@helioeangelica: Praia 🌴 🏖 de Tambaba litoral do estado dá Paraiba oficial de naturismo

Helio & Angelica
Helio & Angelica
Open In TikTok:
Region: BR
Sunday 03 August 2025 15:57:18 GMT
718062
24340
499
646

Music

Download

Comments

vitor.pinto645
vitor Pinto :
2025-09-28 13:10:00
45
user4935705207514
user4935705207514 :
penso che ognuno, faccia quello che vuole!!!!!!! e no x criticare 🥴
2025-10-01 06:13:14
4
carlo.accogli
Carlo accogli :
ecco perché amo la neve
2025-09-30 13:04:51
1
alepetty4
alepetty4 :
che coraggio!🤦
2025-09-27 05:42:29
8
fava1967
Flavia meloni :
beata lei viva la libertà interiore ❤❤❤
2025-09-30 04:50:29
7
lejoker1314
lejokerdu13 :
🌹JE KIFF GRAVE CE GENRE DE MEUF 🌹
2025-09-28 12:01:11
2
zoe24593
Zoe :
Ma perché ? Davvero perché !!!
2025-09-29 12:39:00
17
clararuffatto
clararuffatto :
ma per carità !🥴
2025-09-26 18:46:25
12
richardfaulkner53
Ricardo :
Well that's me put off my dinner 😳
2025-09-27 15:27:20
3
user49868331532006
user49868331532006 :
Срамота...
2025-09-27 11:11:25
9
salvini546
kaos :
ci vuole coraggio😂
2025-09-29 11:57:21
8
elking563
Elking Elking :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰wooooooo
2025-09-27 15:00:16
0
diablotin_noir
Diablotin_Noir :
Je passe mon tour 😂
2025-09-29 15:28:16
4
kozakga
kozakga :
You can’t unsee that
2025-08-06 01:35:59
8
gabbiano76
Gabbiano76 :
colori incantevoli☺
2025-09-28 03:41:27
3
svetlana.zigler
Svetlana Zigler :
Срам
2025-09-27 20:32:55
3
seiniente44
provaci sarai più fortunato :
Hai una grande autostima
2025-09-28 11:10:19
2
orchidea255
@orchidea bianca 💋 :
Non capisco il perché.
2025-09-28 10:32:03
2
robertshanks38
Robert Shanks :
it's a full moon
2025-08-05 04:36:57
9
jan.jiiii
🇵🇰jan__ji🇧🇭 :
2025-09-28 04:55:23
2
nataliebrandt22
Nat :
isn't that illegal!!😳
2025-08-05 13:02:43
6
jamiegriffith858
jamiegriffith858 :
not good😳
2025-08-05 23:43:53
5
pt27800
PT27800 :
Sauvez Willy !
2025-10-01 20:51:00
1
massimoatzori28
Massimo Atzori206 :
però...stavo finendo di mangiare
2025-09-28 20:43:02
1
veksa84
Валерий :
Срамота.
2025-09-30 08:41:32
1
To see more videos from user @helioeangelica, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Saat Tanda Salib Menjadi Sandaran Terakhir Kompol Cosmas di Ruang Sidang Etik Sulutnow.com, Jakarta, 4 September 2025 – Di ruang sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang dingin dan penuh tekanan, suasana mendadak hening ketika Kompol Cosmas K Gae berdiri dengan wajah basah oleh air mata. Setelah keputusan berat dijatuhkan, Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Ia tidak berteriak, tidak pula melawan. Yang muncul justru gerakan sederhana namun mengguncang hati, ia menunduk, menggenggam dada, lalu membuat tanda salib. Dalam sekejap, ruang sidang menjadi saksi bukan hanya jatuhnya karier seorang perwira Brimob, tetapi juga momen ketika manusia melepaskan semua beban duniawi dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. “Sesungguhnya saya hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai perintah institusi dan perintah komandan secara totalitas, untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum juga keselamatan seluruh anggota yang saya wakili, walaupun juga dengan risiko yang begitu besar,” katanya terbata-bata di hadapan majelis. Air matanya menetes deras. Di sela isak, Cosmas kembali menegaskan niatnya yang tak pernah sekalipun untuk mencelakai orang lain. “Dengan kejadian atau peristiwa bukan menjadi niat, sungguh-sungguh demi Tuhan bukan ada niat untuk membuat orang celaka, tapi sebaliknya. Namun peristiwa itu sudah terjadi.” Gerakan tanda salib yang ia buat bukan sekadar ritual iman. Itu adalah pernyataan penyerahan diri, sebuah doa tanpa kata-kata yang menyelimuti luka, rasa bersalah, dan duka yang tak sanggup dijelaskan oleh bahasa manusia. Cosmas mengungkapkan duka cita terdalam kepada keluarga korban, Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak rantis Brimob pada malam unjuk rasa 28 Agustus 2025. “Saya mau menyampaikan, duka cita yang mendalam kepada korban Affan Kurniawan serta keluarga besar. Sungguh-sungguh di luar dugaan,” ucapnya dengan suara bergetar. Setelah mengucapkan itu, ia kembali menunduk dan membuat tanda salib, seakan mengakui kelemahan dirinya di hadapan Sang Pencipta, meminta ampun, meminta pengampunan bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk jiwa korban yang sudah pergi. Bagi banyak orang yang hadir, pemandangan itu menggetarkan jiwa. Seorang perwira tinggi yang biasanya berdiri tegap dengan seragam kebanggaan, kini hanya seorang manusia yang rapuh, menitikkan air mata sambil berdoa. Keputusan majelis KKEP tetap tegak: PTDH, penempatan khusus, dan cap sebagai perbuatan tercela. Namun di ruang batin, tanda salib Cosmas menjadi lebih dari sekadar doa pribadi, ia adalah jeritan batin seorang ayah, seorang anak bangsa, yang hancur di tengah cobaan. Bagi umat Katolik, tanda salib adalah doa paling sederhana sekaligus paling sakral. Di momen itulah, Kompol Cosmas menyerahkan segalanya, bukan lagi kepada institusi, bukan kepada hukum dunia, tapi kepada Tuhan. Gerakan sederhana itu membuat banyak hati yang menyaksikan terenyuh. Bukan untuk membenarkan kesalahan, tapi untuk mengingatkan bahwa di balik seragam dan keputusan, ada seorang manusia yang juga berjuang dengan rasa bersalah, kehilangan, dan iman. (lix) #viralvideo  #katolik  #cosmas  #tandasalib
Saat Tanda Salib Menjadi Sandaran Terakhir Kompol Cosmas di Ruang Sidang Etik Sulutnow.com, Jakarta, 4 September 2025 – Di ruang sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang dingin dan penuh tekanan, suasana mendadak hening ketika Kompol Cosmas K Gae berdiri dengan wajah basah oleh air mata. Setelah keputusan berat dijatuhkan, Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Ia tidak berteriak, tidak pula melawan. Yang muncul justru gerakan sederhana namun mengguncang hati, ia menunduk, menggenggam dada, lalu membuat tanda salib. Dalam sekejap, ruang sidang menjadi saksi bukan hanya jatuhnya karier seorang perwira Brimob, tetapi juga momen ketika manusia melepaskan semua beban duniawi dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. “Sesungguhnya saya hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai perintah institusi dan perintah komandan secara totalitas, untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum juga keselamatan seluruh anggota yang saya wakili, walaupun juga dengan risiko yang begitu besar,” katanya terbata-bata di hadapan majelis. Air matanya menetes deras. Di sela isak, Cosmas kembali menegaskan niatnya yang tak pernah sekalipun untuk mencelakai orang lain. “Dengan kejadian atau peristiwa bukan menjadi niat, sungguh-sungguh demi Tuhan bukan ada niat untuk membuat orang celaka, tapi sebaliknya. Namun peristiwa itu sudah terjadi.” Gerakan tanda salib yang ia buat bukan sekadar ritual iman. Itu adalah pernyataan penyerahan diri, sebuah doa tanpa kata-kata yang menyelimuti luka, rasa bersalah, dan duka yang tak sanggup dijelaskan oleh bahasa manusia. Cosmas mengungkapkan duka cita terdalam kepada keluarga korban, Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak rantis Brimob pada malam unjuk rasa 28 Agustus 2025. “Saya mau menyampaikan, duka cita yang mendalam kepada korban Affan Kurniawan serta keluarga besar. Sungguh-sungguh di luar dugaan,” ucapnya dengan suara bergetar. Setelah mengucapkan itu, ia kembali menunduk dan membuat tanda salib, seakan mengakui kelemahan dirinya di hadapan Sang Pencipta, meminta ampun, meminta pengampunan bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk jiwa korban yang sudah pergi. Bagi banyak orang yang hadir, pemandangan itu menggetarkan jiwa. Seorang perwira tinggi yang biasanya berdiri tegap dengan seragam kebanggaan, kini hanya seorang manusia yang rapuh, menitikkan air mata sambil berdoa. Keputusan majelis KKEP tetap tegak: PTDH, penempatan khusus, dan cap sebagai perbuatan tercela. Namun di ruang batin, tanda salib Cosmas menjadi lebih dari sekadar doa pribadi, ia adalah jeritan batin seorang ayah, seorang anak bangsa, yang hancur di tengah cobaan. Bagi umat Katolik, tanda salib adalah doa paling sederhana sekaligus paling sakral. Di momen itulah, Kompol Cosmas menyerahkan segalanya, bukan lagi kepada institusi, bukan kepada hukum dunia, tapi kepada Tuhan. Gerakan sederhana itu membuat banyak hati yang menyaksikan terenyuh. Bukan untuk membenarkan kesalahan, tapi untuk mengingatkan bahwa di balik seragam dan keputusan, ada seorang manusia yang juga berjuang dengan rasa bersalah, kehilangan, dan iman. (lix) #viralvideo #katolik #cosmas #tandasalib

About