@stonednari: ⋆。°✩┊#lynette — she’s ALWAYS there 🩵┊#fyp #GenshinImpact #fontaine #genshindemo #trend #blowthisup

janie' ♪‧₊˚
janie' ♪‧₊˚
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 27 July 2025 15:23:03 GMT
6226
1581
19
102

Music

Download

Comments

queens1es
queen :
truly the elegance in the shadows and we love her for it 🙂‍↕️(she’s also in fremi’s, arle’s & escoffier’s!)
2025-07-27 16:08:00
76
focalletteceo
Lily :
see thats why shes the best house of tge hearth character
2025-07-27 20:35:48
13
xiaoscheri
Aster / Xan .ᐟ ★ 🇨🇲 :
LYNETTE AFTER BEING ONE OF THE BEST CHARS
2025-07-27 23:59:00
3
acynaxa
acey 🌿🕊️ / 🍉 :
like qiqi and liyue
2025-07-27 16:03:16
19
poisonivy.ceo
𐔌՞. .՞𐦯 yen / furina :
this is why shes the best 4star btw
2025-07-28 04:34:24
2
_moony_yy
leo ノ moony ᶻ 𝗓 𐰁 ganla ceo :
only neuvilette is free 💔💔
2025-07-27 19:50:03
6
lilly22250
lily🌺 :
LOVE THISSS
2025-07-27 21:19:18
1
kaisto.v
🜏!VƎERA’𖤐 :
an icon (my mainn)
2025-07-27 23:49:14
1
felisalba
Vikchi ◆ Lyney's Audience🔥🔥 :
I attend Lyney and Lynette's magic shows
2025-07-27 16:37:09
7
akutagawamention
AKUTAGAWA MENTION :
LYNETTE MENTIOTOROOTONNN!!!
2025-07-27 22:57:46
1
_angelofthelord_
Atlas👁️🪽(castiel’s version) :
it’s ok bc she’s peak
2025-07-27 16:27:20
5
no._1lyneyfan
no.1Lyneyfan :
LYNEY!? WAIT LYNEY MENTIONED!? Lyney is so gorgeous, beautiful, radiant, captivating, charming, elegant, striking, dashing, alluring, exquisite, beautiful, lovely, mesmerizing, enchanting, breathtaking, irresistible, fabulous, charismatic, fashionable, incredible, incomparable, graceful, appealing, ravishing, sophisticated, magnetic, unforgettable, impressive, flawless, awe-inspiring, timeless, enthralling, divine, splendid, spellbinding, winsome, jaw-dropping, delightful, fetching, sensational, regal, opulent, sublime, statuesque, dreamy, mesmeric, sumptuous, admirable, dazzling, impeccable, ravishing, luminous, majestic, ethereal, unforgettable, incomparable, breathtaking, sumptuous, resplendent, elegant, radiant, unrivaled, enchanting, alluring, graceful, beautiful, pretty, beauty, effortless, opulent, unparalleled, glamorous, magnificent, bewitching, immaculate, spectacular, exotic, bewitching, radiating, coveted, commanding, unrivaled, supreme, unassallable, unmatched, resplendent, enthralling, spellbinding, enigmatic, distinguished, unfading, irresistible, striking, vivacious, regal, impressive, majestic, ethereal, unforgettable, incomparable, breathtaking, sumptuous, elegant, resplendent, radiant, alluring, enchanting, ethereal, elegant, gorgeous graceful, unrivaled, graceful, mesmerizing, impeccable, charming, ravishing, sophisticated, bewitching, authentic, exceptional, sophisticated, sublime, opulent, gorgeous, awe-inspiring, awesome, statuesque, exquisite, alluring, prettiest, dazzling, effortless, cutest, perfect, prince, supreme LYNEYEJWKWKWK LYNEY MY BELOVED MY LIFE MY MY OXYGEN MY AIR ALL I SEE ALL I TASTE ALL I HEAR ALL I SMELL ALL I TOUCH ALL I BREATHE ALL I THINK ALL THATS INSIDE ME MY ORGANS MY HEART MY LIVER MY LUNGS MY KIDNEY MY BRAIN MY STOMACH MY INTESTINES MY SKIN MY NERVES MY BONES MY MUSCLES MY ARTRIES MY VEINS MY PANCREAS MY LARYNX MY BONE MARROW MY SPLEEN MY PHARYNX MY RIBS MY RIBCAGE EVERY FIBER OF MY BEING IS DEPENDENT ON LYNEY HES SO CHARMING ELEGANT CAPTIVATING
2025-07-27 23:47:39
2
To see more videos from user @stonednari, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“Tolong lahirkan anak untukku. Setelah itu.. kamu bebas.” Begitulah Jay pertama kali menawarimu, dengan suara tenang dan mata yang tak bergetar sedikitpun. Kamu—yang saat itu tengah jatuh di titik terendah hidup—tidak punya banyak pilihan. Maka kamu mengangguk, menandatangani kontrak, lalu menikahinya secara sah. Namun kamu tahu, kamu bukan satu-satunya wanita di hidup Jay. Kamu hanya rahim yang disewa. Dan wanita lain—wanita yang duduk di meja seberang sambil menggenggam tangan Jay—adalah istri yang sesungguhnya. Namanya Aera. Cantik, dewasa, dan.. dingin. Tapi sorot matanya penuh luka setiap kali memandangmu—penuh rasa kalah yang ditutupi harga diri. ♡♡♡ 3 bulan usia kandungan. Jay mulai rutin menjemputmu dari pemeriksaan kandungan. Ia selalu menatap monitor USG dengan mata merah—bukan karena bahagia, tapi karena sesak. “Dia sehat,” katamu suatu hari sambil tersenyum pelan. Jay hanya mengangguk. Namun saat kamu memalingkan wajah, kamu melihat refleksnya menggenggam tangan Aera yang berdiri tak jauh dari kalian. Kamu langsung membungkam perasaan yang tiba-tiba tumbuh dalam diam. Kamu tidak boleh mencintainya. Kamu hanya dititipi kehidupan yang bukan milikmu. ♡♡♡ Bulan ke-6. Jay membelikanmu tempat tidur lebih nyaman, selimut hangat, bahkan mengantar makanan sendiri ke kamarmu. “Kamu kenapa repot banget?” kamu bertanya waktu itu. Jay tidak menjawab. Tapi malam itu kamu mendengar suara pelan dari balik dinding kamarnya dengan Aera. “Kamu cinta dia Jay?” “Aku bahkan ga kenal dia, Aera. Aku hanya mencintai anak yang dia bawa. Anak kita.” Kata-kata itu menghancurkanmu. Kamu meringkuk di balik selimut dengan rahim yang mulai bergerak, menendang halus seolah menenangkanmu. Namun tak ada tendangan yang bisa menahan tangismu malam itu. ♡♡♡ Malam menjelang kelahiran. Air ketubanmu pecah lebih cepat. Kamu berteriak, menangis, gemetar. Jay yang paling pertama sampai di sisi ranjang rumah sakit. Matanya panik. Tanganmu diremas erat. “Kamu kuat, ya. Demi dia. Demi.. anak kita.” “Kita?” kamu menahan isak. “Tapi setelah ini.. kamu buang aku, Jay..” Jay menunduk. Tak bisa menjawab. Saat anak itu lahir, tangisnya pecah memenuhi ruangan. Seiring dengan air matamu yang tak berhenti mengalir. Jay mengambil bayi itu dalam pelukannya—menatap mata si kecil dengan gemetar. Lalu ia berkata. “Papa di sini..” Tapi bukan padamu. Pada anak itu. Pada darah daging yang ia tunggu, dari tubuh wanita yang tidak ia cintai. ♡♡♡ 6 minggu setelah kelahiran. Hari itu, kamu berdiri di depan rumah Jay—dengan koper kecil di sisi kananmu dan tangan kiri menggenggam dokumen yang membuat dadamu sesak. Surat cerai. Bukan karena kalian bercerai secara sah—karena sejak awal, kamu bahkan tak pernah merasa menikah dengan pria itu sepenuhnya. Karna dia—tidak mencintaimu. Jay berdiri di ambang pintu, menatapmu dengan pandangan yang kosong. Di belakangnya, Aera berdiri memeluk sang bayi. Bayi yang baru beberapa hari lalu keluar dari rahimmu. Bayi yang harusnya kamu gendong lebih lama. Tapi tidak hari ini. Hari ini kamu pergi. “Aku udah balikin semuanya,” katamu lirih. “Kecuali.. luka yang harusnya ga pernah aku rasain.” Jay tak menjawab. Hanya menggenggam gagang pintu kuat-kuat, menahan bibirnya agar tak gemetar. “Aku—” Jay akhirnya bersuara, “Aku ga bisa tahan kamu..” Kamu tersenyum miris. “Karena dari awal kita memang ga pernah punya niat untuk mempertahankan, Jay..” Jay menarik napas. Dadanya naik turun. Tapi masih.. tak satupun langkah ia ambil untuk menahanmu. Jadi kamu berbalik. Melangkah menjauh dari rumah itu. Namun Jay, tepat setelah kamu menyeberangi gerbang, menatap punggungmu dan berbisik, “jangan pergi..” Sayangnya angin terlalu kencang, dan kamu sudah terlalu hancur untuk kembali menoleh. “𝘋𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘰𝘬𝘰𝘩 𝘶𝘵𝘢𝘮𝘢, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘦𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘮𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯—𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪.” #fyp #jayenhypen #pov #jayedit #parkjongseong
“Tolong lahirkan anak untukku. Setelah itu.. kamu bebas.” Begitulah Jay pertama kali menawarimu, dengan suara tenang dan mata yang tak bergetar sedikitpun. Kamu—yang saat itu tengah jatuh di titik terendah hidup—tidak punya banyak pilihan. Maka kamu mengangguk, menandatangani kontrak, lalu menikahinya secara sah. Namun kamu tahu, kamu bukan satu-satunya wanita di hidup Jay. Kamu hanya rahim yang disewa. Dan wanita lain—wanita yang duduk di meja seberang sambil menggenggam tangan Jay—adalah istri yang sesungguhnya. Namanya Aera. Cantik, dewasa, dan.. dingin. Tapi sorot matanya penuh luka setiap kali memandangmu—penuh rasa kalah yang ditutupi harga diri. ♡♡♡ 3 bulan usia kandungan. Jay mulai rutin menjemputmu dari pemeriksaan kandungan. Ia selalu menatap monitor USG dengan mata merah—bukan karena bahagia, tapi karena sesak. “Dia sehat,” katamu suatu hari sambil tersenyum pelan. Jay hanya mengangguk. Namun saat kamu memalingkan wajah, kamu melihat refleksnya menggenggam tangan Aera yang berdiri tak jauh dari kalian. Kamu langsung membungkam perasaan yang tiba-tiba tumbuh dalam diam. Kamu tidak boleh mencintainya. Kamu hanya dititipi kehidupan yang bukan milikmu. ♡♡♡ Bulan ke-6. Jay membelikanmu tempat tidur lebih nyaman, selimut hangat, bahkan mengantar makanan sendiri ke kamarmu. “Kamu kenapa repot banget?” kamu bertanya waktu itu. Jay tidak menjawab. Tapi malam itu kamu mendengar suara pelan dari balik dinding kamarnya dengan Aera. “Kamu cinta dia Jay?” “Aku bahkan ga kenal dia, Aera. Aku hanya mencintai anak yang dia bawa. Anak kita.” Kata-kata itu menghancurkanmu. Kamu meringkuk di balik selimut dengan rahim yang mulai bergerak, menendang halus seolah menenangkanmu. Namun tak ada tendangan yang bisa menahan tangismu malam itu. ♡♡♡ Malam menjelang kelahiran. Air ketubanmu pecah lebih cepat. Kamu berteriak, menangis, gemetar. Jay yang paling pertama sampai di sisi ranjang rumah sakit. Matanya panik. Tanganmu diremas erat. “Kamu kuat, ya. Demi dia. Demi.. anak kita.” “Kita?” kamu menahan isak. “Tapi setelah ini.. kamu buang aku, Jay..” Jay menunduk. Tak bisa menjawab. Saat anak itu lahir, tangisnya pecah memenuhi ruangan. Seiring dengan air matamu yang tak berhenti mengalir. Jay mengambil bayi itu dalam pelukannya—menatap mata si kecil dengan gemetar. Lalu ia berkata. “Papa di sini..” Tapi bukan padamu. Pada anak itu. Pada darah daging yang ia tunggu, dari tubuh wanita yang tidak ia cintai. ♡♡♡ 6 minggu setelah kelahiran. Hari itu, kamu berdiri di depan rumah Jay—dengan koper kecil di sisi kananmu dan tangan kiri menggenggam dokumen yang membuat dadamu sesak. Surat cerai. Bukan karena kalian bercerai secara sah—karena sejak awal, kamu bahkan tak pernah merasa menikah dengan pria itu sepenuhnya. Karna dia—tidak mencintaimu. Jay berdiri di ambang pintu, menatapmu dengan pandangan yang kosong. Di belakangnya, Aera berdiri memeluk sang bayi. Bayi yang baru beberapa hari lalu keluar dari rahimmu. Bayi yang harusnya kamu gendong lebih lama. Tapi tidak hari ini. Hari ini kamu pergi. “Aku udah balikin semuanya,” katamu lirih. “Kecuali.. luka yang harusnya ga pernah aku rasain.” Jay tak menjawab. Hanya menggenggam gagang pintu kuat-kuat, menahan bibirnya agar tak gemetar. “Aku—” Jay akhirnya bersuara, “Aku ga bisa tahan kamu..” Kamu tersenyum miris. “Karena dari awal kita memang ga pernah punya niat untuk mempertahankan, Jay..” Jay menarik napas. Dadanya naik turun. Tapi masih.. tak satupun langkah ia ambil untuk menahanmu. Jadi kamu berbalik. Melangkah menjauh dari rumah itu. Namun Jay, tepat setelah kamu menyeberangi gerbang, menatap punggungmu dan berbisik, “jangan pergi..” Sayangnya angin terlalu kencang, dan kamu sudah terlalu hancur untuk kembali menoleh. “𝘋𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘰𝘬𝘰𝘩 𝘶𝘵𝘢𝘮𝘢, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘦𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘮𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯—𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪.” #fyp #jayenhypen #pov #jayedit #parkjongseong

About