willbefine :
"bacanya sambil pakai logat batak!"
simplenya kek gini lae; dulu kita kalau mau transfer atau transaksi harus ke bank, kemudian dikembangkan, kau gak perlu ke bank cz udah ada atm. kemudian dikembangkan lg kau gak perlu ke atm, sekarang ada mbanking dan transfer pake norek. kemudian dikembangkan lagi mesin EDC dan Qris (transaksi tanpa norek), kemudian dikembangkan lagi jadi PaymentID. dengan PaymentID kau gak perlu norek untuk transfer ke bank dan nomor hp untuk e-wallet. cuman pake satu ID udah terhubung ke bank2nya dan e-wallet yg kau tautkan. jadi PaymentID adalah alat transaksi yg sama aja kek Qris, bedanya qris pake barcode, beda atm beda barcode, PaymentID pake ID, satu ID bisa terhubung ke beberapa bank (yg kau punya) dan e-wallet. BI tuh memberikan kita fasilitasi doang, kau mau pake atau gak terserah kau lah. Memang, BI bilang Payment ID itu bisa pantau profil keuangan seseorang (pendapatan, utang, kartu kredit, e-wallet). Tapi itu akses internal regulator, bukan untuk semua orang. Kau tetap gak akan bisa intip rekening orang lain hanya karena tahu ID-nya. dan BI adalah lembaga independent, bukan bagian pemerintahan. jadi kalo data kau bocor, salahin bank terkait. bukan pemerintah.
2025-07-27 23:14:50