@forrmr: #smartfit #Fitness #computervision #startups #softwareengineer

forrmr
forrmr
Open In TikTok:
Region: PH
Saturday 13 September 2025 06:40:29 GMT
984
22
1
1

Music

Download

Comments

nami20247
Nami :
Wow
2025-09-13 11:29:00
0
To see more videos from user @forrmr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tuduh Supir Mobil Asal Bulukumba Membawa TKI Ilegal, 3 Oknum TNI Mengaku Anggota Polisi Peras Korban 30 Juta GOWA — Tiga oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga terlibat dalam aksi pemerasan terhadap seorang sopir asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.  Para pelaku disebut mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh korban membawa calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (7/11/2025) di wilayah Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.  Korban berinisial AI (20), yang berprofesi sebagai sopir angkutan antar daerah, menceritakan bahwa ia mendapat telepon dari seseorang di Jeneponto yang meminta untuk menjemput beberapa penumpang untuk ke Kabupaten Barru. “Saya ditelpon orang dari Kabupaten Jeneponto, disuruh ambil penumpang di depan masjid Panciro. Saya setuju dan menunggulah di Masjid Panciro, Kecamatan Bajeng. Saya sempat menunggu sekitar satu jam lebih,” kata AI, Selasa (11/11/2025). Namun setelah menunggu lama, AI kemudian menelpon orang yang menyuruhnya mengambil penumpang di panciri.
Tuduh Supir Mobil Asal Bulukumba Membawa TKI Ilegal, 3 Oknum TNI Mengaku Anggota Polisi Peras Korban 30 Juta GOWA — Tiga oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga terlibat dalam aksi pemerasan terhadap seorang sopir asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Para pelaku disebut mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh korban membawa calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (7/11/2025) di wilayah Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Korban berinisial AI (20), yang berprofesi sebagai sopir angkutan antar daerah, menceritakan bahwa ia mendapat telepon dari seseorang di Jeneponto yang meminta untuk menjemput beberapa penumpang untuk ke Kabupaten Barru. “Saya ditelpon orang dari Kabupaten Jeneponto, disuruh ambil penumpang di depan masjid Panciro. Saya setuju dan menunggulah di Masjid Panciro, Kecamatan Bajeng. Saya sempat menunggu sekitar satu jam lebih,” kata AI, Selasa (11/11/2025). Namun setelah menunggu lama, AI kemudian menelpon orang yang menyuruhnya mengambil penumpang di panciri. "Saya kemudian menelponnya kembali dan meminta nomor penumpang tersebut, namun orang itu justru tidak memberikan saya nomor penumpangnya,"Ungkapnya. " Saya berulang kali telpon dan meminta nomornya, bahkan saya sempat mengeluh dan mengatakan kenapa lama sekali,"Sambungnya. Kemudian orang yang menghubunginya kembali menelpon dan mengatakan penumpang tidak jadi berangkat karena mobil yang digunakan AI dianggap tidak muat. Karena tidak mengenal lebih jauh orang tersebut, AI memutuskan melanjutkan perjalanan. Tak lama berselang, saat melintas di sekitar Jembatan Kembar, mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh dua pria menggunakan sepeda motor. “Mereka tanya saya bawa apa. Saya jawab penumpang, tapi mereka bilang saya bawa TKI ilegal dan suruh saya menepi,” ujar AI. Kedua pria itu kemudian menanyakan tujuan dan jumlah penumpang yang dibawa. AI menjelaskan bahwa dirinya hendak ke pelabuhan Barru dengan membawa lima penumpang. Namun, pelaku tetap menuduhnya membawa calon TKI ilegal. “Mereka tanya, mau dipermudah atau dipersulit. Saya bilang, dipermudah saja, Pak. Lalu mereka bilang, ya sudah kasih Rp50,” tutur AI. AI awalnya menganggap permintaan 50 itu adalah RP.50 ribu, namun ternyata kedua pelaku tertawa karena meminta Rp.50 Juta, hingga membuat AI kaget. AI sempat menawar jumlah uang yang diminta, hingga akhirnya disepakati Rp30 juta. Pelaku memberikan waktu hingga pukul 11.00 Malam untuk menyerahkan uang tersebut. “Saya menolak awalnya, tapi mereka datang lagi dan bawa saya ke salah satu lokasi tanah kosong dikelilingi pagar seng. Di situ mereka ancam mobil dan penumpang mau ditahan kalau uangnya tidak dikasih,” ungkapnya. Dalam tekanan, AI menelpon orang tuanya untuk meminta saran. Orang tuanya kemudian menyarankan agar uang diberikan demi keamanan. “Mereka bilang itu uang yang mereka minta itu perintah Pak Kanit. Katanya bukan mereka yang minta, tapi Kanit mereka. Akhirnya saya transfer Rp30 juta lewat Brimo ke rekening seorang perempuan inisial HM (27),” jelas AI. Setelah uang ditransfer, para pelaku menjamin bahwa AI aman untuk melintas di wilayah tersebut dan bahkan memfoto SIM dan KTP miliknya sebagai tanda pengenal. Beberapa hari setelah kejadian, AI mulai curiga. Ia menanyakan kepada rekan sesama sopir dan kenalan polisi di sekitar Gowa, namun tidak ada yang mengetahui adanya petugas kepolisian yang berjaga di lokasi tersebut. “Teman saya bilang tidak ada polisi jaga di situ. Dari situ saya yakin mereka bukan polisi,” ucap AI. Merasa menjadi korban penipuan dan pemerasan, AI kemudian melapor ke kuasa hukumnya, Sya’ban Sartono. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa pelaku yang mengaku sebagai polisi ternyata oknum anggota TNI aktif. “Klien saya ini hanya sopir lintas daerah. Ia dituduh membawa TKI ilegal lalu dipaksa membayar Rp30 juta agar tidak dibawa ke kantor. Setelah ditelusuri, ternyata para pelaku adalah oknum TNI. Karena itu kami melaporkan kasus ini ke Pomdam XIV/Hasanuddin,” ujar Sya’ban

About