@pandanganjogja: Kepala Bidang Pengembangan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Didit Suranto, menyebutkan bahwa anggaran pemeliharaan halte Trans Jogja saat ini hanya sekitar Rp100 juta per tahun. Jumlah tersebut jauh dari kebutuhan ideal sebesar Rp500 juta untuk merawat seluruh fasilitas halte di wilayah DIY. “Kalau mengajukan ini ya bisa sampai lima ratusan (Rp500 juta). Tergantung dari kondisi. Saat ini kita rata-rata cuma dapat seratusan (Rp100 juta),” ujarnya, Jumat (25/7). Didit menjelaskan, anggaran Rp100 juta tersebut digunakan untuk merawat 125 halte permanen. Belum termasuk 139 halte portable dan 120 rambu bus stop yang juga memerlukan perhatian. Dengan keterbatasan anggaran, Dishub DIY menerapkan skala prioritas, hanya memperbaiki kerusakan mendesak seperti pintu rusak atau struktur yang berpotensi membahayakan pengguna. “Yang lebih urgent itu yang harus kita kerjakan sendiri. Misalnya seperti pemeliharaan, misalnya pintunya kok rusak, ya itu yang kita utamakan,” jelas Didit. Jenis kerusakan yang umum ditemukan antara lain struktur baja yang keropos, baut lepas, kaca pecah, serta talang air yang tersumbat daun hingga berisiko menyebabkan korsleting. “Kebanyakan keropos. Keropos di plat-plat bajanya. Itu besinya. Yang kedua, rollingnya, roda-roda. Ada kaca pintu, orang minum dilempar, pecah,” tambahnya. “Talang-talang di atasnya ada pohon, mau paling bagus satu tahun itu harus diganti. Karena otomatis kena hujan panas, ketambahan ada daun-daun. Efeknya kalau itu nanti merambat ke kolom kena kabel, kan risiko korslet,” ujar Didit. Selengkapnya klik link kumparan di bio. Aset: Artikel: Pandangan Jogja Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti #TransJogja #HalteYogyakarta #DishubDIY #TransportasiDIY #PemeliharaanHalte #FasilitasPublik #pandanganjogja #pjnews
Pandangan Jogja
Region: ID
Tuesday 29 July 2025 03:14:54 GMT
Music
Download
Comments
Jeje Tpi76 :
2025-07-29 03:35:20
0
Jeje Tpi76 :
2025-07-29 03:35:06
0
To see more videos from user @pandanganjogja, please go to the Tikwm
homepage.