@minhazuddid11: hum..!!😅🥀 #foryou #foryoupage #minhazuddin11

♡
♡"𝙈𝙞𝙣𝙝𝙖𝙯_𝘽𝙝𝙖𝙞𝙮𝙖"♡
Open In TikTok:
Region: BD
Friday 08 August 2025 16:50:50 GMT
3066
181
6
33

Music

Download

Comments

md.sujon88185
🔰~md sujon Ahmed ~🔰 :
হুম
2025-08-09 05:15:49
2
maya.chowdhury497
🦋𝓜𝓪𝔂𝓪 ࿐𝓘𝓼𝓵𝓪𝓶🦋 :
😅😅😅
2025-08-08 16:59:11
2
rhrayhanlion
🖤🦋প্রজাপতি🦋🖤 :
hmm
2025-08-14 06:10:25
0
tisaislam177
ST. Sanjida 🥰 :
@Jâhîdûl ïšlam
2025-08-09 11:04:41
0
arihamim45
কাদম্বিনী :
Hum🥲🙂
2025-08-09 09:01:55
1
To see more videos from user @minhazuddid11, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ketika seorang santri kembali dari pondok, ia sering dihadapkan pada dua ujian kehidupan yang sama-sama berat namun berbeda wajah. Saat ia pulang tanpa jabatan, tanpa harta, tanpa dikenal — sebagian orang merendahkannya. Namun ketika ia berhasil, menjadi tokoh agama, disegani, dan berkecukupan — banyak pula yang justru memusuhinya. Dua keadaan, dua ujian — satu hakikat: manusia memang tidak pernah lepas dari pandangan dan penilaian manusia lain. Sebagaimana dikatakan oleh Al-Imam Al-Māwardī : الإنسان مقصودٌ بالأذيَّة، محسودٌ بالنِّعمة “Manusia itu memang menjadi sasaran gangguan, dan menjadi objek hasad (kedengkian) ketika mendapat nikmat.” (Adab ad-Dunyā wa ad-Dīn, hal. 278) Betapa dalam makna kalimat ini: manusia akan diuji dengan dua keadaan — direndahkan ketika lemah, dan dihasudi ketika kuat. Para salafus shalih pun telah mengingatkan bahwa tidak ada jalan keselamatan dari celaan manusia, kecuali dengan tidak peduli kepada mereka dan mengharap ridha Allah semata. Diriwayatkan dari Imam Asy-Syafi‘i : من أراد رضا الناس بسخط الله، سخط الله عليه وأسخط عليه الناس “Barang siapa mencari ridha manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya dan menjadikan manusia pun murka kepadanya.” (Al-Bayhaqi, Syu‘ab al-Īmān, no. 6870) Maka janganlah heran bila ketika engkau miskin, engkau diremehkan; dan ketika engkau sukses, engkau dihasudi. Begitulah sunnatullah dalam kehidupan manusia. Fokuslah pada ridha Allah, bukan pujian atau celaan manusia. Karena sebagaimana dikatakan para ulama, “Jika engkau hidup untuk mencari ridha manusia, engkau akan mati sebelum benar-benar hidup.” .  #guskautsar #guskautsarploso #terasgubuk #dawuhterasgubuk #nderekpusatofficial
Ketika seorang santri kembali dari pondok, ia sering dihadapkan pada dua ujian kehidupan yang sama-sama berat namun berbeda wajah. Saat ia pulang tanpa jabatan, tanpa harta, tanpa dikenal — sebagian orang merendahkannya. Namun ketika ia berhasil, menjadi tokoh agama, disegani, dan berkecukupan — banyak pula yang justru memusuhinya. Dua keadaan, dua ujian — satu hakikat: manusia memang tidak pernah lepas dari pandangan dan penilaian manusia lain. Sebagaimana dikatakan oleh Al-Imam Al-Māwardī : الإنسان مقصودٌ بالأذيَّة، محسودٌ بالنِّعمة “Manusia itu memang menjadi sasaran gangguan, dan menjadi objek hasad (kedengkian) ketika mendapat nikmat.” (Adab ad-Dunyā wa ad-Dīn, hal. 278) Betapa dalam makna kalimat ini: manusia akan diuji dengan dua keadaan — direndahkan ketika lemah, dan dihasudi ketika kuat. Para salafus shalih pun telah mengingatkan bahwa tidak ada jalan keselamatan dari celaan manusia, kecuali dengan tidak peduli kepada mereka dan mengharap ridha Allah semata. Diriwayatkan dari Imam Asy-Syafi‘i : من أراد رضا الناس بسخط الله، سخط الله عليه وأسخط عليه الناس “Barang siapa mencari ridha manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya dan menjadikan manusia pun murka kepadanya.” (Al-Bayhaqi, Syu‘ab al-Īmān, no. 6870) Maka janganlah heran bila ketika engkau miskin, engkau diremehkan; dan ketika engkau sukses, engkau dihasudi. Begitulah sunnatullah dalam kehidupan manusia. Fokuslah pada ridha Allah, bukan pujian atau celaan manusia. Karena sebagaimana dikatakan para ulama, “Jika engkau hidup untuk mencari ridha manusia, engkau akan mati sebelum benar-benar hidup.” . #guskautsar #guskautsarploso #terasgubuk #dawuhterasgubuk #nderekpusatofficial

About