@omar._.khaler2: 🌍

עומר,💔
עומר,💔
Open In TikTok:
Region: PS
Thursday 04 September 2025 19:41:53 GMT
1015
69
0
21

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @omar._.khaler2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi Dorong Generasi Muda Bangga pada Budaya Pusaka SURABAYA – Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, menegaskan pentingnya pelestarian budaya Nusantara, khususnya pusaka keris, sebagai identitas bangsa. Hal itu disampaikan dalam penutupan Pagelaran Budaya Tosan Aji Nusantara yang digelar pada 17–21 November 2025 di Balai Pemuda Surabaya. Rivo menyatakan bahwa yayasan yang dipimpinnya dibentuk sebagai wadah untuk mendukung berbagai unsur budaya Indonesia, mulai dari keris, batik, hingga kuliner tradisional. Menurutnya, pelestarian budaya tidak boleh berhenti pada seremoni, tetapi harus memberikan ruang yang berkelanjutan bagi generasi muda. “Misi kami sederhana: hadir dan mendukung pelestarian budaya semampu yang kami bisa. Banyak kegiatan yang bergerak dari komunitas dan pendanaan mandiri, tetapi semangat kami tidak pernah surut,” ujarnya. Rivo juga menyoroti perlunya pendekatan kreatif dalam mengenalkan pusaka kepada generasi muda. Ia mencontohkan kolaborasi yayasan dalam International Gaming Festival di Jakarta yang berhasil menarik perhatian ribuan pemuda terhadap budaya keris. “Ketika anak muda melihat keris secara langsung, muncul rasa penasaran. Inilah yang perlu terus kita dorong,” katanya. Dalam kesempatan itu, Rivo menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan dukungan lebih konkret terhadap pelestarian budaya Nusantara. Ia menilai Surabaya sebagai kota besar semestinya memiliki museum keris yang representatif. “Selama ini pameran dan edukasi keris lebih banyak digerakkan komunitas. Sudah saatnya Surabaya memiliki Museum Keris sebagai pusat konservasi, edukasi, dan diplomasi budaya,” tegasnya. Ketua Panitia Pagelaran Budaya Tosan Aji Nusantara, Andi Budi Sulistijanto, menyebut penyelenggaraan tahun ini mencatat lonjakan peserta hingga tiga kali lipat menjadi 132 peserta dari berbagai daerah. Ia menyebut pameran tersebut sebagai momentum penting dalam merawat warisan adiluhung nenek moyang. Sementara itu, AKBP Sutiono, S.Pd., Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jawa Timur, menilai kegiatan pelestarian tosan aji sejalan dengan nilai historis kepolisian. Ia mengingatkan istilah “Bhayangkara” sendiri berasal dari peradaban Majapahit. “Ini bukan sekadar pameran keris. Ini bagian dari budaya yang harus kita jaga bersama,” ujarnya. Sutiono juga menyampaikan pesan Kapolda Jawa Timur yang mendorong agar kegiatan pelestarian budaya digelar secara rutin untuk memastikan generasi muda tidak kehilangan akar budaya lokal. Di akhir acara, Rivo menegaskan komitmen Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi untuk terus memperkenalkan budaya pusaka kepada masyarakat luas. “Budaya adalah jiwa bangsa, dan pusaka adalah jiwa dari budaya itu sendiri. Dengan dukungan pemerintah, upaya pelestarian ini akan semakin kuat dan berdampak,” tandasnya. #KerisNusantara #BudayaIndonesia #EthnicIndonesia #TosanAji #PelestarianBudaya
Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi Dorong Generasi Muda Bangga pada Budaya Pusaka SURABAYA – Ketua Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, menegaskan pentingnya pelestarian budaya Nusantara, khususnya pusaka keris, sebagai identitas bangsa. Hal itu disampaikan dalam penutupan Pagelaran Budaya Tosan Aji Nusantara yang digelar pada 17–21 November 2025 di Balai Pemuda Surabaya. Rivo menyatakan bahwa yayasan yang dipimpinnya dibentuk sebagai wadah untuk mendukung berbagai unsur budaya Indonesia, mulai dari keris, batik, hingga kuliner tradisional. Menurutnya, pelestarian budaya tidak boleh berhenti pada seremoni, tetapi harus memberikan ruang yang berkelanjutan bagi generasi muda. “Misi kami sederhana: hadir dan mendukung pelestarian budaya semampu yang kami bisa. Banyak kegiatan yang bergerak dari komunitas dan pendanaan mandiri, tetapi semangat kami tidak pernah surut,” ujarnya. Rivo juga menyoroti perlunya pendekatan kreatif dalam mengenalkan pusaka kepada generasi muda. Ia mencontohkan kolaborasi yayasan dalam International Gaming Festival di Jakarta yang berhasil menarik perhatian ribuan pemuda terhadap budaya keris. “Ketika anak muda melihat keris secara langsung, muncul rasa penasaran. Inilah yang perlu terus kita dorong,” katanya. Dalam kesempatan itu, Rivo menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan dukungan lebih konkret terhadap pelestarian budaya Nusantara. Ia menilai Surabaya sebagai kota besar semestinya memiliki museum keris yang representatif. “Selama ini pameran dan edukasi keris lebih banyak digerakkan komunitas. Sudah saatnya Surabaya memiliki Museum Keris sebagai pusat konservasi, edukasi, dan diplomasi budaya,” tegasnya. Ketua Panitia Pagelaran Budaya Tosan Aji Nusantara, Andi Budi Sulistijanto, menyebut penyelenggaraan tahun ini mencatat lonjakan peserta hingga tiga kali lipat menjadi 132 peserta dari berbagai daerah. Ia menyebut pameran tersebut sebagai momentum penting dalam merawat warisan adiluhung nenek moyang. Sementara itu, AKBP Sutiono, S.Pd., Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jawa Timur, menilai kegiatan pelestarian tosan aji sejalan dengan nilai historis kepolisian. Ia mengingatkan istilah “Bhayangkara” sendiri berasal dari peradaban Majapahit. “Ini bukan sekadar pameran keris. Ini bagian dari budaya yang harus kita jaga bersama,” ujarnya. Sutiono juga menyampaikan pesan Kapolda Jawa Timur yang mendorong agar kegiatan pelestarian budaya digelar secara rutin untuk memastikan generasi muda tidak kehilangan akar budaya lokal. Di akhir acara, Rivo menegaskan komitmen Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi untuk terus memperkenalkan budaya pusaka kepada masyarakat luas. “Budaya adalah jiwa bangsa, dan pusaka adalah jiwa dari budaya itu sendiri. Dengan dukungan pemerintah, upaya pelestarian ini akan semakin kuat dan berdampak,” tandasnya. #KerisNusantara #BudayaIndonesia #EthnicIndonesia #TosanAji #PelestarianBudaya

About