Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya memprioritaskan penanganan bagi kelompok rentan dalam bencana banjir yang melanda Denpasar, Bali. “Warga lanjut usia, bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan penyandang disabilitas harus diprioritaskan,” kata Gibran dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 September 2025. Selain itu, ia juga meminta agar korban banjir yang mengalami sakit, termasuk penyakit kulit akibat air kotor, segera mendapatkan penanganan medis. Wapres berharap anak-anak tetap bisa melanjutkan kegiatan belajar mengajar meski terdampak banjir. Gibran menegaskan, pemerintah akan segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak, seperti sekolah, tempat ibadah, pura, hingga jembatan. Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah kini tengah melakukan asesmen untuk memulihkan rumah dan usaha warga yang terdampak. “Sesuai arahan Presiden, tindakan cepat harus dilakukan dan bantuan dari BNPB dipastikan tepat sasaran,”jelasnya. Perbekel Kesiman Kertalangu, I Made Suena, mencatat sebanyak 70 kepala keluarga (124 jiwa) terdampak banjir di Tohpati, Denpasar Timur. Dari jumlah tersebut, 20 KK atau 28 jiwa masih bertahan di posko pengungsian Balai Banjar Tohpati. Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menunjukkan banjir besar dan longsor melanda 123 titik di tujuh kabupaten/kota, meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Karangasem, dan Jembrana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Kamis, 11 September 2025 pukul 17.00 WITA, sebanyak 16 orang meninggal dunia dan satu orang masih hilang. Rinciannya, 10 korban di Denpasar, tiga di Gianyar, dua di Jembrana, dan satu di Badung. #TVRI #TVRINasional #MediaPemersatuBangsa - @tvrinasional