@m..fawaid.al: Ketika Keikhlasan Dibalas dengan Rp 25 Juta Di sebuah desa sunyi di Demak, Jawa Tengah, tinggal seorang guru tua bernama Zuhdi. Sehari-hari ia mengajar di madrasah kecil. Tak digaji tetap, tak punya mobil, tak pernah dikenal dunia. Tapi dari lisannya, ratusan anak menghafal huruf hijaiyah. Dari tangannya, ribuan doa anak-anak meluncur ke langit. Ia datang setiap hari, menempuh puluhan kilometer dengan motor tua demi satu hal: mengabdi kepada ilmu dan menyelamatkan akhlak generasi. Tapi suatu hari, semuanya hancur… hanya karena satu tamparan kecil. Ketika peci Guru Tua dilempar, dan adab menjadi langka. Hari itu biasa saja. Kelas riuh, anak-anak bercanda. Tapi satu sandal beterbangan. Mendarat tepat di peci Pak Zuhdi. Sebuah penghinaan diam-diam yang menusuk harga diri guru tua yang tak pernah marah kecuali jika adab diinjak-injak. Refleks, tamparan kecil mendarat. Tidak keras, tidak brutal. Mungkin seperti tamparan ibu kepada anaknya yang bandel. Tapi zaman sudah berubah. Hukum tak lagi mengenal niat baik. Kebenaran tak punya tempat kalau yang melapor punya kuasa. Rp 25 Juta: Harga Sebuah Ketulusan Beberapa hari kemudian, lima orang datang. Ada aparat, ada surat resmi, ada tekanan. Pak Zuhdi yang bahkan tak paham proses hukum, duduk di lantai, menandatangani surat damai. Tapi damai itu tak gratis. Ia harus membayar Rp 25 juta, atau kasusnya dibawa ke polisi. Demi menjaga madrasah dari gaduh, ia menjual satu-satunya motor tuanya. Motor yang selama ini membawanya mengajar, kini jadi korban dari sebuah sistem yang tak memihak pada guru miskin yang ikhlas. Siapa Wali Murid Itu? Bukan rakyat biasa. Ia adalah mantan calon anggota DPRD. Pernah mencalonkan diri dari partai politik. Hanya meraih 36 suara. Tapi kini punya panggung nasional, bukan karena program, tapi karena menuntut guru tua hingga tak punya apa-apa. Apa yang diajarkan pada anak-anaknya? Bahwa adab bisa diganti dengan uang? Bahwa guru yang menegur harus dihukum? Gus Miftah menangis, rakyat bergerak, ulama karismatik itu angkat suara. “Dulu, orang tua berkata, kalau anak saya nakal, pukul saja, saya ridha.” Tapi sekarang? Guru mencubit sedikit saja, dituntut. Dianiaya hukum. Diperkarakan oleh orang tua yang merasa menang karena punya kuasa dan jalur hukum. Ribuan netizen mencari siapa guru ini. Ternyata dia bernama Mad Zuhdi, tinggal di pelosok Karanganyar, Demak. Yang mengajar tanpa bayaran, yang hidup dari doa murid dan sabar istri. Kita selalu bilang, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, kini tanpa perlindungan. Tapi hari ini kita diam ketika sang pahlawan dipaksa menjual motornya untuk menebus “kesalahan” karena mendidik. Kita bungkam ketika guru tua menangis, bukan karena dihina, tapi karena merasa dunia tak lagi punya ruang untuk orang jujur seperti dirinya. Dan Kami Bertanya… Bagaimana nasib guru lain setelah ini? Masih adakah yang berani menegur murid nakal? Masih adakah yang rela mengajar tanpa gaji, jika resikonya adalah penjara dan denda? Untukmu, Guru Zuhdi Engkau bukan bersalah. Engkau adalah saksi zaman yang tak lagi adil pada keikhlasan. Tamparanmu mungkin salah di mata hukum, tapi mulia di mata Tuhan dan sejarah. Motor tuamu boleh hilang, tapi doamu, dan air matamu, akan mengetuk pintu langit, jauh lebih keras dari laporan hukum mana pun. Dan untuk bangsa ini: Jika kita tak bisa menghargai guru, maka bersiaplah hidup dipimpin generasi yang tak tahu adab, karena tak ada lagi yang berani mengajarkannya. #fawaid_al #gurungaji #sanksi #25 #juta

M. Fawaid AL
M. Fawaid AL
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 21 July 2025 07:24:15 GMT
887449
16737
1028
872

Music

Download

Comments

kiswati8739
Kiswati :
Tamparan keras dari Pak Zuhdi berikutnya adalah ketika sang penuntut ganti rugi datang meminta maaf dan mengembalikan uang yang telah diminta secara paksa di bawah tekanan, tak sudi diterima kembali oleh pak Zuhdi, beliau berkata ikhlas memberikannya dan sudah memaafkan sebelum mereka datang meminta maaf...ini adalah pukulan keras yang akan menembus langit..krn saat org yg terzolimi telah ikhlas, maka tangan Yang Maha Kuasa yang akan bicara...
2025-07-22 01:53:11
690
emdezet1
MD TOP BAG :
Bu Siti lbh sakit menerima tamparan dr pak Zuhdi Krn ketika datang mau meminta maaf & mau mengembalikan uang yg telah dia terima ternyata ditolak pak Zuhdi beliau berkata iklas memberikan uang itu & seblm Bu Siti meminta maaf pak Zuhdi telah memaafkanya bgt mulyanya akhlak beliau
2025-07-22 02:37:45
249
ai59943
ai :
dunia ini tak muda lagi kawan😭😭😭
2025-07-23 03:38:24
0
hanya_seorang_hamba2
Inisial_ I :
kami dulu sekolah dipukul pakai rotan, dijewer ditelinga, dicubit badan tapi tidak pernah ortu marah, malah mereka berkata kepda guru "kalau anak kami nakal, bandel, tidak nurut disekolah silahkan hukum baik itu dipukul, dijewer, dicubit atau yg lain nya" dan kami murid juga segan tidak berani melawan malah selalu hormat dan sampai sekarang pun jika ketemu guru² yg mengajar dulu baik dari SD dan seterus nya jika ketemu/melihat selalu kami samperin sekedar cium tangan serta menanyakan kabar. miris memang sekarang di antara banyak kasus guru yg menghukum murid banyak ber akhir ke tindak pidana. padahal niat guru itu baik agar adab budi pekerti murid lebih baik dan menjadi manusia yg berakhlak. save guru² indonesia
2025-07-22 23:53:13
19
ernakosmiati
erna12 :
kemarin juga terjadi di madrasa desa ku.. orang tua murid datang ke sekolahan marah2 bentak2 omong yg seharusnya tidak pantas.. cerita sedikit salah satu murid di madrasah desaku kepalanya kebentur meja trs kebentur tembok sekolahan.. murid tersebut bilang bahwa kebentur gara2 ulah si guru.. murid tersebut bilang ke orang tuanya .. orang tua murid tersebut datang ke sekolahan marah2 omong kasar omongan yg seharusnya tidak pantas di ucapkan.. pdhl anak tersebut jatuh sendiri tp guru yg kena imbasnya.. lokasinya dekat kejadian di Karanganyar kemarin.. kec.gajah
2025-07-22 12:13:21
70
bagassts5
BagasSTS :
bu siti orang politik berteman dengan LSM + police, sengkuni semua... naudzubillah min dzalik
2025-07-22 00:29:18
151
evi.srimulyati
Evi Srimulyati :
keikhlasan kesabaran pa guru Zuhdi Allah ganti berlipat ganda.
2025-07-21 07:36:15
151
irvan.fauzi4
IvanKaa :
Saya Kagum dengan penulisan mas Fawaid,,keren,bahasanya bagus,makna kata2nya rapi ,Gampang dimengerti dan membawa kita kesuasana kehidupan pak Zuhdi yg derajatnya memang pantas diangkat Allah... Sehat trus mas,biar bisa menulis berita keren dan lebih baik lg..aamiin
2025-07-22 00:19:28
109
suharyono57
haryono :
Di era 90 an apabila ada anak mengadu kepada orang tua karena di pukul guru maka orang tua tidak akan menyalahkan gurunya , pasti anaknya yang akan di salahkan , itu mengajarkan kepada kita untuk hormat dan taat pada guru , al hasil anak akan selalu menghormati orang yang lebih tua dan tau akan tatakrama dalam bergaul , dan ini kejadian nyata yang terjadi pada pengalaman hidup , dan terbukti samapai sekarang sudah puluhan tahun lulus sekolah , ketemu guru dimana saja pasti akan sungkem ,
2025-07-23 01:09:40
9
coobet07
ardi rf 07 :
polisinya tuh hrus d selidiki, sya hya ingin bertanya mengapa guru madrasah yng udah puluhan taun mengabdi negara tak menjadikannya pns, sedangkan negara indo mayoritas beragama islam, kita mulai mengenal agama ya dari pendidikan madrasah
2025-07-22 00:06:00
77
defri.yoni
Bg dep :
Masih ingat waktu kecil kalau ngaji di surau.datang terlambat,ribut dll siap2 tangan kena rotan.mau ngadu ke orang tua malah kena hajar.alfatihah untuk guru guru ngaji kita yg telah berpulang.🥰
2025-07-22 03:26:20
81
mylooserguy
mail :
Di dalam kitab Ta'lim muta'alim di salah satu pasalnya syeikh Az-zarnuji berkata : " mengapa Generasi akhir tidak bisa mencapai masa ke emasan dalam hal ilmu seperti Generasi pendahulunya?,itu di karenakan bukan lagi seorang guru yg mengatur muridnya..Tapi murid yg mengatur gurunya. " wallahu alam bi shawab
2025-07-22 05:18:42
60
sukastisakdan
sukastisakdan :
guru ngaji ia sosok pembuka pintu gerbang syurga tanpa guru ngaji kita takkan mengenal Allah mengenal rasul mengenal, hormatilah guru mu sebagai mana kau menghormati orang tua mu, semoga Allah angkat derajat guru2 kita semua, aamiin 🤲🤲🤲
2025-07-21 16:02:19
130
paksay88
paksay :
ada hikmah di balik musibah sobat,,,dan sya menyimpulkan bahwa itulah cara Allah mengangkat drajat hambanya yg tlus n ikhlas. jk tk da musibah itu mgkn sang guru sulit punya mtor baru bhkan mgkn jga mustahil bsa umroh skluarga tp krn musibh tu smua bs trwjud. Allah maha tau yg terbaik utk hambanya
2025-07-21 21:03:30
42
ghantari15
@yah ghanta :
dan sudah terbukti tanpa di buktikan,,bahwa dunia politik tdak mamandang orang kecil,kawan,,semua di anggap lawan,,"mantan kader",,bagaimna jika dia jadi anggota dewan,lebih dari menindas rakyatnya
2025-07-22 01:02:42
27
sofiatululum499
dek naura :
aq juga guru madrasah dpelosok kecil,selama 13th gaji seadanya,niat hanya ingin mengabdi kpda sang guru yg telah mendidikku sedari kecil, meski banyak cobaan dan kadang sering dsalahkan, aq hanya bisa tersenyum karna itulah resiko sebagai guru menurutku,krna manusia tidak akan pernah puas dg arti ketulusan. aq tk berharap banyak dlam doaku aq hanya ingin mempunyai kehidpuan yg tenang dan ridho dri sang murobby
2025-07-22 01:19:55
45
user1224725004526
Zakaria :
terimakasih mas Fawaid... tulisan mu menjadi wakil kata hati ku... saya juga pengajar ngaji .. sudah hampir 20 tahun.. dengan bisyaroh seikhlasnya.. karena itu wasiat dari pendidik kami.. saya yakin.. karena Allah sedetikpun tak pernah tidur...
2025-07-21 13:38:42
79
octavia.vie
octavia Vie :
apa kabar diriku yg besar diera didikan yg sangat VOC dulu waktu SD kalau nggak hafal perkalian dihukum berdiri depan kelas dan keliling lapangan ortu nggak marah sama gurunya..apalah daya dulu sempat kena sabetan penggaris kayu dan lemparan penghapus papan tulis..
2025-07-21 22:04:56
21
poetoeratib
Poetoeratib :
sedang d proses dan di selidiki.karena ada indikasi campur tangan aparat dan LSM....sampe menuntut ganti rugi 25 jt...semoga semua bisa terkuak dan transparan.dan ad keadilan buat pak ustadz Zuhdi...amin..
2025-07-21 17:25:27
20
amirasafiya11
AmiraSafiya11 :
bukan kah kejadian guru Zudin tamparan keras pada kita sebagai wali murid...harga diri seorang guru tidak bisa dibeli oleh uang..itu lah tanda kebesaran Allah dlm waktu hitungan detik Kekuasaan Allah dgn mudahnya menjatuhkan dan mengangkat derajat seorang hamba.Ambil lah iktibar yg besar untuk kita sebagai orang tua...hargailah guru dari anak2 kita..yg memberikan ilmu dari yg buta sampai anak bisa terang menderang.
2025-07-22 12:05:25
16
arawahyu37
Arya :
mungkin pak kiyai zuhdi kena denda berupa materi tp wali muridnya kena sangsi sosial seumur hidup dr netizen indonesia dan si anak di cap jelek seumur hidup nya
2025-07-22 02:13:16
52
sofyan.hamid73
Sofyan Hamid :
zaman SDH berubah.... generasi yang sekolah tahun 80 an... para orang tua menitipkan anaknya untuk dididik....bukan sekedar bisa baca tulis dan berhitung.. tapi juga akhlak diasah... salah dihukum...dan tdk ada para orang tua menuntut... makasih lahirlah para generasi petarung...
2025-07-22 05:38:35
12
zahra42942
ElmozzaCollection :
d akui atau tidak ada peran polisi yang hanya memandang kasus ini dari segi hukum tanpa memandang sisi kemanusiaan dan polisi tidak paham madrasah Diniyah
2025-07-21 12:59:35
21
widayat.widayat7
Widayat Widayat :
mudah mudahan ini pahala yg diberikan oleh Allah Swt.kepada pok guru Zuhdi berupa ujian dengan kesabaranny mendidik anak anak didik nya..yaitu Surga yg menantinya...Aamiin Allahumma Aamiin...
2025-07-22 23:48:23
2
samlatu8
sam :
apapun itu menampar mungkin juga hal yg tidak di benarkan secara hukum agama dan negara,,,TPI bagi kedua belah pihak jalur perdamaian adalah hal yg sangat baik,,,dari pada ego yg di kedepankan,,,karna ada penomena di negara kita no viral no justice,,gugat menggugat sudah menjadi tontonan ,,,marilah kita sadar bahwa skrng bukan jaman dulu lagi,,kita di tuntut untuk lebih bijaksana dalam menghadapi suatu maslh☺️☺️☺️,,,jalur damai adalah jln yg terbaik,,,semoga PK guru dan keluarga murid saling bisa memaafkan☺️☺️☺️
2025-07-22 17:35:12
2
To see more videos from user @m..fawaid.al, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos


About