@deniayrs: ga expect softlens diameter 14,5 bisa sebagus iniii, yg golden olive cakep polll🥹🫶🏻 #softlensmurah #rekomendasisoftlens #softlenspemula #softlensnyaman

denia
denia
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 25 August 2025 06:01:08 GMT
1006
35
7
1

Music

Download

Comments

lykhnia
Piwon for Lyfe 🧩 :
kak editannya mood bgt 😭 softlensnya aku juga pake sih tp aku sukanya yg blush rosy 🥳
2025-08-26 02:00:11
1
oldddraf
Kenangan Masa Lalu :
pale moonstone cakep bgt keknya ya buat ke nikahan mantan
2025-08-29 04:09:43
0
kzkzkzvw
valerieskye :
14.5mm tp rasanya ga kebesarannya ya kak?
2025-08-26 07:43:33
0
fadilahdirifal
Rifaldi Fadilah :
🥰
2025-10-05 17:33:33
0
caramelysian
tiara𐙚 :
eh yg golden olive cakep bangau
2025-09-13 02:25:13
0
To see more videos from user @deniayrs, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ratusan penambang rakyat yang tergabung dalam Perkumpulan Penambang Progo Sejahtera (PPPS) menggelar aksi di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Janti, Sleman, Rabu (15/10). Massa menutup Jalan Raya Jogja–Solo setelah Kepala BBWSSO tak menemui mereka usai audiensi tiga jam. Pantauan Pandangan Jogja, lebih dari 200 peserta aksi memadati area kantor, dengan sekitar 40 truk diparkir berjajar sepanjang 300 meter. Spanduk bertuliskan “Kami Perlu Dibina, Bukan Dibinasakan” dan “Kami Penggerak Roda Ekonomi Negara dan Warga Sekitar” terpasang di kendaraan. Dalam surat resmi yang diterima Pandangan Jogja, PPPS menolak keputusan Kepala BBWSSO yang memberi Rekomendasi Teknis (Rekomtek) tanpa izin penggunaan alat bantu kerja dalam Izin Pertambangan Rakyat (IPR). “Kami tidak dapat melakukan kegiatan pertambangan tanpa alat bantu kerja. Keputusan ini membahayakan kami karena hampir seluruh lokasi IPR berada di palung Sungai Progo,” tulis Ketua PPPS, Agung Mulyono. Agung juga menilai dasar hukum BBWSSO tak sesuai dengan praktik umum. “Penggunaan Keputusan Dirjen Pengairan No 176/KPTS/A/1987 sebagai rujukan dalam pemberian Rekomtek tentu menyalahi norma dan kebiasaan dalam penggunaan perundangan di NKRI,” lanjutnya. Setelah melakukan audiensi dengan massa aksi, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, RR Vicky Aryanti, menyampaikan bahwa pihaknya akan membahas tuntutan PPPS dengan Kepala BBWSSO. “Kami sudah membahas dari berbagai aspek. Hasilnya akan kami sampaikan ke Kepala Balai dan didiskusikan lebih lanjut,” ujarnya. Tak puas, massa menuntut Kepala BBWSSO hadir. “Dalam waktu satu jam, jika tidak ditemui Kepala BBWSSO, kami akan tutup Jalan Solo,” kata Agung. Setelah negosiasi dengan polisi, jalan dibuka kembali, meski massa tetap bertahan hingga sore. Selengkapnya klik link kumparan di bio. Aset: Artikel: Pandangan Jogja Video: Pandangan Jogja #demo #sopirtruk #tambangpasir #trukpasir #pandanganjogja
Ratusan penambang rakyat yang tergabung dalam Perkumpulan Penambang Progo Sejahtera (PPPS) menggelar aksi di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Janti, Sleman, Rabu (15/10). Massa menutup Jalan Raya Jogja–Solo setelah Kepala BBWSSO tak menemui mereka usai audiensi tiga jam. Pantauan Pandangan Jogja, lebih dari 200 peserta aksi memadati area kantor, dengan sekitar 40 truk diparkir berjajar sepanjang 300 meter. Spanduk bertuliskan “Kami Perlu Dibina, Bukan Dibinasakan” dan “Kami Penggerak Roda Ekonomi Negara dan Warga Sekitar” terpasang di kendaraan. Dalam surat resmi yang diterima Pandangan Jogja, PPPS menolak keputusan Kepala BBWSSO yang memberi Rekomendasi Teknis (Rekomtek) tanpa izin penggunaan alat bantu kerja dalam Izin Pertambangan Rakyat (IPR). “Kami tidak dapat melakukan kegiatan pertambangan tanpa alat bantu kerja. Keputusan ini membahayakan kami karena hampir seluruh lokasi IPR berada di palung Sungai Progo,” tulis Ketua PPPS, Agung Mulyono. Agung juga menilai dasar hukum BBWSSO tak sesuai dengan praktik umum. “Penggunaan Keputusan Dirjen Pengairan No 176/KPTS/A/1987 sebagai rujukan dalam pemberian Rekomtek tentu menyalahi norma dan kebiasaan dalam penggunaan perundangan di NKRI,” lanjutnya. Setelah melakukan audiensi dengan massa aksi, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, RR Vicky Aryanti, menyampaikan bahwa pihaknya akan membahas tuntutan PPPS dengan Kepala BBWSSO. “Kami sudah membahas dari berbagai aspek. Hasilnya akan kami sampaikan ke Kepala Balai dan didiskusikan lebih lanjut,” ujarnya. Tak puas, massa menuntut Kepala BBWSSO hadir. “Dalam waktu satu jam, jika tidak ditemui Kepala BBWSSO, kami akan tutup Jalan Solo,” kata Agung. Setelah negosiasi dengan polisi, jalan dibuka kembali, meski massa tetap bertahan hingga sore. Selengkapnya klik link kumparan di bio. Aset: Artikel: Pandangan Jogja Video: Pandangan Jogja #demo #sopirtruk #tambangpasir #trukpasir #pandanganjogja

About