3D1 PR4T4M4, Tk,.Sd,.S.Mp,S.Ma :
Di Indonesia, gelar sarjana masih dianggap sebagai simbol status sosial. Padahal faktanya, kualitas sarjana di lapangan masih campur aduk. Ada yang benar-benar kompeten, tapi banyak juga yang kuliah hanya formalitas untuk mengejar gelar.
Masalahnya, ketika dikritik, apalagi oleh non-sarjana, sebagian dari mereka malah defensif. Bukannya menerima masukan, justru balik menyerang dengan alasan “kamu siapa, saya saja kuliah bertahun-tahun.” Padahal kritik itu wajar, bagian dari proses belajar.
Fenomena ini berbeda dengan di negara maju. Di sana, kritik dianggap sehat, bahkan non-sarjana dihargai kalau memang punya skill, karya, atau inovasi. Banyak tokoh besar dunia yang bukan sarjana, tapi dihormati karena prove by result, bukan sekadar gelar.
Di Indonesia, budaya intelektual kita masih sering terjebak pada gengsi. Padahal, seharusnya gelar bukan hanya pajangan di KTP atau CV, tapi bukti kontribusi nyata untuk masyarakat. Jadi, bukan soal siapa yang mengkritik—sarjana atau non-sarjana—tapi seberapa besar kita mau belajar, berkembang, dan bermanfaat bagi orang lain.
2025-09-23 12:16:18