๏ฟถ๏ฟถVilain pria dingin menggigil :
#gimicjebeh
Secara langsung, ransomware tidak bisa "masuk" ke file JPG (gambar) dalam arti menyembunyikan diri atau menjalankan diri dari dalam file JPG seperti halnya file executable (.exe atau .bat). Namun, ada beberapa cara tidak langsung yang digunakan penjahat siber untuk menyalahgunakan file JPG dalam penyebaran ransomware, seperti:
---
โ
1. Exploit lewat file gambar (Steganografi / Exploit berbasis image)
Penjahat bisa menyisipkan kode berbahaya ke dalam gambar menggunakan teknik steganografi, lalu menggunakan skrip atau malware pendukung untuk mengeksekusi data tersembunyi dari gambar tersebut.
Contoh: file gambar.jpg yang terlihat normal, tapi saat dibuka melalui skrip tertentu (biasanya via browser atau file shortcut), kode jahatnya dijalankan.
---
โ
2. File gambar palsu (double extension / disguising)
Contoh: photo.jpg.exe โ di sistem Windows yang menyembunyikan ekstensi, file ini akan terlihat seperti JPG padahal aslinya file executable.
Kalau korban membuka file itu, maka ransomware bisa langsung aktif.
---
โ
3. Eksploitasi software yang membuka gambar
Jika ada bug di software pembuka gambar (misalnya versi lama dari Photoshop, atau library di sistem), maka JPG bisa dikodekan secara khusus untuk men-trigger exploit saat dibuka, dan dari sana ransomware masuk.
Ini sangat jarang terjadi, tapi pernah digunakan dalam serangan APT (Advanced Persistent Threat).
---
โ
4. File gambar sebagai pemancing
Gambar digunakan untuk menipu korban agar mengunduh dan membuka file berbahaya lain. Misalnya, gambar dikirim via email dan disertai file zip/exe berbahaya.
---
๐ก๏ธKesimpulan:
File JPG biasa tidak bisa jadi ransomware.
Tapi JPG bisa dimanipulasi atau digunakan sebagai alat penyebar ransomware, terutama dengan teknik sosial engineering atau eksploitasi software.
Selalu hati-hati membuka file dari sumber tidak dikenal, walaupun terlihat seperti "gambar biasa".
2025-07-28 12:45:26