@tv_karbalaa: تتلثّمُ بهمومها وهي تقصد أخاها، تواري دموعَ عينيها، تتعثر بخطوات الحزن والحيرة... ماذا ستقول لكفيلها؟ وبأي قلبٍ ستبثّ شكواها إليه؟ #يازينب #ابا_الفضل #قناة_كربلاء@قناة كربلاء الوثائقية

قناة كربلاء الفضائية
قناة كربلاء الفضائية
Open In TikTok:
Region: IQ
Monday 28 July 2025 20:17:21 GMT
22777
4868
54
112

Music

Download

Comments

user59956651876774
اسد الله امام علي :
يا زينب يا زينب يا زينب يا زينب
2025-07-28 20:20:13
1
usersn2vaqkw8w
أبو مهدي تسن أوغلو :
سلام الله عليكي ياسيدتي زينب الحوراء عليها السلام يابنت رسول الله ص
2025-07-29 08:09:14
0
dyb34vy65pr6
احسان أبو مهدي :
صلى الله عليك يا سيدي ويا مولاي يا ابا عبد الله الحسين وعلى الارواح التي حلمت بفناءك
2025-07-29 07:07:09
0
user3383447529469
جعفر الشيباني :
لبيك يا زينب حوراء
2025-07-29 05:32:31
0
ratia110
رتيل الشمري :
يازينب
2025-07-29 20:42:33
0
assadi184
ثائر الساعدي :
لبيك يا زينب
2025-07-29 15:56:21
0
aa_mm312
سيد مجاب الجابري :
عمت عيني مولاتي يا سكينة
2025-07-28 23:30:28
0
ivghtb
Oh Fatima. :
اه يا زينب اه يا زينب 😭😭
2025-07-28 20:30:45
0
day667922
ضي الکمر :
اه يا مولاتي الحوراء زينب 😭😭😭
2025-07-29 15:07:52
0
user9492501
user949250 :
ياقمرالعشيره
2025-07-30 19:45:58
0
flowers4826
𝓩𝓾𝓱𝓸𝓸𝓻🌸 :
اه اه يامولاتي يا زينب ياغريبه 😭
2025-07-30 02:19:17
0
sosok967
اسو :
يا زينب 💔
2025-07-28 20:24:42
0
amalaa300
ام علاء الموسوي :
السلام على سيدتي ومولاتي السيدة زينب الكبرى عقيله بني هاشم 😭😭😭😭😭
2025-07-28 22:18:14
0
fadelalsaade
Fadel :
السلام عليك ياسيدي ومولاي ياابالفضل العباس قمر بني هاشم عليه السلام 🤲
2025-07-29 15:40:01
0
user68497192251457
حسين الطيب :
يازينب
2025-07-28 21:14:23
0
ysys7000
خأدمه أهل البيت أم داني وزيكو :
لبيك يا زينب
2025-07-29 13:55:07
0
nor.zahria
🌹Aynura ❤ :
السلام عليكي يا زينب الكبرى المظلومه 😭😭😭😭💔💔💔
2025-07-29 01:38:38
0
9zah2
أم ضـحَـىُ❤ :
آه يازينب
2025-07-28 21:07:55
0
levaiakarman
بنآتيـﮯ حيـﮯآتيـﮯ ❤ :
السلام على زينب الكبرى
2025-07-28 21:27:18
0
kvara9987
يارب :
دخيلج يامولاتي يازينب
2025-07-29 07:01:48
0
uugf17
حسين :
السلام عليك يا زينب الكبرى
2025-07-29 14:40:42
0
aa_mm312
سيد مجاب الجابري :
عمت عيني مولاتي يا رقية
2025-07-28 23:30:24
0
aa_mm312
سيد مجاب الجابري :
عمت عيني مولاتي يا زينب
2025-07-28 23:30:20
0
moohammedhamed3
محمد :
يازينب
2025-07-28 23:41:10
0
nor.zahria
🌹Aynura ❤ :
السلام عليك يا ابا عبدالله الحسين 😭😭
2025-07-29 01:38:03
0
To see more videos from user @tv_karbalaa, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Part 2 | Sejak malam di rooftop itu, kamu mulai menyadari satu hal yang selama ini kamu abaikan: Heeseung berubah.  Bukan hanya dingin. Tapi juga mengendalikan.  Dia mulai memantau siapa saja yang sering duduk di sebelahmu di kelas, siapa yang balas story kamu di Instagram, bahkan siapa yang ngasih komentar di postingan lamamu. Kamu bahkan pernah lihat dia login ke akun fake dan nge-DM Minjae pakai kalimat ancaman halus.  Kamu tahu itu dia, karena gaya bahasanya terlalu familiar. ---  Hari Rabu  Saat kamu sedang pulang sendiri dan berjalan ke halte, sebuah motor berhenti di sebelahmu. Heeseung. Tanpa helm kedua, tanpa senyum.  Heeseung : > “Naik.” Y/N : > “Aku bisa naik bus,” jawabmu pelan. Heeseung : > “Naik, sekarang. Jangan bikin aku kehilangan sabar.” Kamu menaiki motornya dengan berat hati. Selama di perjalanan, kalian tidak bicara sepatah kata pun. Hanya suara mesin dan angin yang berhembus cepat. ---  Di depan rumahmu  Heeseung matikan mesin, tapi tidak langsung melepas helmnya.  Heeseung : > “Kamu hapus Minjae dari kontakmu.” Y/N : > “Heeseung—” Heeseung : > “Sekarang.” Kamu diam.  Heeseung : > “Kalau kamu masih pengin hubungan ini bertahan, kamu mulai bersihin semua yang bisa bikin aku marah.” Y/N : > “Tapi hubungan ini udah nggak sehat, Heeseung. Kamu ngendaliin aku.” Heeseung : > “Aku ngejaga kamu.” Y/N : > “Bukan gitu caranya.” Heeseung melepas helm, matanya merah karena emosi.  Heeseung : > “Aku cuma punya kamu. Dan kamu satu-satunya yang bisa bikin aku tenang. Tapi kalau kamu mulai ninggalin aku pelan-pelan... aku bisa jadi orang yang kamu nggak kenal.” Y/N : > “Apa maksudmu?”  Heeseung : >“Kalau aku nggak bisa punya kamu, Y/N... maka nggak ada yang boleh.”  ---  Kamu terpaku. Kata-kata itu dingin, penuh tekanan. Tapi yang paling menakutkan bukan nadanya—melainkan caranya menatapmu. Seolah dia sedang menggenggam sesuatu yang rapuh, dan kalau kamu bergerak sedikit saja... itu akan hancur.  Y/N: > “Kamu... kamu gak bisa ngomong kayak gitu, Heeseung.” Heeseung memalingkan wajahnya sesaat, rahangnya mengeras. Helaan napasnya berat.  Heeseung: > “Kamu nggak tahu rasanya, Y/N. Setiap hari aku mikir, kamu bakal ninggalin aku. Aku ngelihat kamu ketawa sama orang lain dan rasanya... sesak.” “Aku gak punya siapa-siapa selain kamu.” Kamu melangkah turun dari motornya perlahan.  Y/N: > “Dan kamu pikir, satu-satunya cara biar aku tetap di samping kamu adalah dengan... ngancem aku? Ngecek HP-ku tiap hari? Ngatur siapa aja yang boleh aku ajak ngobrol?”  Heeseung berdiri, kini hanya beberapa langkah darimu. Wajahnya kelihatan lelah. Bukan karena capek—tapi karena kehilangan kendali.  Heeseung: > “Aku takut kehilangan kamu. Itu aja.” “Aku tahu ini salah. Tapi aku nggak bisa berhenti.” Kamu menunduk, tanganmu mengepal. Sakit. Tapi kamu harus kuat.  Y/N: > “Heeseung... cinta itu bukan tentang siapa yang bisa kamu kuasai. Tapi siapa yang bisa kamu jaga... tanpa ngerusak mereka.” “Aku nggak mau jalanin hubungan yang bikin aku takut tiap hari.” Dia menatapmu, matanya berkaca-kaca—tapi tetap menahan. Laki-laki seperti dia terlalu bangga untuk menangis. Tapi kamu tahu, hatinya mulai runtuh.  Heeseung: > “Kamu mau ninggalin aku?”  Y/N: (menggeleng pelan) > “Aku mau kamu berubah. Kalau kamu masih pengin hubungan ini, kamu harus sembuhin dulu bagian dirimu yang selalu takut kehilangan. Karena aku juga capek terus merasa disalahin.” “Aku bisa temenin kamu. Tapi bukan sebagai orang yang dikekang.” Heeseung diam. Lama. Lalu tiba-tiba ia melangkah mundur, seolah memberi ruang.  Heeseung: > “Aku... butuh waktu.” Y/N: > “Aku juga.” #heeseung #enhypen #au #pov #foryou #fyp
Part 2 | Sejak malam di rooftop itu, kamu mulai menyadari satu hal yang selama ini kamu abaikan: Heeseung berubah. Bukan hanya dingin. Tapi juga mengendalikan. Dia mulai memantau siapa saja yang sering duduk di sebelahmu di kelas, siapa yang balas story kamu di Instagram, bahkan siapa yang ngasih komentar di postingan lamamu. Kamu bahkan pernah lihat dia login ke akun fake dan nge-DM Minjae pakai kalimat ancaman halus. Kamu tahu itu dia, karena gaya bahasanya terlalu familiar. --- Hari Rabu Saat kamu sedang pulang sendiri dan berjalan ke halte, sebuah motor berhenti di sebelahmu. Heeseung. Tanpa helm kedua, tanpa senyum. Heeseung : > “Naik.” Y/N : > “Aku bisa naik bus,” jawabmu pelan. Heeseung : > “Naik, sekarang. Jangan bikin aku kehilangan sabar.” Kamu menaiki motornya dengan berat hati. Selama di perjalanan, kalian tidak bicara sepatah kata pun. Hanya suara mesin dan angin yang berhembus cepat. --- Di depan rumahmu Heeseung matikan mesin, tapi tidak langsung melepas helmnya. Heeseung : > “Kamu hapus Minjae dari kontakmu.” Y/N : > “Heeseung—” Heeseung : > “Sekarang.” Kamu diam. Heeseung : > “Kalau kamu masih pengin hubungan ini bertahan, kamu mulai bersihin semua yang bisa bikin aku marah.” Y/N : > “Tapi hubungan ini udah nggak sehat, Heeseung. Kamu ngendaliin aku.” Heeseung : > “Aku ngejaga kamu.” Y/N : > “Bukan gitu caranya.” Heeseung melepas helm, matanya merah karena emosi. Heeseung : > “Aku cuma punya kamu. Dan kamu satu-satunya yang bisa bikin aku tenang. Tapi kalau kamu mulai ninggalin aku pelan-pelan... aku bisa jadi orang yang kamu nggak kenal.” Y/N : > “Apa maksudmu?” Heeseung : >“Kalau aku nggak bisa punya kamu, Y/N... maka nggak ada yang boleh.” --- Kamu terpaku. Kata-kata itu dingin, penuh tekanan. Tapi yang paling menakutkan bukan nadanya—melainkan caranya menatapmu. Seolah dia sedang menggenggam sesuatu yang rapuh, dan kalau kamu bergerak sedikit saja... itu akan hancur. Y/N: > “Kamu... kamu gak bisa ngomong kayak gitu, Heeseung.” Heeseung memalingkan wajahnya sesaat, rahangnya mengeras. Helaan napasnya berat. Heeseung: > “Kamu nggak tahu rasanya, Y/N. Setiap hari aku mikir, kamu bakal ninggalin aku. Aku ngelihat kamu ketawa sama orang lain dan rasanya... sesak.” “Aku gak punya siapa-siapa selain kamu.” Kamu melangkah turun dari motornya perlahan. Y/N: > “Dan kamu pikir, satu-satunya cara biar aku tetap di samping kamu adalah dengan... ngancem aku? Ngecek HP-ku tiap hari? Ngatur siapa aja yang boleh aku ajak ngobrol?” Heeseung berdiri, kini hanya beberapa langkah darimu. Wajahnya kelihatan lelah. Bukan karena capek—tapi karena kehilangan kendali. Heeseung: > “Aku takut kehilangan kamu. Itu aja.” “Aku tahu ini salah. Tapi aku nggak bisa berhenti.” Kamu menunduk, tanganmu mengepal. Sakit. Tapi kamu harus kuat. Y/N: > “Heeseung... cinta itu bukan tentang siapa yang bisa kamu kuasai. Tapi siapa yang bisa kamu jaga... tanpa ngerusak mereka.” “Aku nggak mau jalanin hubungan yang bikin aku takut tiap hari.” Dia menatapmu, matanya berkaca-kaca—tapi tetap menahan. Laki-laki seperti dia terlalu bangga untuk menangis. Tapi kamu tahu, hatinya mulai runtuh. Heeseung: > “Kamu mau ninggalin aku?” Y/N: (menggeleng pelan) > “Aku mau kamu berubah. Kalau kamu masih pengin hubungan ini, kamu harus sembuhin dulu bagian dirimu yang selalu takut kehilangan. Karena aku juga capek terus merasa disalahin.” “Aku bisa temenin kamu. Tapi bukan sebagai orang yang dikekang.” Heeseung diam. Lama. Lalu tiba-tiba ia melangkah mundur, seolah memberi ruang. Heeseung: > “Aku... butuh waktu.” Y/N: > “Aku juga.” #heeseung #enhypen #au #pov #foryou #fyp

About