@iiuvc8: #الشعب_القطري_ماله_حل🇶🇦🤍 #اكسبلورexplore #foryou #قران_كريم #

ً
ً
Open In TikTok:
Region: QA
Thursday 04 September 2025 22:24:51 GMT
526
52
5
28

Music

Download

Comments

.3u_q
9 :
الله يجزاك خير
2025-09-04 22:58:25
1
n.b.y7
n.b.y7 :
جزاك الله خير🤍🤍🤍
2025-09-04 22:30:27
1
73.qtr
Q T R :
🤩🤩🤩
2025-09-04 22:28:25
1
To see more videos from user @iiuvc8, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sejak genosida Isra*l menyerang Gaza pada Oktober 2023 lalu, lebih dari satu perempuan dan anak perempuan terbunuh setiap jam. Laporan Euro-Med Human Rights Monitor menyebutkan bahwa hingga saat ini lebih dari 20 ribu perempuan dan anak perempuan terbunuh di wilayah terkepung tersebut, lapor Quds News Network yang dikutip Republika di Jakarta. Jumlah tersebut bukanlah sekadar angka. Mereka adalah anak perempuan, ibu, pelajar, pekerja, guru, dokter, hingga para pemimpin. Mereka memiliki perannya masing-masing. Dalam laporan tersebut, dicatat terdapat 42.620 anak Palestina kehilangan orang tua atau setidaknya satu orang tua mereka terbunuh, di antaranya terdapat 6.500 anak yang kehilangan ibunya. Laporan itu menyebutkan, ini luka yang tidak tersembuhkan bagi anak di manapun itu berada. Saat ini, banyak ibu hamil yang melahirkan di tenda pengungsian atau di bangunan-bangunan yang telah dibom. Mereka adalah para ibu hamil dan sosok ibu baru yang terpaksa harus mengungsi. Terdapat lebih dari satu juta perempuan dan anak perempuan yang terpaksa mengungsi. Diantara mereka, ada 150 ribu ibu hamil dan ibu baru. Laporan tersebut memperlihatkan, melahirkan di Gaza adalah tindakan yang berbahaya karena mengancam jiwa. Bukan hanya rumah, bangunan yang hancur di Gaza yaitu meliputi fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan ini sebanyak lebih dari 80 persennya telah hancur. Itulah mengapa melahirkan di sini berbahaya karena minimnya fasilitas penunjang kelahiran.  Editor: A. Syalabi Ichsan #Republika #CekRepublikaAja
Sejak genosida Isra*l menyerang Gaza pada Oktober 2023 lalu, lebih dari satu perempuan dan anak perempuan terbunuh setiap jam. Laporan Euro-Med Human Rights Monitor menyebutkan bahwa hingga saat ini lebih dari 20 ribu perempuan dan anak perempuan terbunuh di wilayah terkepung tersebut, lapor Quds News Network yang dikutip Republika di Jakarta. Jumlah tersebut bukanlah sekadar angka. Mereka adalah anak perempuan, ibu, pelajar, pekerja, guru, dokter, hingga para pemimpin. Mereka memiliki perannya masing-masing. Dalam laporan tersebut, dicatat terdapat 42.620 anak Palestina kehilangan orang tua atau setidaknya satu orang tua mereka terbunuh, di antaranya terdapat 6.500 anak yang kehilangan ibunya. Laporan itu menyebutkan, ini luka yang tidak tersembuhkan bagi anak di manapun itu berada. Saat ini, banyak ibu hamil yang melahirkan di tenda pengungsian atau di bangunan-bangunan yang telah dibom. Mereka adalah para ibu hamil dan sosok ibu baru yang terpaksa harus mengungsi. Terdapat lebih dari satu juta perempuan dan anak perempuan yang terpaksa mengungsi. Diantara mereka, ada 150 ribu ibu hamil dan ibu baru. Laporan tersebut memperlihatkan, melahirkan di Gaza adalah tindakan yang berbahaya karena mengancam jiwa. Bukan hanya rumah, bangunan yang hancur di Gaza yaitu meliputi fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan ini sebanyak lebih dari 80 persennya telah hancur. Itulah mengapa melahirkan di sini berbahaya karena minimnya fasilitas penunjang kelahiran. Editor: A. Syalabi Ichsan #Republika #CekRepublikaAja

About