Namlatun :
in my denial era, selalu berfikir kalau papaku masih hidup cuma lagi sakit dan dirawat di RS dmn aku dilahirkan, karna memang terakhir ketemunya disana di RS itu sebelum pindah ke RS isolasi waktu covid dulu. masih dalam fase denial era, aku berfikir kalau kakakku masih di tinggal di luar kota, cuma dianya aja males pulang ke Jakarta karna berbagai alasan. Nyatanya, kuburan mereka berdua pun berdampingan, jarak perginya 46 hari, makamnya gak jauh dari rumah. Tapi yang paling menyakitkan dari semuanya adalah, ketika melihat mamaku meratapi 2 makam itu dengan mata sembabnya. Juga menghadapi denialnya mamaku sendiri yang sejak kehilangan anaknya, cahaya diwajahnya pudar. Ternyata, ini sudah berjalan menuju tahun ke 6 :") Alfatihah untuk tiap-tiap jiwa yang sudah dipanggil Allah lebih dulu. Alfatihah untuk diri kita masing-masing agar tetap berani belajar ikhlas atas takdir Allah. Semoga yang masih ada pun sehat juga diperpanjang jatah umur di dunia. Aku si anak bungsu, yang akhirnya takut soal kehilangan, kalau ditinggal oleh semua, aku bagaimana?
2025-07-29 21:21:11