@user723583934832:

الأمل باالله كبير 🤲
الأمل باالله كبير 🤲
Open In TikTok:
Region: LY
Sunday 27 July 2025 14:24:24 GMT
21221
787
11
16

Music

Download

Comments

user6275469459875
هشام :
ريي يحفظك 🥰🥰🥰
2025-07-27 14:29:46
2
dy0u81mo8sd2
✊🏻ولد 🇱🇾 سليمان 👌🏻 :
ربي يسعدك 💚
2025-07-28 07:39:50
0
said.dj.39
Said dj 39 :
ربي يحفظك ويخليك 🥰
2025-07-27 21:08:09
0
user1736394401277
r1736394401277محمد المق :
💖💖💖
2025-07-27 14:38:40
1
abdulrahmanboutayaalmaa2
عبد الرحمن بوطاقيه المعبدى 🔥 :
🥰🥰🥰
2025-07-28 14:36:00
0
dywayr59lgld
اسلام الزليتني :
🤲🤲🤲
2025-07-28 13:16:02
0
user847717960562
👑🔥خالد التليسي ورشفاني 🔥👑 :
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
2025-07-28 09:17:19
0
alzydanyahmyd
احميد الزيداني :
🥰🥰❤❤🥰🥰🥰
2025-07-27 20:04:49
0
alagore53
واجع العين خطاهم الاصليه :
🥰🥰🥰🥰
2025-07-27 18:46:24
0
user7381750361433
س :
💏💏
2025-07-27 18:35:33
0
user52129569109
نيطاق سلام :
❤️❤️❤️
2025-07-27 18:00:06
0
To see more videos from user @user723583934832, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#Ni_ki pov : Kamu bersahabat dengan Ni-ki sejak kecil. Rumah kalian bahkan berdempetan. Saat umur kalian tujuh tahun, kalian sering diejek teman-teman. Ni-ki hanya menanggapinya dengan tertawa, beda denganmu yang selalu kesal. “Enggak! Aku sama dia enggak pacaran!” teriakmu suatu kali. “(y/n) sama Ni-ki pacaran, wuuu,
#Ni_ki pov : Kamu bersahabat dengan Ni-ki sejak kecil. Rumah kalian bahkan berdempetan. Saat umur kalian tujuh tahun, kalian sering diejek teman-teman. Ni-ki hanya menanggapinya dengan tertawa, beda denganmu yang selalu kesal. “Enggak! Aku sama dia enggak pacaran!” teriakmu suatu kali. “(y/n) sama Ni-ki pacaran, wuuu," ejek mereka sambil tertawa. “Denger ya! Sampai aku gede, aku nggak mau pacaran sama bocah ingusan kayak dia!” balasmu. Mendengar itu, Ni-ki langsung cemberut, mukanya masam sebelum berbalik pulang ke rumah. Mengadu lah itu, batinmu. Sejak TK, SD, SMP, dan sekarang SMA, kalian selalu satu sekolah, bahkan satu kelas. Tak heran, di sekolah pun kalian selalu terlihat berdua, kadang akur, kadang ribut. Sampai kamu punya pacar pun, Ni-ki yang mengantar, menemanimu. Aneh, bukan? Berbagai macam nama, sifat, dan tingkah laku mantan-mantanmu, Ni-ki tahu semua. Hari itu, kamu berjalan ke kelas dan langsung duduk di meja Ni-ki. “Abis pulang temenin lagi, ya,” katamu santai. “Cowok mana lagi yang lo pacarin?” Ni-ki menatapmu setengah malas. Tanpa menjawab, kamu cuma menjulurkan lidah sebelum kabur ke mejamu sendiri. Pulang sekolah, kamu dibonceng Ni-ki naik motor. Tak lama, kamu melihat pacar barumu menunggu. “Lo pulang duluan aja. Bilang sama Mama gue ada kerkom,” pintamu turun dari motor. “Bodoh, emang nyokap lo bakal percaya?” Ni-ki mendelik. “Udah, bilang aja gitu. Sana, sana.” Sebelum berlalu, dia sempat menunjukmu. “Awas hati-hati. Jangan sampai hamil lo.” Matamu membulat kaget. Kamu melotot, tak percaya ia bisa berbicara seperti itu di tengah orang banyak. Hari itu, acara ngedate mu gagal total. Pacarmu rupanya sudah punya pacar lain. Kamu dijadikan selingkuhan. Brengsek. Satu kata yang kamu gumamkan sambil berjalan pulang. Kamu tidak ingin menelepon Ni-ki, apalagi meminta dijemput. Jadi, kamu memilih berjalan kaki malam-malam, sendirian. Sampai akhirnya, suara motor berhenti di sampingmu. Ni-ki turun, memandangmu tanpa bicara. “Kok lo di sini?” tanyamu pelan. “Gue mau jemput lo. Nyokap lo nanyain mulu.” Kamu diam. Ni-ki meraih tanganmu, menarik pelan. “Naik.” Kamu menurut. Di sepanjang perjalanan, kamu memeluk pinggangnya. “Gimana? Kok pacar lo nggak nganterin?” suaranya terdengar santai. Kamu tetap diam. Kepalamu bersandar di punggungnya. “Oh, gue tau. Pacar lo punya pacar lain, kan? Lo dijadiin selingkuhan?” Ni-ki tertawa kecil. “Kok lo ketawa?” kamu menahan kesal. “Udah ketebak,” jawabnya sambil terkekeh. Sunyi lagi. Kamu menikmati angin malam yang dingin. “Lo kayak nggak pernah pacaran aja,” gumammu sambil mencubit pinggangnya pelan. “Emang nggak pernah,” balasnya cepat, teriak kecil karena cubitanmu. Ya, kamu tahu, Ni-ki memang belum pernah pacaran. Tidak pernah dekat dengan siapa pun. Hanya dekat denganmu. Pernah ada satu perempuan yang sempat mendekatinya, tetapi hanya bertahan beberapa hari. Katanya, Ni-ki terlalu sibuk dengan 'sahabat kecilnya.' “Biar gue hitung,” kata Ni-ki tiba-tiba. Kamu melirik spion, melihat dia tampak serius menghitung dalam hati. “Mantan lo sekarang udah lima,” ujarnya santai. Pandangan kalian bertemu di spion. Kamu memutar bola mata malas. Ni-ki tersenyum menang. “Makanya, pacaran sama gue aja,” ujarnya sambil menahan tawa. “Nggak. Lo kayak bocah.” “Pembullyan, anjir. Dari dulu ya, lo ngatain gue bocah lah, ingusan lah." “Kan emang bener.” Kali ini kamu tertawa puas melihat wajahnya berubah kesal. Sepanjang perjalanan pulang, kalian hanya saling bercanda. Membuatmu sedikit lupa akan kesedihan yang sejak tadi memenuhi pikiranmu. Tanpa terasa, kalian sudah sampai di depan rumahmu. Ni-ki mematikan mesin motor, lalu menoleh ke arahmu. “Udah baikan?” tanyanya pelan. Kamu hanya mengangguk pelan. “Yaudah. Besok kalo mau cerita, cerita aja,” ujarnya lagi. “Gue di rumah kok.” Saat kamu hendak membuka pagar dan melangkah masuk, suara Ni-ki terdengar lagi memanggilmu. “Eh.” Kamu menoleh. “Besok kalo mau pacaran, kasih CV nya dulu ke gue.” Ia menghela napas pendek. “Biar gue seleksi. Gue males jemput lo nangis mulu.” #pov #ni_ki #enhypen #fyp

About