@laurenpiza_: Heโ€™s still got so much growing to do #mainecoon #kitten #cat #catsoftiktok

Lauren & Buzz๐Ÿพ๐Ÿ’•
Lauren & Buzz๐Ÿพ๐Ÿ’•
Open In TikTok:
Region: US
Monday 04 August 2025 23:23:26 GMT
389
36
3
0

Music

Download

Comments

janicecarter19
Janice Carter :
So pretty and so big. ๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐ
2025-08-04 23:46:02
0
tbane07
Tbane ๐Ÿชถโœจ๏ธ :
gorgeous
2025-08-05 00:25:01
0
alex.piza36
Alex Piza :
๐Ÿ˜ณ๐Ÿ˜ณ๐Ÿ˜ณ
2025-08-04 23:39:22
0
To see more videos from user @laurenpiza_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dalam dunia debat dan diskusi, panjang lebar bukanlah jaminan kemenangan. Justru, kemampuan untuk menyampaikan gagasan yang padat, tajam, dan mematikan dalam kalimat yang singkat adalah senjata yang jauh lebih mematikan. Bicara singkat tapi menghantam adalah seni mengemas logika yang solid menjadi sebuah pukulan yang cepat dan akurat, meninggalkan lawan bicara terdiam sejenak untuk memproses kedalaman dan ketajaman dari ucapan Anda yang singkat itu. Kekuatan dari bicara singkat terletak pada fokus dan presisinya. Ia tidak memberi celah bagi lawan untuk mencari kelemahan argumen yang bertele-tele. Setiap kata yang Anda ucapkan memiliki bobot dan tujuan, membangun sebuah narasi logis yang sulit dibantah. Hal ini membutuhkan kedisiplinan untuk menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan berani langsung menusuk jantung persoalan, menunjukkan penguasaan materi yang luar biasa. 1. Kuasai Inti Masalah dengan Sempurna  Langkah pertama adalah melakukan pekerjaan rumah yang luar biasa. Anda tidak bisa menyederhanakan sesuatu yang tidak Anda pahami secara mendalam. Sebelum berbicara, pastikan Anda telah menggali hingga ke akar persoalan, memahami setiap premis, data, dan kemungkinan kelemahannya. Dengan pemahaman yang mendalam, Anda akan dengan mudah mengidentifikasi titik leverage terpenting yang jika diserang, akan membuat seluruh argumen lawan runtuh. 2. Gunakan Analogi yang Jelas dan Memorable  Otak manusia lebih mudah mencerna cerita dan perbandingan daripada data mentah. Sebuah analogi yang tepat dan sederhana dapat menjelaskan kompleksitas sebuah masalah dalam sekejap dan membuat logika Anda mudah diikuti. Analogi yang baik tidak hanya menjelaskan, tetapi juga menyoroti absurditas atau kekuatan dari suatu posisi, membuat sanggahan Anda terasa jelas dan sulit dilupakan. 3. Fokus pada Satu Poin Lemah yang Paling Menentukan  Jangan mencoba membantah semua hal sekaligus. Itu hanya akan melemahkan fokus dan membuat ucapan Anda panjang dan berbelit. Sebaliknya, identifikasi satu kelemahan paling fatal dalam argumen lawan, apakah itu asumsi yang keliru, data yang salah, atau kesenjangan logika yang besar. Kemudian, kerahkan semua energi Anda untuk menghancurkan satu titik itu dengan singkat dan telak. 4. Rumuskan Kalimat yang Padat dan Berpola  Susunlah kalimat sanggahan Anda dengan struktur yang jelas dan mudah diikuti. Teknik seperti silogisme (jika A benar, dan B benar, maka C pasti benar) atau menunjukkan kontradiksi langsung (Anda mengatakan X, tapi tindakan Anda menunjukkan Y) sangat efektif. Pola kalimat yang terstruktur membuat logika Anda terlihat rapi, otomatis, dan sulit untuk dibantah. 5. Ajukan Pertanyaan Retoris yang Mem4tikan  Terkadang, serangan terbaik bukan pernyataan, tetapi pertanyaan. Ajukan sebuah pertanyaan retoris yang dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban apa pun yang diberikan lawan akan menjebaknya atau semakin memperkuat posisi Anda. Pertanyaan ini memaksa lawan (dan audiens) untuk menjalankan logika Anda sendiri dan sampai pada kesimpulan yang ingin Anda sampaikan, tanpa Anda perlu menjelaskannya panjang lebar. 6. Berhenti Setelah Poin Terucap  Kekuatan terbesar dari ucapan yang singkat adalah kepercayaan diri yang terpancar setelahnya. Setelah Anda melontarkan sanggahan yang padat dan menghantam, berhentilah. Jangan tambahkan penjelasan ulang, permintaan maaf, atau kalimat yang melemahkan. Diam yang Anda lakukan setelahnya memberi waktu bagi pukulan logika Anda untuk diserap dan menunjukkan bahwa Anda yakin dengan apa yang baru saja Anda katakan. #PaidPartnership #LIVEStory #LIVEIncentiveProgram #JustGoLIVE #motivation
Dalam dunia debat dan diskusi, panjang lebar bukanlah jaminan kemenangan. Justru, kemampuan untuk menyampaikan gagasan yang padat, tajam, dan mematikan dalam kalimat yang singkat adalah senjata yang jauh lebih mematikan. Bicara singkat tapi menghantam adalah seni mengemas logika yang solid menjadi sebuah pukulan yang cepat dan akurat, meninggalkan lawan bicara terdiam sejenak untuk memproses kedalaman dan ketajaman dari ucapan Anda yang singkat itu. Kekuatan dari bicara singkat terletak pada fokus dan presisinya. Ia tidak memberi celah bagi lawan untuk mencari kelemahan argumen yang bertele-tele. Setiap kata yang Anda ucapkan memiliki bobot dan tujuan, membangun sebuah narasi logis yang sulit dibantah. Hal ini membutuhkan kedisiplinan untuk menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan berani langsung menusuk jantung persoalan, menunjukkan penguasaan materi yang luar biasa. 1. Kuasai Inti Masalah dengan Sempurna Langkah pertama adalah melakukan pekerjaan rumah yang luar biasa. Anda tidak bisa menyederhanakan sesuatu yang tidak Anda pahami secara mendalam. Sebelum berbicara, pastikan Anda telah menggali hingga ke akar persoalan, memahami setiap premis, data, dan kemungkinan kelemahannya. Dengan pemahaman yang mendalam, Anda akan dengan mudah mengidentifikasi titik leverage terpenting yang jika diserang, akan membuat seluruh argumen lawan runtuh. 2. Gunakan Analogi yang Jelas dan Memorable Otak manusia lebih mudah mencerna cerita dan perbandingan daripada data mentah. Sebuah analogi yang tepat dan sederhana dapat menjelaskan kompleksitas sebuah masalah dalam sekejap dan membuat logika Anda mudah diikuti. Analogi yang baik tidak hanya menjelaskan, tetapi juga menyoroti absurditas atau kekuatan dari suatu posisi, membuat sanggahan Anda terasa jelas dan sulit dilupakan. 3. Fokus pada Satu Poin Lemah yang Paling Menentukan Jangan mencoba membantah semua hal sekaligus. Itu hanya akan melemahkan fokus dan membuat ucapan Anda panjang dan berbelit. Sebaliknya, identifikasi satu kelemahan paling fatal dalam argumen lawan, apakah itu asumsi yang keliru, data yang salah, atau kesenjangan logika yang besar. Kemudian, kerahkan semua energi Anda untuk menghancurkan satu titik itu dengan singkat dan telak. 4. Rumuskan Kalimat yang Padat dan Berpola Susunlah kalimat sanggahan Anda dengan struktur yang jelas dan mudah diikuti. Teknik seperti silogisme (jika A benar, dan B benar, maka C pasti benar) atau menunjukkan kontradiksi langsung (Anda mengatakan X, tapi tindakan Anda menunjukkan Y) sangat efektif. Pola kalimat yang terstruktur membuat logika Anda terlihat rapi, otomatis, dan sulit untuk dibantah. 5. Ajukan Pertanyaan Retoris yang Mem4tikan Terkadang, serangan terbaik bukan pernyataan, tetapi pertanyaan. Ajukan sebuah pertanyaan retoris yang dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban apa pun yang diberikan lawan akan menjebaknya atau semakin memperkuat posisi Anda. Pertanyaan ini memaksa lawan (dan audiens) untuk menjalankan logika Anda sendiri dan sampai pada kesimpulan yang ingin Anda sampaikan, tanpa Anda perlu menjelaskannya panjang lebar. 6. Berhenti Setelah Poin Terucap Kekuatan terbesar dari ucapan yang singkat adalah kepercayaan diri yang terpancar setelahnya. Setelah Anda melontarkan sanggahan yang padat dan menghantam, berhentilah. Jangan tambahkan penjelasan ulang, permintaan maaf, atau kalimat yang melemahkan. Diam yang Anda lakukan setelahnya memberi waktu bagi pukulan logika Anda untuk diserap dan menunjukkan bahwa Anda yakin dengan apa yang baru saja Anda katakan. #PaidPartnership #LIVEStory #LIVEIncentiveProgram #JustGoLIVE #motivation

About