@mylovejay_02: POV: Kegelapan. Itulah yang pertama kali kamu ingat. Bau anyir darah dan tanah kering memenuhi hidungmu. Kepalamu berdenyut hebat, setiap detaknya seperti palu yang menghantam tengkorak. Tubuhmu terasa remuk, sakit di sekujur tubuh. kamu terikat di sebuah kursi kayu tua, tangan dan kakimu diikat erat dengan tali yang kasar. Di depanmu, Heeseung berdiri. Wajahnya, yang biasanya tampan dan menawan, kini dipenuhi amarah yang mengerikan. Mata hitamnya menyala seperti bara api, menatapmu dengan tatapan yang membuatmu merinding. Dia tersenyum, senyum yang tak mencapai matanya, senyum yang lebih menyeramkan daripada tatapan tajamnya. "Kau pikir kau bisa menolakku?" suaranya berat, serak, seperti batu yang digosok-gosok. "Aku sudah memberimu peringatan, (y/n). Jangan pernah bermain-main dengan ku." Air mata mengalir deras di pipimu. Tubuhmu gemetar hebat, bukan hanya karena rasa sakit, tapi juga karena ketakutan yang mencengkeram jiwamu. Hari-hari berikutnya terasa seperti mimpi buruk yang tak pernah berakhir. Siksaan demi siksaan ia berikan. Pukulan, tendangan, cambukan—semuanya ia lakukan tanpa ampun. Tubuhmu penuh memar dan luka, tapi ia tak pernah berhenti. ia memaksamu untuk tidur bersamanya. kamu melawan, memohon, meronta, tapi kekuatannya jauh lebih besar. Dia seperti iblis yang tak kenal belas kasihan. Dia posesif, cemburuan, dan agresif. Setiap kali kamu mencoba berbicara dengan orang lain, atau bahkan hanya melihat pria lain, amarahnya meledak. Ia akan menyiksamu lebih kejam lagi, seakan-akan ingin melenyapkan seluruh keberanian yang tersisa dalam dirimu. Suatu hari, ia datang dengan senyum yang lebih mengerikan dari biasanya. "Kau hamil," katanya, suaranya terdengar sedikit berbeda, ada nada... lega? "Anakku." kamu tak bisa berkata apa-apa. Hanya air mata yang mengalir tanpa henti. Kehamilan ini bukanlah sesuatu yang kamu inginkan, apalagi dengan pria kejam seperti dia. Tapi di matanya, kamu melihat sesuatu yang aneh. Sejenis… kebahagiaan? Dia akan bertanggung jawab, katanya. Tapi tanggung jawab apa yang bisa diberikan oleh pria yang tak ragu membunuh siapapun? "Aku akan merawatmu," katanya, sentuhannya masih kasar, tapi ada sedikit kelembutan yang tak pernah kulihat sebelumnya. "Untuk anak kita." ———— dan benar saja, kalian akhirnya menikah, dan kamu tak menyangka heeseung akan mengundang orang sebanyak itu. dan kamu tau heeseung lah yang paling kaya, paling di takuti, yang paling kejam. itu lah alasan kamu menolaknya, dulu. bahkan malam pernikahan kalian malah ribut. heeseung marah lagi karena kamu mengobrol dengan pria di acara pernikahan tadi. kamu menyentuhnya, dia langsung menepis tangan mu. "kalo saja kau tidak hamil mungkin aku sudah mencabuk mu sekarang. kenapa kau bicara dengannya, JAWAB!" dia mencekeram kuat tangan mu. "aku hanya merasa tak enak, mereka tamu.. " suaramu gemeteran. "ayo, aku menginginkan nya." dia langsung mengatakan itu. "heeseung! aku lagi hamil." kamu agak berteriak. dia langsung menarik rambutmu. "jangan berteriak padaku, aku benci orang yang brisik. jika tidak boleh melakukan nya aku ingin hal lain." "hal lain apa?" "mencium dan memeluk mu hingga pagi." —dia langsung menggendong mu. ——— perutmu semakin membesar, kamu juga sering berpikir sebenarnya heeseung itu mencintaimu atau tidak? akhirnya kamu memutuskan untuk bertanya langsung. "mau ngomong." dia langsung menatap mu sejenak lalu kembali fokus dengan ponselnya. "katakan." "kau sebenarnya mencintai ku atau tidak? atau semua ini hanya permainan mu?" heeseung langsung membanting ponselnya, dia berdiri, mencekeram dagumu. "jika bukan karena cinta, aku tak akan melakukan ini. mungkin sudah sejak lama aku membunuhmu. jadi berhenti bertanya karena jawabannya tentu saja iya. aku melakukan apapun untuk mu kan? aku hanya menyiksa mu jika kau membuat ku marah, selebihnya aku lembut." dia mencium mu. kali ini ciuman cinta. (END) #pov #enhypen #foryou #fyp #heeseung #foryoupage #heeseungpov

PJ 🐈‍⬛🎸

Open In TikTok:

Region: ID

Saturday 26 July 2025 01:06:49 GMT