Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@himamaslipi: Kalau kalian liat anak organisasi bengong, jangan kira lagi kosong… Mungkin dia lagi mikirin: uang kas udah dibayar belum, danusan laku berapa, rapat besok jam berapa 🤯 #organisasi #konten #himamaslipi #himamagenaksi #foryoupage
HIMA MANAJEMEN SLIPI
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 10 September 2025 13:07:20 GMT
951
59
0
2
Music
Download
No Watermark .mp4 (
6.12MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.29MB
)
Watermark .mp4 (
6.3MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @himamaslipi, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Invente
[email protected]
#elbodo #inventeroman #jarjacha #fyp
#foryoupageofficiall
Insta: bushra_gulfam_ #bushragulfam
#ensurtimiento #parati
Insta: bushra_gulfam_ #bushragulfam
*PANSUS DPRK Buka Suara Soal Tundingan Suap 360 Miliyar Desak Kapolda Aceh "Saving Aceh's green forests"* BANDA ACEH -mediaviral.co Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Polisi Marzuki Ali Basyah Sebagai Putra Kelahiran Darah Aceh didesak segera memberikan klarifikasi atas tudingan Panitia Khusus (Pansus) DPRA yang menyebut aparat penegak hukum (APH) menerima suap dari aktivitas tambang ilegal di Aceh dengan nilai mencapai Rp 360 miliar per tahun. Desakan itu disampaikan Ketua Umum LSM GASPARI Gerakan Aspirasi Pemuda Aceh Rakyat Indonesia Nurul Aini Menurutnya, isu ini tidak boleh dibiarkan karena menyangkut reputasi kepolisian. “Isu ini sangat serius. Kami mendesak Kapolda Aceh membentuk tim khusus untuk mengusut tudingan ini, mulai dari level polsek, polres, polda, bahkan jika ada pejabat pusat yang terlibat,” kata Nurul Aini kepada wartawan, Sabtu, 28 September 2025. Sebelumnya, dalam rapat paripurna pada tamggal 25 September 2025, Pansus Terkait Minerba dan Migas Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengungkap adanya ratusan tambang ilegal di Aceh. Mereka juga menemukan sekitar 1.000 unit ekskavator yang diduga menyetor Rp 30 juta per bulan kepada aparat. Jika dikalkulasi, jumlahnya mencapai Rp30 miliar per bulan atau Rp 360 miliar per tahun. “Kalau saja dana sebesar itu masuk ke kas negara sebagai pajak resmi, tentu bisa digunakan untuk membangun fasilitas umum,” sebut Nurul Aini. Aktifis Pemantauan Lingkungan hidup ini juga mengingatkan agar Pemerintah Aceh tidak gegabah menutup tambang ilegal, sebab ribuan ORANG menggantungkan hidup dari aktivitas tersebut. Ia menyarankan agar pemerintah segera mendata tambang ilegal untuk dilegalkan menjadi tambang rakyat. Lanjut, Nurul dalam kesempatan itu menyebutkan yang paling pemting segera tertibkan eksavator tambang ILLEGAL MEANING, tanpa Terkecuali. "Saving Aceh's green forests" bagi yang tidak mengindahkan silakan tindak lanjut sesuai aturan yang berlaku. Report By Chandra 28/9/2025
About
Robot
Legal
Privacy Policy