@onedopepawpaw: Sharp sharp scissors

MisterPawPaw
MisterPawPaw
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 22 July 2025 16:45:15 GMT
2002
24
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @onedopepawpaw, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV: Sunghoon adalah sosok yang dingin—nyaris tak pernah menunjukkan senyuman. Tapi anehnya, semua orang justru mengaguminya. Wajahnya tampan, sikapnya dewasa, dan ia sering membantu orang lain tanpa diminta. Tapi tidak bagimu. Di matamu, Sunghoon bukanlah pahlawan. Dia menyeramkan. Dingin, misterius, dan… terlalu banyak tahu tentangmu. Malam itu, kamu pulang terlambat karena harus menyelesaikan tugas bersama temanmu. Kamu mencoba menghubungi sopir untuk menjemput, tapi sialnya, sopirmu sedang sakit. Kamu pun memesan ojek online, namun tak ada satu pun driver yang menerima pesananmu. Akhirnya, dengan berat hati kamu memilih untuk berjalan kaki. Langkahmu mungkin terlihat santai, tapi hatimu dipenuhi ketakutan. Jalanan sepi, udara malam begitu menusuk kulit. Di tengah perjalanan, kamu merasa ada yang mengikuti dari belakang. Kamu panik, tapi tetap berpura-pura tenang. Sesekali kamu menoleh, memastikan bahwa kamu tidak berhalusinasi. Setelah perjuangan panjang, kamu tiba di apartemenmu. Napasmu lega. Kamu buru-buru membuka pintu, berharap bisa segera masuk dan mengunci diri. Namun, langkahmu terhenti. Aroma parfum yang familiar menusuk hidungmu. Jantungmu berdegup lebih cepat saat melihat seseorang duduk di sofa—santai, dengan hoodie hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Matamu membelalak. Aku bakal ikutin permainanmu sekarang, Park Sunghoon, batinmu, penuh kebencian. Perlahan, kamu memejamkan mata… membiarkan dirimu tertidur dalam pelukan seseorang yang paling kamu takuti. --- #pov #parksunghoon #sunghoon #enhypen #fyp #lewatberanda " width="135" height="240">
POV: Sunghoon adalah sosok yang dingin—nyaris tak pernah menunjukkan senyuman. Tapi anehnya, semua orang justru mengaguminya. Wajahnya tampan, sikapnya dewasa, dan ia sering membantu orang lain tanpa diminta. Tapi tidak bagimu. Di matamu, Sunghoon bukanlah pahlawan. Dia menyeramkan. Dingin, misterius, dan… terlalu banyak tahu tentangmu. Malam itu, kamu pulang terlambat karena harus menyelesaikan tugas bersama temanmu. Kamu mencoba menghubungi sopir untuk menjemput, tapi sialnya, sopirmu sedang sakit. Kamu pun memesan ojek online, namun tak ada satu pun driver yang menerima pesananmu. Akhirnya, dengan berat hati kamu memilih untuk berjalan kaki. Langkahmu mungkin terlihat santai, tapi hatimu dipenuhi ketakutan. Jalanan sepi, udara malam begitu menusuk kulit. Di tengah perjalanan, kamu merasa ada yang mengikuti dari belakang. Kamu panik, tapi tetap berpura-pura tenang. Sesekali kamu menoleh, memastikan bahwa kamu tidak berhalusinasi. Setelah perjuangan panjang, kamu tiba di apartemenmu. Napasmu lega. Kamu buru-buru membuka pintu, berharap bisa segera masuk dan mengunci diri. Namun, langkahmu terhenti. Aroma parfum yang familiar menusuk hidungmu. Jantungmu berdegup lebih cepat saat melihat seseorang duduk di sofa—santai, dengan hoodie hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Matamu membelalak. "S-Sunghoon?" bisikmu, nyaris tak percaya. "Yes, darling," jawabnya pelan. Senyumnya kecil… namun lebih menyeramkan daripada menenangkan. Kamu langsung mundur. "Hoon, stop. Jangan kaya gini. Sekarang keluar dari apartemenku," ucapmu, berusaha terdengar tegas. Sunghoon berdiri perlahan, menatapmu tajam dengan wajah gelap. “Cih, kamu berani usir aku?” ucapnya rendah, tapi penuh tekanan. "Iya, aku berani. Keluar dari sini!" bentakmu. Namun Sunghoon tak menggubris. Ia berjalan mendekat... lalu tiba-tiba mencium bibirmu. Kamu mendorongnya sekuat tenaga. "Udah, stop ya, Hoon!" bentakmu. "Aku udah capek!" Wajahmu memerah, napasmu mulai berat. "Kamu selalu tahu semua kegiatan aku di apartemen. Aku tahu kamu pasti pasang kamera! Aku udah cari ke mana-mana—rak, lemari, plafon—aku cari sampai rasanya aku mau gila!" "Tapi tetap aja... aku ngga nemuin apa pun!" "Kamu juga selalu ngikutin aku ke mana pun aku pergi! Bahkan tadi… yang ngikutin aku di jalan itu kamu, kan?!" "Kamu ngga puas bikin aku stres, Park Sunghoon?!" Sunghoon hanya diam. Tatapannya menusuk, rahangnya mengeras. "Kamu bisa ngomong biasa aja kan? Ngga usah teriak-teriak gitu," katanya datar, nadanya menahan emosi. “S–sorry... aku cuma... ngga suka kamu kayak gini ke aku,” katamu lirih. Tubuhmu gemetar. "Aku ngga peduli kamu suka atau ngga," ucapnya dingin. "Aku lakuin semua ini karena aku cinta kamu, y/n." Kamu menatapnya tak percaya. “Itu bukan cinta. Itu obsesi. Kamu terobsesi sama aku.” Sunghoon menghela napas. “Terserah kamu mau bilang apa. Aku ngga peduli. Yang jelas, malam ini aku tidur di sini.” “H-Hoon, please... jangan—” Tapi ia tak mendengarkan. Ia menarik tanganmu dan membawamu masuk ke dalam kamar. Kamu hanya bisa menurut, terlalu takut untuk melawan. Sunghoon merebahkan diri di ranjangmu, lalu menarikmu masuk ke dalam pelukannya. Kamu hanya bisa menatap langit-langit kamar, mencoba menahan tangis. Pelukannya erat. Terlalu erat. Napasnya terdengar tenang—kontras dengan detak jantungmu yang kacau. > Aku bakal ikutin permainanmu sekarang, Park Sunghoon, batinmu, penuh kebencian. Perlahan, kamu memejamkan mata… membiarkan dirimu tertidur dalam pelukan seseorang yang paling kamu takuti. --- #pov #parksunghoon #sunghoon #enhypen #fyp #lewatberanda

About