@lebiggy225: Petit enjaillement 😁 avec la sandale TOGA 🤌🏾🤩 📍 Yopougon Kouté Non Loin De La Paroisse ⛪️ Saint Laurent 🚗 Yango : LE BIGGY, Rue O122 ( magasin de vêtements ) 📲 : ⁨+225 07 49 84 45 27⁩ #boutiquefashion #abidjan225🇨🇮 #fashiontiktok #streetwearclothing

LE BIGGY 👑👕👖🛍️
LE BIGGY 👑👕👖🛍️
Open In TikTok:
Region: CI
Wednesday 27 August 2025 17:13:21 GMT
612
39
2
5

Music

Download

Comments

daniel.myrime
Daniel myrime :
C’est combien
2025-08-27 21:48:04
1
lebiggy225
LE BIGGY 👑👕👖🛍️ :
Tapez dans les TOGA on va avancer
2025-08-27 17:29:29
0
To see more videos from user @lebiggy225, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

SUMENEP||mitrapolisi – Proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di Desa Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, kembali menuai sorotan publik.  Sejumlah warga menuding ada kejanggalan dalam pelaksanaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp15 juta per titik tersebut. Bahkan, muncul dugaan adanya titik pembangunan yang fiktif.  Menurut informasi, proyek Sanimas itu direncanakan mencapai 23 titik. Namun, hingga kini baru sekitar 17 titik yang rampung, itupun kualitasnya dinilai tidak sesuai spesifikasi. “Yang selesai pun kualitasnya diragukan. Beberapa titik bahkan kami anggap fiktif karena tidak terlihat hasilnya di lapangan,” ungkap salah seorang warga.  Proyek yang seharusnya memberi manfaat besar bagi pemenuhan sanitasi layak dan kesehatan lingkungan warga, justru menimbulkan kekecewaan.  “Kalau sesuai anggaran, tentu manfaatnya bisa dirasakan. Tapi kenyataan di lapangan penuh kejanggalan,” tambahnya.  Menanggapi kondisi ini, aktivis Sumenep, Ahmad Amin Rifa’i, mendesak agar Dinas terkait segera melakukan cross check ke lapangan. Menurutnya, dugaan adanya titik fiktif dan kualitas pembangunan yang buruk tidak boleh dibiarkan.  “Dinas teknis harus turun langsung memverifikasi. Kalau terbukti ada kejanggalan, aparat penegak hukum (APH) juga wajib menindak tegas. Dana publik tidak boleh main-main, apalagi menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tegas Ahmad Amin Rifa’i.  Sementara itu, Kepala Desa Pakandangan Tengah yang coba dikonfirmasi terkait dugaan penyimpangan proyek Sanimas ini memilih bungkam. Pesan singkat maupun panggilan telepon tidak mendapat respons.
SUMENEP||mitrapolisi – Proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di Desa Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, kembali menuai sorotan publik. Sejumlah warga menuding ada kejanggalan dalam pelaksanaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp15 juta per titik tersebut. Bahkan, muncul dugaan adanya titik pembangunan yang fiktif. Menurut informasi, proyek Sanimas itu direncanakan mencapai 23 titik. Namun, hingga kini baru sekitar 17 titik yang rampung, itupun kualitasnya dinilai tidak sesuai spesifikasi. “Yang selesai pun kualitasnya diragukan. Beberapa titik bahkan kami anggap fiktif karena tidak terlihat hasilnya di lapangan,” ungkap salah seorang warga. Proyek yang seharusnya memberi manfaat besar bagi pemenuhan sanitasi layak dan kesehatan lingkungan warga, justru menimbulkan kekecewaan. “Kalau sesuai anggaran, tentu manfaatnya bisa dirasakan. Tapi kenyataan di lapangan penuh kejanggalan,” tambahnya. Menanggapi kondisi ini, aktivis Sumenep, Ahmad Amin Rifa’i, mendesak agar Dinas terkait segera melakukan cross check ke lapangan. Menurutnya, dugaan adanya titik fiktif dan kualitas pembangunan yang buruk tidak boleh dibiarkan. “Dinas teknis harus turun langsung memverifikasi. Kalau terbukti ada kejanggalan, aparat penegak hukum (APH) juga wajib menindak tegas. Dana publik tidak boleh main-main, apalagi menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tegas Ahmad Amin Rifa’i. Sementara itu, Kepala Desa Pakandangan Tengah yang coba dikonfirmasi terkait dugaan penyimpangan proyek Sanimas ini memilih bungkam. Pesan singkat maupun panggilan telepon tidak mendapat respons.

About