@barbie_leilla06:

Barbie_leilla🦋🎀🥹💕
Barbie_leilla🦋🎀🥹💕
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 27 July 2025 20:18:32 GMT
133283
13092
351
150

Music

Download

Comments

hooky3usa
user690750102375 :
just my type
2025-07-27 21:14:55
7
patrice.severain
Patrice Severain :
skew bèl vre bb ecrim svp man
2025-07-27 21:33:02
7
boazymandinka
Boazy Mandinka :
you look like an angel
2025-07-28 19:07:59
1
maxsylva
Bugatti m :
hi pretty girl
2025-07-27 20:24:16
9
ahmat..achara..10
꧁ahmat.achara10꧂ :
une vidéo a moi de puis Tchad barbie lailla stp je suis ta fans ok j'attends merci🌹🇹🇩🌹
2025-07-27 20:23:37
10
elisekongolo779
Elise Kongolo :
cool
2025-07-27 20:24:45
7
user28128485363411
jayjay :
please can you be my friend
2025-07-29 18:03:31
2
sannteau
sannteau :
renment w belle🌹🇭🇹
2025-07-29 15:23:57
3
mukisairan
mukisairan :
you shine always beautiful 😍
2025-07-28 20:00:06
5
rammibaby42
Rammibaby :
supportive mutual
2025-07-28 12:56:35
2
davidokiesebadiba
Davido Kiese badibanga :
mon idole barbie une vidéo stp
2025-07-27 20:37:52
7
kirane2027
kirane. :
deuxieme commentaire leila t'es la meilleurs 😇
2025-07-27 20:39:35
6
michyy116
Michyy beauty 💞💞 :
why do you like this sound too much😂
2025-07-29 23:48:33
1
bloopilot
&Bloopilot :
bèl ti zanj sa yo genlhr pa an Haïti menm
2025-07-27 20:28:52
5
user1757332282816
30 :
Salut ça comment tu vas bien
2025-07-28 02:25:21
4
user99881442879472
PEACE :
first one to comment video for me please darling 💕😘
2025-07-27 20:22:12
10
espoir5618609915008
Mwanza :
Bonsoir la dada félicitations
2025-07-28 16:18:48
4
user53757132082164
Klifford509 :
Nice b one love
2025-07-27 20:22:18
7
danielajorge5
Daniela Jorge :
És tão bonita 🥰
2025-07-29 19:38:20
2
ragavclm12
Says-Girl🖤 :
ouh ouh ouh 🥰
2025-07-27 20:21:58
7
tracy.coeur
Tracy coeur :
je suis le pré commentaires une vidéo Leila dtp
2025-07-27 20:23:41
13
user6720683911119
Beyoncé suzanne :
hello !! how are you ??
2025-07-27 20:23:40
5
user6002466911315
BKM KING :
cool
2025-07-29 13:50:32
3
user8228323872796
Freddy sanim :
moi si je trouve comme ça, sefini pour moi
2025-07-29 18:35:31
2
gabin_toyou
Gabin ✝️ :
Do you have a boyfriend?
2025-07-28 20:48:37
1
To see more videos from user @barbie_leilla06, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kamu duduk sendiri di bangku taman rumah sakit. Langit mendung. Matamu sembab. Wajahmu letih. Kamu tidak sedang menunggu kabar baik—kamu sudah terbiasa dengan berita buruk sejak adikmu divonis leukimia. Tapi hari itu berbeda. Ada suara asing yang menyapamu. Suara laki-laki, lembut, tapi dalam.   “Boleh duduk di sini?” Kamu mengangguk pelan tanpa menoleh. “Langitnya kayak mau jatuh, ya.” Kamu hanya menatapnya diam. Tapi dia melanjutkan, “Aku juga kayak langit hari ini. Gak kuat tapi masih ttp bertahan.” Itu kalimat pertama yang membuatmu menoleh. Di sampingmu, ada dia. Park jeongwoo. --- Beberapa hari kemudian, kamu mulai sering melihatnya. Di lorong rumah sakit. Di lift. Di kantin. Bahkan di ruang tunggu yang sama. Dia mengenakan gelang pasien. Kadang bawa buku gambar. Kadang cuma duduk dan melihat langit. Sampai akhirnya, kalian duduk lagi di taman. Dan dia mulai cerita.   “Aku kena kanker darah. Leukimia stadium akhir. Tapi jangan kasihan sama aku,ya.” “Kenapa?” “Karena aku gak butuh dikasihani. Aku cuma butuh ditemani, kadang-kadang, aku ngerasa kesepian.” Kamu diam. Tapi hatimu mulai, merasakan prasaan yang aneh.  Setiap kali kamu menatap jeongwoo, jantungmu selalu berdetak lebih cepat. --- Hari-hari berlalu. Dan kamu makin sering menemuinya. Kalian bicara soal banyak hal—tentang langit, tentang ketakutan, tentang masa kecil. Tentang harapan yang dipeluk diam-diam.   “Kalau kamu bisa punya satu permintaan, Kaku mau minta apa?” “Sembuhkan adikku.” “Bukan buat dirimu sendiri?” “Aku sudah cukup, asal dia bisa sembuh itu sudah lebih dari cukup.” Jeongwoo menatapmu lama. Lalu tersenyum. Senyum yang tak lagi terasa seperti senyum milik orang asing. Tapi seseorang yang mulai kamu sayangi.   “Kalau kamu?” “Kalau aku punya satu permintaan, aku pengen bisa hidup cukup lama... untuk ngelihat kamu ketawa tanpa takut kehilangan.”
Kamu duduk sendiri di bangku taman rumah sakit. Langit mendung. Matamu sembab. Wajahmu letih. Kamu tidak sedang menunggu kabar baik—kamu sudah terbiasa dengan berita buruk sejak adikmu divonis leukimia. Tapi hari itu berbeda. Ada suara asing yang menyapamu. Suara laki-laki, lembut, tapi dalam. “Boleh duduk di sini?” Kamu mengangguk pelan tanpa menoleh. “Langitnya kayak mau jatuh, ya.” Kamu hanya menatapnya diam. Tapi dia melanjutkan, “Aku juga kayak langit hari ini. Gak kuat tapi masih ttp bertahan.” Itu kalimat pertama yang membuatmu menoleh. Di sampingmu, ada dia. Park jeongwoo. --- Beberapa hari kemudian, kamu mulai sering melihatnya. Di lorong rumah sakit. Di lift. Di kantin. Bahkan di ruang tunggu yang sama. Dia mengenakan gelang pasien. Kadang bawa buku gambar. Kadang cuma duduk dan melihat langit. Sampai akhirnya, kalian duduk lagi di taman. Dan dia mulai cerita. “Aku kena kanker darah. Leukimia stadium akhir. Tapi jangan kasihan sama aku,ya.” “Kenapa?” “Karena aku gak butuh dikasihani. Aku cuma butuh ditemani, kadang-kadang, aku ngerasa kesepian.” Kamu diam. Tapi hatimu mulai, merasakan prasaan yang aneh. Setiap kali kamu menatap jeongwoo, jantungmu selalu berdetak lebih cepat. --- Hari-hari berlalu. Dan kamu makin sering menemuinya. Kalian bicara soal banyak hal—tentang langit, tentang ketakutan, tentang masa kecil. Tentang harapan yang dipeluk diam-diam. “Kalau kamu bisa punya satu permintaan, Kaku mau minta apa?” “Sembuhkan adikku.” “Bukan buat dirimu sendiri?” “Aku sudah cukup, asal dia bisa sembuh itu sudah lebih dari cukup.” Jeongwoo menatapmu lama. Lalu tersenyum. Senyum yang tak lagi terasa seperti senyum milik orang asing. Tapi seseorang yang mulai kamu sayangi. “Kalau kamu?” “Kalau aku punya satu permintaan, aku pengen bisa hidup cukup lama... untuk ngelihat kamu ketawa tanpa takut kehilangan.” "DEG" --- Jeongwoo mulai memberimu surat kecil setiap kali kalian bertemu. “Nanti, kalau aku enggak bisa nemenin kamu lagi, buka satu-satu, ya.” Kamu menolak membacanya. Karena membaca itu artinya menerima. Dan kamu belum siap kehilangan. “Kamu gak bakal pergi, kan?” Jeongwoo menatapmu dalam. “Kalau aku boleh milih, aku ingin tetap di sini. Tapi tubuhku mungkin udah punya janji lain sama Tuhan.” --- Hari itu datang. Tubuh Jeongwoo mulai melemah. Nafasnya pendek. Wajahnya pucat. Matanya mulai jarang terbuka. Kamu duduk di luar ICU. Tangismu pecah tanpa kamu bisa tahan. “Tuhan, kalau Engkau dengar... jangan ambil dia. Kalau satu nyawa harus ditukar, ambil nyawaku saja Tuhan jangan dia, aku sangat mencintainya.” Tapi Tuhan sepertinya tidak menjawab do'amu. Dan pagi itu, waktu terasa berhenti, duniamu terasa hancur. Suster keluar dengan langkah pelan. Wajahnya menunduk. “Maaf... Saudara Jeongwoo telah pergi dengan tenang.” "DEG" Detik itu juga menemui Jeongwoo, yang terbaring di ranjang dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya. Kamu membuka kain yang menutupi tubuhnya, terlihat wajah Jeongwoo yang pucat. Kamu memeluk tubuhnya yang sudah terasa dingin, dengan airmata yang mengalir di pipimu. --- Beberapa hari setelah pemakaman Jeongwoo Kamu datang ke taman itu. Sendirian. Di pangkuanmu, kotak kecil penuh surat. Dan satu di antaranya bertuliskan: “Surat Kecil untuk Tuhan” Kamu buka perlahan, dan membacanya. Tangismu tak bisa dicegah. --- Tuhan, Aku tahu umurku singkat. Tapi Kau beri aku satu hadiah paling indah sebelum aku pergi: dia. YN Gadis yang kuat, tapi juga rapuh. Dia senyum, tapi menyembunyikan banyak luka. Dia ceria, tapi hidupnya penuh ujian. Tuhan, aku gak bisa jagain dia lebih lama. Tapi Kau bisa. Tolong, jangan biarkan dia merasa sendiri. Kalau boleh, izinkan aku tinggal di hatinya. Bukan untuk selamanya, tapi cukup untuk dikenang. Aku tidak ingin jadi akhir ceritanya. Aku hanya ingin jadi bagian kecil dari kenangan hidupnya. Tuhan, terima kasih telah mengizinkanku jatuh cinta, walaupun tidak bisa memilikinya. —Jeongwoo. (Lanjut dikolom komentar). #jeongwoo #pov #fyp #treasure #teume

About