@reddit6288: IM OPENING OUR MARRIAGE,"MY WIFE SPAT. “IVE ALREADYFOUND MY FIRST PARTNER"-THEN POINTED AT MY BESTFRIEND ON THE COUCH."YOUCAN WATCH... OR YOU CANLEAVE," I DIDN'T SAY A WORD.IJUST WALKED OUT. THREE DAYSLATER, MY PARENTS CALLED-AND WHAT THEY TOLD ME ABOUTTHAT NIGHT... LEFT ME FROZEN...#reddit

reddit6288
reddit6288
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 20 July 2025 14:41:46 GMT
6900
94
13
2

Music

Download

Comments

adamalc82
alc82 :
judge really shouldn't admit she would punish the sexes differently.
2025-07-25 09:42:46
0
beastlyheadshot
Posiner :
🥰
2025-07-28 15:17:18
0
chris9ee
chris9ee :
🥰
2025-07-22 10:31:53
0
chris9ee
chris9ee :
🥰
2025-07-22 10:31:46
0
chris9ee
chris9ee :
😂
2025-07-22 10:31:47
0
chris9ee
chris9ee :
😂
2025-07-22 10:31:38
0
luischavez9945
Luis Chavez :
🥰🥰🥰
2025-07-20 18:35:33
0
thatsouthernheathen
thatsouthernheathen :
😁😁😁
2025-07-20 16:23:38
0
skeeton80
user5274054865523 :
😁😁😁
2025-07-20 16:13:48
0
ammiemoon1
ammie :
❤️❤️❤️
2025-09-04 15:36:26
0
thefurniturefixer6
big mama :
okay I got a question did that man go gay
2025-07-22 20:34:29
2
To see more videos from user @reddit6288, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

*TELADAN NABI SAW DALAM MENYEJAHTERAKAN UMAT* Buletin Kaffah Edisi 410 (18 Rabiul Awal 1447 H/12 September 2025 M) Miris mendengar tragedi seorang ibu di Kabupaten Bandung baru-baru ini. Ia bunuh diri. Sebelumnya, ia meracuni dulu dua anaknya agar bisa mati bersama. Tindakan tragis itu dilatarbelakangi oleh depresi akibat tekanan kemiskinan dan kondisi rumah tangga. Peristiwa ini menambah panjang daftar tindakan bunuh diri yang menyeret anak sebagai korban. Sebelumnya, akibat kemiskinan juga, seorang anak di Kabupaten Sukabumi meninggal setelah tubuhnya dipenuhi ratusan cacing gelang. Sang ibu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ayahnya menderita TBC. Ironinya, mereka selalu kesulitan berobat karena tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS Kesehatan. *Bunuh Diri Meningkat* Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri) melaporkan jumlah kasus bunuh diri terus meningkat setiap tahun. Kenaikannya mencapai 60% dalam lima tahun terakhir. Polri mencatat pada tahun 2022 jumlah bunuh diri adalah 887 jiwa. Angka itu naik pada tahun 2023 hingga mencapai 1.288 kasus. Pada 2024, tercatat 1.023 kasus bunuh diri. Pada tahun 2025 sampai bulan Mei telah terjadi 600 kasus bunuh diri. Diduga kuat angka sebenarnya lebih besar lagi. Pasalnya, banyak kasus yang tidak dilaporkan (underreporting). Berdasarkan data dari Indonesian Association for Suicide Prevention (INASP), tingkat underreporting diperkirakan mencapai 300%. Jauh di atas rata-rata dunia yang berkisar antara 0–50%. Faktor penyebab bunuh diri memang beragam. Jerat kemiskinan adalah salah satu faktor kuat yang melatarbelakangi orang putus asa sehingga nekat bunuh diri. Kemelaratan, menurut Komnas Perempuan, juga rerata menjadi pemicu filisida maternal, pembunuhan anak oleh ibu. Tidak tega melihat anak menderita kemiskinan, sang ibu memilih jalan mengakhiri hidup anaknya. *Wajib Dihindari* Bunuh diri adalah perbuatan terlarang. Allah SWT mengingatkan: وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri. Sesungguhnya Allâh Maha Penyayang kepada kalian (TQS an-Nisa’ [4]: 29). Rasulullah saw. juga memperingatkan kaum Muslim bahwa bunuh diri akan menyengsarakan pelakunya pada Hari Akhir. Sabda beliau: مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Siapa saja yang melakukan bunuh diri dengan sesuatu, ia akan diazab dengan sesuatu itu pada Hari Kiamat (HR al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw juga mengingatkan orangtua agar jangan membunuh anak-anak mereka hanya karena takut anak-anak akan menyusahkan mereka atau menderita karena ketiadaan rezeki. Diriwayatkan: وَعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَيُّ اَلذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: – أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا، وَهُوَ خَلَقَكَ. قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ Dari Ibnu Mas’ud ra. berkata:  Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw., ”Dosa apakah yang paling besar?” Beliau menjawab, ”Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakan dirimu.” Aku bertanya lagi, ”Kemudian apa?” Beliau menjawab, ”Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersama dirimu.” (Muttafaq ‘alayh). 	 *Petunjuk Nabi saw.* Semua peringatan tentang besarnya dosa bunuh diri, baik yang berasal dari al-Quran maupun Sunnah Nabi saw., adalah tanda betapa besar cinta Allah SWT dan Rasul-Nya kepada umat ini. Rasulullah saw. menginginkan umat ini tidak terjatuh dalam azab-Nya. Karena itu beliau ingin menyelamatkan kita dari perbuatan tercela itu. Baginda Nabi saw. diutus oleh Allah SWT dengan membawa ajaran Islam yang akan memberikan kehidupan yang tenteram dan sejahtera lahir maupun batin bagi umat manusia. Pertama: Beliau membangun masyarakat dan negara di atas akidah Islam yang kokoh. Dari sini terpancar keyakinan hidup yang kokoh akan rezeki, lahir sikap tawakal dan optimisme dalam hidup.
*TELADAN NABI SAW DALAM MENYEJAHTERAKAN UMAT* Buletin Kaffah Edisi 410 (18 Rabiul Awal 1447 H/12 September 2025 M) Miris mendengar tragedi seorang ibu di Kabupaten Bandung baru-baru ini. Ia bunuh diri. Sebelumnya, ia meracuni dulu dua anaknya agar bisa mati bersama. Tindakan tragis itu dilatarbelakangi oleh depresi akibat tekanan kemiskinan dan kondisi rumah tangga. Peristiwa ini menambah panjang daftar tindakan bunuh diri yang menyeret anak sebagai korban. Sebelumnya, akibat kemiskinan juga, seorang anak di Kabupaten Sukabumi meninggal setelah tubuhnya dipenuhi ratusan cacing gelang. Sang ibu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ayahnya menderita TBC. Ironinya, mereka selalu kesulitan berobat karena tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS Kesehatan. *Bunuh Diri Meningkat* Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri) melaporkan jumlah kasus bunuh diri terus meningkat setiap tahun. Kenaikannya mencapai 60% dalam lima tahun terakhir. Polri mencatat pada tahun 2022 jumlah bunuh diri adalah 887 jiwa. Angka itu naik pada tahun 2023 hingga mencapai 1.288 kasus. Pada 2024, tercatat 1.023 kasus bunuh diri. Pada tahun 2025 sampai bulan Mei telah terjadi 600 kasus bunuh diri. Diduga kuat angka sebenarnya lebih besar lagi. Pasalnya, banyak kasus yang tidak dilaporkan (underreporting). Berdasarkan data dari Indonesian Association for Suicide Prevention (INASP), tingkat underreporting diperkirakan mencapai 300%. Jauh di atas rata-rata dunia yang berkisar antara 0–50%. Faktor penyebab bunuh diri memang beragam. Jerat kemiskinan adalah salah satu faktor kuat yang melatarbelakangi orang putus asa sehingga nekat bunuh diri. Kemelaratan, menurut Komnas Perempuan, juga rerata menjadi pemicu filisida maternal, pembunuhan anak oleh ibu. Tidak tega melihat anak menderita kemiskinan, sang ibu memilih jalan mengakhiri hidup anaknya. *Wajib Dihindari* Bunuh diri adalah perbuatan terlarang. Allah SWT mengingatkan: وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri. Sesungguhnya Allâh Maha Penyayang kepada kalian (TQS an-Nisa’ [4]: 29). Rasulullah saw. juga memperingatkan kaum Muslim bahwa bunuh diri akan menyengsarakan pelakunya pada Hari Akhir. Sabda beliau: مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Siapa saja yang melakukan bunuh diri dengan sesuatu, ia akan diazab dengan sesuatu itu pada Hari Kiamat (HR al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw juga mengingatkan orangtua agar jangan membunuh anak-anak mereka hanya karena takut anak-anak akan menyusahkan mereka atau menderita karena ketiadaan rezeki. Diriwayatkan: وَعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَيُّ اَلذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: – أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا، وَهُوَ خَلَقَكَ. قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ Dari Ibnu Mas’ud ra. berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw., ”Dosa apakah yang paling besar?” Beliau menjawab, ”Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakan dirimu.” Aku bertanya lagi, ”Kemudian apa?” Beliau menjawab, ”Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersama dirimu.” (Muttafaq ‘alayh). *Petunjuk Nabi saw.* Semua peringatan tentang besarnya dosa bunuh diri, baik yang berasal dari al-Quran maupun Sunnah Nabi saw., adalah tanda betapa besar cinta Allah SWT dan Rasul-Nya kepada umat ini. Rasulullah saw. menginginkan umat ini tidak terjatuh dalam azab-Nya. Karena itu beliau ingin menyelamatkan kita dari perbuatan tercela itu. Baginda Nabi saw. diutus oleh Allah SWT dengan membawa ajaran Islam yang akan memberikan kehidupan yang tenteram dan sejahtera lahir maupun batin bagi umat manusia. Pertama: Beliau membangun masyarakat dan negara di atas akidah Islam yang kokoh. Dari sini terpancar keyakinan hidup yang kokoh akan rezeki, lahir sikap tawakal dan optimisme dalam hidup.

About