@sacredbuttons: Peyote cultivation equipment.

Sacred Buttons
Sacred Buttons
Open In TikTok:
Region: CA
Friday 29 August 2025 01:19:56 GMT
23605
917
44
108

Music

Download

Comments

jcj69
Clint :
Where can I get it?
2025-10-08 02:28:41
3
alex000031
alex000 :
how to purchase?
2025-10-11 04:58:41
4
bradleyhodges0
Bradley h :
I want one so bad
2025-09-19 03:57:02
4
consciousdabny
Dabny Mc :
How much?
2025-10-02 03:45:25
2
bonus6996
Bonus69 :
Are they legal to buy and ship to Canada
2025-09-03 18:14:56
9
lindydonahue
Lindy Donahue :
keep up the amazing work man
2025-08-29 01:22:43
15
mattfox27
Garret Ventura :
what substrate are you using? I have a bunch of seeds and I want to start them
2025-10-18 01:43:39
0
caindapain
Cain Da Pain :
Hell yeah
2025-10-20 03:10:31
3
richardgoodreau4
Richard Goodreau :
hey from tampa
2025-09-30 22:36:25
3
datastream18
Doesn't Matter :
It would help to develop a "stage" guide. Like stage 1, 2, 3 etc. . . From cheapest to full grow house.
2025-10-11 16:57:36
3
l.eveiller_
El clandestino🏔️🌱 :
I got some hybrid seed , fricii x williamsi
2025-08-31 16:45:11
2
markjones8553
Mark Jones :
amazing mah
2025-09-10 03:26:32
2
beanman66
beanman66 :
yes sirrrr
2025-08-29 01:54:25
6
danbb96
Dano :
How are they in FLA
2025-09-21 20:07:19
2
datalore92
Benji :
that's a splendid idea, I really like your setup and I want to try and copy it
2025-10-05 06:42:37
2
accidentalmeditation
accidentalmeditation :
🙏🌘🙏🌕🙏🌒🙏
2025-08-29 11:19:42
3
oscarquejue
oscarrodriguez7598 :
👍
2025-09-23 01:42:12
2
curtisdye69
Curtis Dye565 :
www. sacredbuttons . com
2025-10-13 09:18:58
0
To see more videos from user @sacredbuttons, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

sumber; Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai pernyataan Presiden ke-7 RI Jokowi tentang investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh ada benarnya. Jokowi menyampaikan Whoosh yang dibangun di masa kepemimpinannya bukan semata-mata untuk mencari keuntungan finansial.
sumber; Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai pernyataan Presiden ke-7 RI Jokowi tentang investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh ada benarnya. Jokowi menyampaikan Whoosh yang dibangun di masa kepemimpinannya bukan semata-mata untuk mencari keuntungan finansial. "Transportasi massal itu bukan diukur dari laba, tetapi dari keuntungan sosial, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan produktivitas masyarakat," ungkap Jokowi di Surakarta, Senin (27/10). Ia berkata Whoosh dibangun sebagai upaya mengatasi kemacetan parah di Jakarta dan Bandung. Menurutnya, kemacetan di dua daerah itu ditaksir merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun. Jokowi berpendapat transportasi massal, seperti Whoosh, MRT, dan LRT, memiliki social return on investment berupa penurunan polusi, peningkatan produktivitas masyarakat, dan penghematan waktu. Purbaya agak sepakat dengan pernyataan Jokowi. Menurutnya, Whoosh memang memuat misi pembangunan wilayah (regional development). "Ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh tuh sebetulnya ada misi regional development juga kan. Tapi yang regionalnya belum dikembangkan mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar itu tumbuh. Itu harus dikembangkan ke depan, jadi ada betulnya," kata Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10). Purbaya mengatakan manfaat ekonomi dari proyek Whoosh akan terasa lebih besar bila kawasan di sekitar stasiun dan jalur kereta cepat itu dikembangkan secara optimal. Bila hal itu terwujud, nilai investasi sosial yang disebut Jokowi dapat benar-benar terealisasi melalui pertumbuhan ekonomi daerah. Polemik soal pembangunan Whoosh bergulir di publik akhir-akhir ini. Proyek senilai US$7,2 miliar atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS) itu menyisakan utang yang harus dilunasi pemerintah. Purbaya menyatakan pemerintah tak akan membayar utang tersebut memakai APBN. Ia meminta Danantara untuk mengurus utang tersebut karena dividen BUMN tak lagi dikelola Kemenkeu. "Itu kan Whoosh sudah dikelola oleh Danantara kan. Danantara sudah ngambil Rp80 triliun lebih dividen dari BUMN, seharusnya mereka manage dari situ saja," ujar Purbaya.

About