"Di sebuah kerajaan megah, hiduplah seorang pangeran muda yang tampak memiliki segalanya—kekuasaan, kemewahan, dan penghormatan dari rakyatnya. Namun di balik senyum yang selalu ia tunjukkan di hadapan istana, hatinya diliputi kesepian yang dalam. Semua orang menjauh, bukan karena membencinya, melainkan karena takut berbuat salah dan mendapat hukuman dari aturan kerajaan yang ketat. Tak seorang pun berani berbicara santai atau bercanda dengannya. Sang pangeran, yang sebenarnya lembut hati dan rindu akan tawa bersama teman, hanya bisa memandang dari kejauhan anak-anak yang bermain di taman, berharap suatu hari ada seseorang yang berani mendekat dan mengenalnya apa adanya."