” Siapa orang ini? Kenapa bahas kabur? Pintu apartemen diketuk. Pelan. Tapi berkali-kali. Kamu nekat buka—dan di sana... Evan. Basah kuyup. Tatapannya dingin. Wajahnya... luka. > “Siapa yang nelfon kamu?” > “Nggak tau. Nomor asing.” Dia jalan masuk tanpa izin, langsung narik HP dari tanganmu. > “Siapa yang ngomongin aku ke kamu? Teman kantor? Daniel lagi? Atau cowok lain yang kamu sembunyiin?!” > “Kamu nyakitin mereka? Kamu nyakitin orang-orang itu?!” “Aku nyelametin kamu, Y/N.” “Dari siapa?” “Dari dunia yang mau nyeret kamu jauh dari aku.” --- Kamu mundur. Evan pelan-pelan buka kemejanya. Ada goresan tajam di bahunya. > “Mereka nyerang duluan, Y/N. Mereka pikir bisa ngambil kamu dari aku.” > “Kamu paranoid.” > “Nggak.” Tatapannya mengunci matamu. “Aku realistis. Semua orang pengen kamu, dan aku satu-satunya yang sanggup jaga kamu.” --- Malam itu kamu kabur. Kamu pikir, cukup. Ini gila. Kamu pikir kamu bisa bebas dari “mesin” itu. Tapi pagi harinya... ada amplop di depan pintu apartemen. Isinya: foto. Video. Catatan. Semua tentangmu. Semua tentang orang-orang yang pernah deket denganmu. Dan di baliknya, catatan tulisan tangan Evan: > *“Kalau kamu lari, semua orang ini bakal hancur. Tapi kalau kamu tinggal #enhypen#heeseung #ffyypp #foryouu

𝐡𝐨𝐧𝐞𝐲𝐦𝟎𝐬𝐬

Open In TikTok:

Region: ID

Sunday 20 July 2025 11:25:08 GMT