@emnaaammar: #تونسية🇹🇳🇹🇳 #sfax #maghreb_united🇩🇿🇲🇦🇹🇳 #الشعب_الصيني_ماله_حل😂😂

emna ammar
emna ammar
Open In TikTok:
Region: TN
Wednesday 03 September 2025 00:03:25 GMT
18341
1502
50
40

Music

Download

Comments

lassadnouira700gmail.com
lassad. nouira,🇹🇳💥🎉⚡ :
عسلة💞💞💞💞💞🥰🥰
2025-09-14 19:15:15
0
kayes.madyouni
Kayes Madyouni :
اهلا السلام مع كل احتراماتي لك والله ما احلاك وما احلى زينك.😍❤️🥰
2025-09-03 00:50:36
1
fraj.euchi2
Fraj Euchi :
روعة من الجمال 💞💞💞💞💞💞💞
2025-09-03 08:57:49
1
karray14
karray :
asoull habibi
2025-09-05 13:20:05
0
mousasefraoui
moussa sefraoui :
❤️❤️❤️
2025-09-03 09:22:30
1
jakobe.alexandrin
jakobe alexandrino :
🥰🥰🥰
2025-09-03 21:19:43
1
ademadem80590
Adem Adem80590 :
🥰🥰🥰
2025-09-03 16:16:48
1
user414144340
عمر ياسين :
🥰🥰🥰
2025-09-03 10:29:30
1
eka8130
eka :
😍
2025-09-03 09:51:09
1
ghazigazgouz
ghazi :
🥰
2025-09-03 09:18:55
1
meher6024
🇹🇳GÉNÉRAL🏴‍☠️ MEHER🇪🇸 :
🥰🥰🥰
2025-09-03 06:59:13
1
karim.madrid462
karim madrid :
💋💋💋
2025-09-03 06:48:22
1
samyisamyi
زيرسالم :
2025-09-03 06:31:40
1
fariddja0
Farid :
❤❤❤
2025-09-03 06:25:27
1
adnenghattassi
Adnen Ghattassi :
❤❤❤❤
2025-09-03 06:24:13
1
haithemsadki
Haithem MH :
❤❤❤
2025-09-03 06:06:43
1
user75207322
احمد :
🌹🌹🌹
2025-09-03 05:58:53
1
user2930975672449
user2930975672449 :
❤️
2025-09-03 05:41:25
1
user2934393877994
Alonso :
🥰🥰🥰🥰🥰
2025-09-03 04:23:59
1
user48142973017780
מחמודuser4814297301778 :
🥰🥰🥰
2025-09-03 04:16:17
1
gharbimouez0
فوشيكة :
🥰🥰🥰
2025-09-03 01:19:26
1
bou17
Bøûrhêñ 🇹🇳 :
😉😉😉
2025-09-03 00:10:25
1
najem.aloui
najem aloui :
🥰🥰🥰
2025-09-03 00:08:47
1
user4168587781074
user4168587781074 :
💋
2025-09-27 22:28:05
0
To see more videos from user @emnaaammar, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Fibonacci adalah seorang matematikawan dari Italia yang hidup pada abad ke-12. Nama aslinya adalah Leonardo dari Pisa, tetapi ia lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci, singkatan dari filius Bonacci yang artinya “anak keluarga Bonacci”. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan dunia perdagangan karena ayahnya adalah seorang pedagang yang bekerja di Afrika Utara. Melalui perjalanan bersama ayahnya, Fibonacci berkesempatan mengenal berbagai sistem angka yang digunakan bangsa lain, termasuk sistem angka Hindu–Arab, yaitu angka 0 sampai 9 yang berasal dari India dan dikembangkan oleh ilmuwan Arab. Dari sinilah ia sadar bahwa sistem angka ini jauh lebih praktis daripada angka Romawi yang digunakan orang Eropa pada masa itu. Kesadarannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku yang terbit pada tahun 1202 berjudul Liber Abaci atau Buku Perhitungan. Buku ini berisi banyak hal, mulai dari cara berhitung, konversi mata uang, hingga perhitungan dagang yang penting bagi pedagang Eropa kala itu. Namun, salah satu bagian dalam buku itu yang kemudian terkenal hingga sekarang adalah soal sederhana tentang perkembangbiakan kelinci. Dalam soal tersebut, Fibonacci membayangkan sepasang kelinci yang baru lahir dan ditempatkan di sebuah ladang. Ia menetapkan aturan bahwa setiap pasangan kelinci membutuhkan satu bulan untuk tumbuh dewasa. Setelah dewasa, setiap pasangan kelinci akan melahirkan satu pasangan baru setiap bulannya, dan tidak ada kelinci yang mati. Dengan aturan itu, Fibonacci bertanya: setelah beberapa bulan, berapa banyak pasangan kelinci yang akan ada di ladang? Ketika ia menghitung bulan demi bulan, ia menemukan pola yang menarik. Pada bulan pertama, hanya ada satu pasangan. Bulan kedua, masih satu pasangan. Bulan ketiga, kelinci pertama sudah dewasa dan melahirkan satu pasangan baru, sehingga jumlahnya menjadi dua. Bulan berikutnya, pasangan pertama melahirkan lagi sementara pasangan kedua baru saja dewasa, maka jumlahnya bertambah menjadi tiga. Bulan selanjutnya, jumlahnya menjadi lima, kemudian delapan, lalu tiga belas, dan seterusnya. Ia menyadari bahwa jumlah pasangan pada setiap bulan selalu merupakan hasil penjumlahan dari dua bulan sebelumnya. Dari situlah muncul deret angka yang kini disebut Deret Fibonacci: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan seterusnya. Pola ini ternyata tidak hanya berhenti sebagai permainan angka semata, tetapi kemudian ditemukan di banyak fenomena alam—mulai dari susunan daun pada batang, jumlah kelopak bunga, spiral cangkang kerang, hingga pola galaksi di angkasa. Jadi, penemuan pertama Fibonacci tentang deret angka itu bermula dari sebuah masalah sederhana tentang kelinci, tetapi hasilnya melahirkan salah satu deret paling terkenal dalam sejarah matematika, yang pengaruhnya terus terasa hingga sekarang. #leonardofibonacci #deretfibonacci #matematika
Fibonacci adalah seorang matematikawan dari Italia yang hidup pada abad ke-12. Nama aslinya adalah Leonardo dari Pisa, tetapi ia lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci, singkatan dari filius Bonacci yang artinya “anak keluarga Bonacci”. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan dunia perdagangan karena ayahnya adalah seorang pedagang yang bekerja di Afrika Utara. Melalui perjalanan bersama ayahnya, Fibonacci berkesempatan mengenal berbagai sistem angka yang digunakan bangsa lain, termasuk sistem angka Hindu–Arab, yaitu angka 0 sampai 9 yang berasal dari India dan dikembangkan oleh ilmuwan Arab. Dari sinilah ia sadar bahwa sistem angka ini jauh lebih praktis daripada angka Romawi yang digunakan orang Eropa pada masa itu. Kesadarannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku yang terbit pada tahun 1202 berjudul Liber Abaci atau Buku Perhitungan. Buku ini berisi banyak hal, mulai dari cara berhitung, konversi mata uang, hingga perhitungan dagang yang penting bagi pedagang Eropa kala itu. Namun, salah satu bagian dalam buku itu yang kemudian terkenal hingga sekarang adalah soal sederhana tentang perkembangbiakan kelinci. Dalam soal tersebut, Fibonacci membayangkan sepasang kelinci yang baru lahir dan ditempatkan di sebuah ladang. Ia menetapkan aturan bahwa setiap pasangan kelinci membutuhkan satu bulan untuk tumbuh dewasa. Setelah dewasa, setiap pasangan kelinci akan melahirkan satu pasangan baru setiap bulannya, dan tidak ada kelinci yang mati. Dengan aturan itu, Fibonacci bertanya: setelah beberapa bulan, berapa banyak pasangan kelinci yang akan ada di ladang? Ketika ia menghitung bulan demi bulan, ia menemukan pola yang menarik. Pada bulan pertama, hanya ada satu pasangan. Bulan kedua, masih satu pasangan. Bulan ketiga, kelinci pertama sudah dewasa dan melahirkan satu pasangan baru, sehingga jumlahnya menjadi dua. Bulan berikutnya, pasangan pertama melahirkan lagi sementara pasangan kedua baru saja dewasa, maka jumlahnya bertambah menjadi tiga. Bulan selanjutnya, jumlahnya menjadi lima, kemudian delapan, lalu tiga belas, dan seterusnya. Ia menyadari bahwa jumlah pasangan pada setiap bulan selalu merupakan hasil penjumlahan dari dua bulan sebelumnya. Dari situlah muncul deret angka yang kini disebut Deret Fibonacci: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan seterusnya. Pola ini ternyata tidak hanya berhenti sebagai permainan angka semata, tetapi kemudian ditemukan di banyak fenomena alam—mulai dari susunan daun pada batang, jumlah kelopak bunga, spiral cangkang kerang, hingga pola galaksi di angkasa. Jadi, penemuan pertama Fibonacci tentang deret angka itu bermula dari sebuah masalah sederhana tentang kelinci, tetapi hasilnya melahirkan salah satu deret paling terkenal dalam sejarah matematika, yang pengaruhnya terus terasa hingga sekarang. #leonardofibonacci #deretfibonacci #matematika

About