@rocytarsia: me tiene como un loco por besartee💋 #fyppppppppppppppppppppppp #viraltiktok

Rocy /creadora de contenido💗
Rocy /creadora de contenido💗
Open In TikTok:
Region: AR
Sunday 10 August 2025 03:21:50 GMT
6533
423
6
10

Music

Download

Comments

yamivb5
𝒀𝒂𝒎𝒊 :
Hermosa rocy 🫶🏻
2025-08-11 19:56:00
1
firuze3105
Firuze :
💗💗💗🥰🥰🥰🥰
2025-08-22 03:35:34
0
jos.enrique.gomez3
josenriquegomezal :
🥰🥰🥰
2025-08-10 03:27:19
0
gesioz_
Gene :
divina 💜 me encanta esa canción jaja y el baile es fácil, primera vez que me aprendo uno 🤣🤣🤣
2025-08-10 03:46:47
1
To see more videos from user @rocytarsia, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Berimbang.com — Jumat, 28 November 2025 | 06:24 WIB Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat. Sebanyak 79 pelajar di Ngawi harus dilarikan ke Puskesmas Gemarang setelah menyantap menu MBG pada Rabu (26/11). Para siswa mengeluhkan mual, muntah, diare, hingga pusing tak lama setelah makan. Menu yang disajikan hari itu terdiri dari nasi, telur puyuh, acar, pisang, dan susu. Dugaan kuat mengarah pada bahan makanan yang telah basi, terutama telur puyuh yang disebut sudah berbau. “Habis makan langsung mual-mual, muntah. Lauknya telur puyuh. Katanya sudah bau,” ujar Melinda, guru SD Negeri Jenggrik 6. Para korban berasal dari tiga sekolah dasar serta satu sekolah menengah pertama. Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, Heri Nur Fahrudin, menyatakan total korban mencapai 79 siswa, terdiri dari 32 siswa SD dan sisanya SMP. Pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Kemarahan orang tua memuncak. Mereka mendesak program MBG dihentikan sementara demi evaluasi menyeluruh. “Wes-wes enggak usah diadain. Anak saya enggak saya izinkan menerima,” tegas Muntiani, salah satu orang tua siswa. Sementara itu, pihak SPPG, penanggung jawab distribusi menu MBG, menyatakan akan memperbaiki sistem pengolahan dan distribusi makanan. Namun mereka menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan. “Kita nunggu hasil lab dari Surabaya. Apakah kendalanya dari SPPG atau faktor lain,” ujar Agus Wijayanti, Kepala SPPG Desa Kawu. Insiden ini menambah panjang daftar kasus keracunan yang membayangi program MBG, memunculkan kembali pertanyaan publik mengenai keamanan pangan, pengawasan, dan akuntabilitas penyelenggara. #KeracunanMakanan #MBG #Ngawi #MakanBergiziGratis #Pelajar
Berimbang.com — Jumat, 28 November 2025 | 06:24 WIB Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat. Sebanyak 79 pelajar di Ngawi harus dilarikan ke Puskesmas Gemarang setelah menyantap menu MBG pada Rabu (26/11). Para siswa mengeluhkan mual, muntah, diare, hingga pusing tak lama setelah makan. Menu yang disajikan hari itu terdiri dari nasi, telur puyuh, acar, pisang, dan susu. Dugaan kuat mengarah pada bahan makanan yang telah basi, terutama telur puyuh yang disebut sudah berbau. “Habis makan langsung mual-mual, muntah. Lauknya telur puyuh. Katanya sudah bau,” ujar Melinda, guru SD Negeri Jenggrik 6. Para korban berasal dari tiga sekolah dasar serta satu sekolah menengah pertama. Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, Heri Nur Fahrudin, menyatakan total korban mencapai 79 siswa, terdiri dari 32 siswa SD dan sisanya SMP. Pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Kemarahan orang tua memuncak. Mereka mendesak program MBG dihentikan sementara demi evaluasi menyeluruh. “Wes-wes enggak usah diadain. Anak saya enggak saya izinkan menerima,” tegas Muntiani, salah satu orang tua siswa. Sementara itu, pihak SPPG, penanggung jawab distribusi menu MBG, menyatakan akan memperbaiki sistem pengolahan dan distribusi makanan. Namun mereka menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan. “Kita nunggu hasil lab dari Surabaya. Apakah kendalanya dari SPPG atau faktor lain,” ujar Agus Wijayanti, Kepala SPPG Desa Kawu. Insiden ini menambah panjang daftar kasus keracunan yang membayangi program MBG, memunculkan kembali pertanyaan publik mengenai keamanan pangan, pengawasan, dan akuntabilitas penyelenggara. #KeracunanMakanan #MBG #Ngawi #MakanBergiziGratis #Pelajar

About