1. Home
  2. Detail

@joyofcouponing: Nex Playground Console, The Interactive Motion Gaming System Bring family game night to life with the Nex Playground console! Unlike traditional consoles, Nex uses motion sensors to get kids and adults off the couch and moving. Play sports, dance battles, obstacle challenges, and more, all from your living room. Perfect for families who want active fun, rainy day activities, or a healthier alternative to screen time. Setup is fast, new games are always being added, and the whole family can play together. #screenfree #screenfreeactivities #screenfreeplay

Holly Joy ✨
Holly Joy ✨
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 31 August 2025 23:09:51 GMT
17745
122
9
9

Music

Download

No Watermark .mp4 (4.14MB) No Watermark(HD) .mp4 (4.09MB) Watermark .mp4 (4.32MB) Music .mp3

Comments

aslowteccy
A slow mototec 💀 :
ah yes, screen free activity featuring a screen
2025-09-01 19:25:07
27
xxking._.dirtxx
victor (gerard’s version) :
is the not still a screen activity?
2025-09-01 01:31:27
33
mini_pekka411
Little Prince :
Just get a wii🥀
2025-09-21 18:31:46
4
jamzhahaha
Conner :
You can buy a used Xbox series s for the same price who js paying for that overpriced garbage
2025-09-01 15:01:23
2
To see more videos from user @joyofcouponing, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Đã đến lúc Pogba trở lại sân cỏ
Đã đến lúc Pogba trở lại sân cỏ
#grandingo #drole #humour
#grandingo #drole #humour
segala medan pak @YuniPuspitaYunel
segala medan pak @YuniPuspitaYunel
भीड़ वही करती है जो सब कर रहे हैं, लेकिन सफलता वहीं मिलती है — जहाँ लोग जाना भूल गए हैं। सीखो वो स्किल, जिसकी डिमांड है… न कि जहाँ सैचुरेशन है। 💡 #HiddenSkills #FutureSkills #SkillGrowth #PromptEngineering #DataStorytelling ...
भीड़ वही करती है जो सब कर रहे हैं, लेकिन सफलता वहीं मिलती है — जहाँ लोग जाना भूल गए हैं। सीखो वो स्किल, जिसकी डिमांड है… न कि जहाँ सैचुरेशन है। 💡 #HiddenSkills #FutureSkills #SkillGrowth #PromptEngineering #DataStorytelling ...
Gubernur Papua Matius Derek Fakhiri menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada keluarga Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayi yang dikandungnya setelah ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura. Ia menyebut tragedi tersebut sebagai bukti kebobrokan layanan kesehatan di Papua dan berjanji melakukan evaluasi total. “Saya mohon maaf atas kebodohan jajaran pemerintah dari atas sampai bawah. Ini contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di Papua,” kata Fakhiri usai mendatangi rumah keluarga Irene di Kampung Hobong, Distrik Sentani, dikutip dari rilis yang diterima, Sabtu (22/11/2025). Karena itu, ia memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rumah sakit, termasuk mengganti para direktur RS yang berada di bawah pemerintah provinsi. “Saya mengaku banyak peralatan medis rusak karena tidak dikelola dengan baik,” ujarnya. Fakhiri menyebut dirinya telah meminta bantuan langsung kepada Menteri Kesehatan untuk memperbaiki layanan rumah sakit di Papua. “Saya pastikan akan membenahi semua ini,” tegas mantan Kapolda Papua tersebut. Ia juga menegaskan komitmennya menyatukan seluruh direktur rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, untuk mengutamakan keselamatan pasien di atas semua prosedur administrasi. Layani dulu pasien, baru urus yang lain. Tidak ada alasan,” katanya. Dari data yang dihimpun Kompas.com, Irene Sokoy meninggal pada Senin (17/11/2025) pukul 05.00 WIT setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan dari RSUD Yowari, RS Dian Harapan, RSUD Abepura hingga RS Bhayangkara tanpa mendapatkan penanganan memadai Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey yang juga mertua almarhum menceritakan Irene mulai merasakan kontraksi pada Minggu siang (16/11). Keluarga membawanya menggunakan speedboat menuju RSUD Yowari. Namun, kondisi Irene yang memburuk tidak segera ditangani karena dokter tidak ada di tempat. Proses pembuatan surat rujukan pun sangat lambat. “Pelayanan sangat lama. Hampir jam 12 malam surat belum dibuat,” ujar Abraham. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2025/11/22/090345178/ibu-dan-bayinya-meninggal-ditolak-4-rs-gubernur-papua-mohon-maaf-atas. Membership: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Gubernur Papua Matius Derek Fakhiri menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada keluarga Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayi yang dikandungnya setelah ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura. Ia menyebut tragedi tersebut sebagai bukti kebobrokan layanan kesehatan di Papua dan berjanji melakukan evaluasi total. “Saya mohon maaf atas kebodohan jajaran pemerintah dari atas sampai bawah. Ini contoh kebobrokan pelayanan kesehatan di Papua,” kata Fakhiri usai mendatangi rumah keluarga Irene di Kampung Hobong, Distrik Sentani, dikutip dari rilis yang diterima, Sabtu (22/11/2025). Karena itu, ia memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rumah sakit, termasuk mengganti para direktur RS yang berada di bawah pemerintah provinsi. “Saya mengaku banyak peralatan medis rusak karena tidak dikelola dengan baik,” ujarnya. Fakhiri menyebut dirinya telah meminta bantuan langsung kepada Menteri Kesehatan untuk memperbaiki layanan rumah sakit di Papua. “Saya pastikan akan membenahi semua ini,” tegas mantan Kapolda Papua tersebut. Ia juga menegaskan komitmennya menyatukan seluruh direktur rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, untuk mengutamakan keselamatan pasien di atas semua prosedur administrasi. Layani dulu pasien, baru urus yang lain. Tidak ada alasan,” katanya. Dari data yang dihimpun Kompas.com, Irene Sokoy meninggal pada Senin (17/11/2025) pukul 05.00 WIT setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan dari RSUD Yowari, RS Dian Harapan, RSUD Abepura hingga RS Bhayangkara tanpa mendapatkan penanganan memadai Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey yang juga mertua almarhum menceritakan Irene mulai merasakan kontraksi pada Minggu siang (16/11). Keluarga membawanya menggunakan speedboat menuju RSUD Yowari. Namun, kondisi Irene yang memburuk tidak segera ditangani karena dokter tidak ada di tempat. Proses pembuatan surat rujukan pun sangat lambat. “Pelayanan sangat lama. Hampir jam 12 malam surat belum dibuat,” ujar Abraham. Sumber: https://regional.kompas.com/read/2025/11/22/090345178/ibu-dan-bayinya-meninggal-ditolak-4-rs-gubernur-papua-mohon-maaf-atas. Membership: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6
PDI Perjuangan menegaskan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) Papua bukan sekadar pemberian dana ke daerah. Kebijakan ini lahir dari perjuangan panjang para tokoh Papua demi keadilan dan pemerataan pembangunan. Karena itu, negara tidak boleh hanya fokus pada angka dan anggaran, tapi juga harus memastikan setiap kebijakan benar-benar menghadirkan perubahan bagi masyarakat asli Papua. Bagi PDI Perjuangan, esensi Otsus adalah tanggung jawab untuk membangun manusia, bukan sekadar menyalurkan dana. Papua membutuhkan perhatian yang menyeluruh, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia. Kesetaraan pendidikan menjadi pintu utama menuju kemajuan, agar generasi muda Papua dapat berdaya, percaya diri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Hal ini dengan lantang disampaikan oleh Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Komarudin Watubun. Ia menegaskan. bahwa membuka akses bagi anak-anak Papua untuk menempuh pendidikan di universitas terbaik, baik di dalam maupun luar negeri, adalah langkah nyata menuju perubahan yang hakiki. #moncongpublik #pdiperjuangan #fraksipdiperjuangan #komarudinwtubun #otsus #papua #pendidikan #indonesiatimur
PDI Perjuangan menegaskan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) Papua bukan sekadar pemberian dana ke daerah. Kebijakan ini lahir dari perjuangan panjang para tokoh Papua demi keadilan dan pemerataan pembangunan. Karena itu, negara tidak boleh hanya fokus pada angka dan anggaran, tapi juga harus memastikan setiap kebijakan benar-benar menghadirkan perubahan bagi masyarakat asli Papua. Bagi PDI Perjuangan, esensi Otsus adalah tanggung jawab untuk membangun manusia, bukan sekadar menyalurkan dana. Papua membutuhkan perhatian yang menyeluruh, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia. Kesetaraan pendidikan menjadi pintu utama menuju kemajuan, agar generasi muda Papua dapat berdaya, percaya diri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Hal ini dengan lantang disampaikan oleh Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Komarudin Watubun. Ia menegaskan. bahwa membuka akses bagi anak-anak Papua untuk menempuh pendidikan di universitas terbaik, baik di dalam maupun luar negeri, adalah langkah nyata menuju perubahan yang hakiki. #moncongpublik #pdiperjuangan #fraksipdiperjuangan #komarudinwtubun #otsus #papua #pendidikan #indonesiatimur

About

Legal