@voiceofbaghdad: I couldn’t console them even with a smile #arabicpoetry #voiceofbaghdad #deepquotes #الزمن_الجميل #xyzabc

voiceofbaghdad
voiceofbaghdad
Open In TikTok:
Region: CA
Saturday 23 August 2025 20:51:10 GMT
25141
2965
3
119

Music

Download

Comments

mkeka.wa.mbao
MKEKA WA MBAO :
2025-09-10 07:22:01
0
_ridaali
rida :
this is so-
2025-09-12 22:12:57
1
armankhan009951
️Arman khan. :
😂
2025-09-27 10:00:18
0
mahammad.mudassir
Mahammad Mudassir :
🥰🥰🥰
2025-09-23 22:44:36
0
To see more videos from user @voiceofbaghdad, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pemilik BT Batik Trusmi walk out pada rapat dengar pendapat DPRD Kota Cirebon  Debat panas mewarnai hearing atau rapat dengar pendapat di Ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Kamis, 2, Oktober 2025. Pada rapat tersebut, dibahas polemik mengenai kerjasama naming rights PT KAI dan BT Batik Trusmi. Naming rights Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi tersebut, direkomendasikan untuk dibatalkan. Wakil Ketua DPRD, Fitrah Malik yang memimpin rapat menyatakan bahwa RDP menyepakati bahwa naming rights Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi harus dibatalkan. Kemudian menyepakati usulan nama stasiun menjadi Stasiun Cirebon Kejaksan. Pantauan pada rapat tersebut, sempat memanas dan terjadi perdebatan mengenai dampak dari naming rights tersebut. Owner BT Batik Trusmi, Ibnu Rianto mengungkapkan, bahwa batik merupakan budaya dan kebanggaan Cirebon. Mengenai naming rights tersebut, menurut dia, akan lebih baik bila dilanjutkan.
Pemilik BT Batik Trusmi walk out pada rapat dengar pendapat DPRD Kota Cirebon Debat panas mewarnai hearing atau rapat dengar pendapat di Ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Kamis, 2, Oktober 2025. Pada rapat tersebut, dibahas polemik mengenai kerjasama naming rights PT KAI dan BT Batik Trusmi. Naming rights Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi tersebut, direkomendasikan untuk dibatalkan. Wakil Ketua DPRD, Fitrah Malik yang memimpin rapat menyatakan bahwa RDP menyepakati bahwa naming rights Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi harus dibatalkan. Kemudian menyepakati usulan nama stasiun menjadi Stasiun Cirebon Kejaksan. Pantauan pada rapat tersebut, sempat memanas dan terjadi perdebatan mengenai dampak dari naming rights tersebut. Owner BT Batik Trusmi, Ibnu Rianto mengungkapkan, bahwa batik merupakan budaya dan kebanggaan Cirebon. Mengenai naming rights tersebut, menurut dia, akan lebih baik bila dilanjutkan. "Kalau lanjut lebih bagus, kalau nggak lanjut ya terserah saja," kata Ibnu. Ibnu membantah bahwa naming rights tersebut semata-mata kepentingan bisnis. Sebab, dana puluhan miliar Rupiah yang dikeluarkan, tidak sebanding dengan potensi hasil yang diperoleh. Langkah tersebut semata-mata kepedulian BT Batik Trusmi kepada pariwisata Cirebon yang 4 tahun terakhir jalan di tempat. Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Umar Stanis Clau menyatakan bahwa naming rights tersebut adalah monopoli. "Naming rights adalah bagian dari desain bisnis kapitalis. Dengan munculnya BT Batik Trusmi, UMKM lain yang berbisnis di bidang batik akan tertutup," tandasnya. Bagi Umar, political branding tersebut dapat memberikan sugesti. Sehingga ketika orang datang ke Cirebon yang ada dipikirannya hanya BT Batik Trusmi. "Perspektif kami sebagai wakil rakyat adalah memberikan perlindungan seutuhnya kepada masyarakat," tandasnya. Silang pendapat tersebut, kemudian terus memanas. Pada akhirnya, owner BT Batik Trusmi, Ibnu memilih untuk walk out dari ruang sidang. Kondisi tersebut tidak lepas dari tuntutan Gerakan Rakyat Cirebon (GRC) yang meminta agar Ibnu Rianto untuk meminta maaf di media sosial. Permintaan maaf tersebut tidak lepas dari pernyataan Ibnu yang menyatakan bahwa batalnya naming rights tersebut tidak lepas dari intervensi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. Wakil Ketua DPRD, Harry Saputra Gani kemudian meminta agar peserta rapat dengar pendapat untuk menurunkan tensi. Sebab, hal tersebut bisa berdampak tidak baik. Padahal apa yang ingin disampaikan justru bermaksud positif. "Sekali lagi mohon teman-teman di sini agar kita masih punya adab. Tolong, tolong, kita yang punya niat betul. Tolong hari ini rekan-rekan yang di sini bisa kembali turun tensinya lagi," tuturnya. Pasca aksi walk out tersebut, rapat dengar pendapat dilanjutkan namun tanpa pihak BT Batik Trusmi. Peserta rapat yang tersisa di ruangan menyisakan anggota DPRD Kota Cirebon, GRC, pemerhati sejarah, akademisi dan PT KAI. Kepala PT KAI Daop III Cirebon, Mohamad Arie Fathurrokhman mengungkapkan bahwa arahan dari pimpinan pusat adalah ditinjau ulang. "Pada prinsipnya ini masih dalam kajian ulang. Hasil RDP ini bahwa ada dinamika, keputusan kantor pusat mengkaji ulang adalah hal yang tepat," tuturnya. Menurut Arie bahwa MoU antara PT KAI dan BT Batik Trusmi dilakukan di kantor pusat. #kai #stasiuncirebon #batiktrusmi #cirebon #fyp

About