@the_kota_clips_: මොකද අච්චි මේ #thekota #the_kota_fans

The Kota
The Kota
Open In TikTok:
Region: LK
Thursday 18 September 2025 13:48:35 GMT
5422
489
13
20

Music

Download

Comments

shashikasgs
Shashika Sgs :
aliya awoth iwarai 😂😂❤️❤️❤
2025-11-13 13:45:32
0
hirnuanuhas
@H_I_R_U_N 🤍✨️ :
@𝗛𝗜𝗥𝗨𝗪𝗔 😅
2025-09-19 12:15:53
0
imesh.eranda2
#❤️‍🩹⚽❤️‍🩹Imeya❤️‍🩹⚽❤️‍🩹 :
🤣
2025-11-23 04:14:53
0
cathumini07
Chathumini :
😂
2025-11-20 15:30:16
0
shashikasgs
Shashika Sgs :
❤️
2025-11-13 13:45:38
0
shashikasgs
Shashika Sgs :
2025-11-13 13:45:38
0
shashikasgs
Shashika Sgs :
🥰
2025-11-13 13:45:38
0
nuwan9033
Nuwan😜😜 :
😂😂
2025-10-30 17:03:46
0
janith6113
mr.dragon🌹 :
😂
2025-10-12 11:42:51
0
thisum43
T.H.I.S.U.M🙈🙂 :
😂😂😂
2025-09-29 20:10:03
0
mali.sha_
Maleesha… :
@Methuzzz♠️@@Ayeshan Perera
2025-09-29 15:40:50
0
To see more videos from user @the_kota_clips_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Seorang pria bernama Ape di Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial setelah marah-marah dan meludahi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggapnya tidak layak dikonsumsi. Dalam video yang beredar, Ape menunjukkan menu MBG yang terdiri dari nasi, potongan ikan, kacang, buah anggur, dan sayur tauge, yang menurutnya tidak memenuhi standar kualitas layak makanan. Ape menyatakan bahwa anaknya dan warga di desanya mendapatkan menu yang sama yang dianggapnya tidak pantas. Ia mengatakan, “Anak aing dibere nu kieu, warga aing dibere nu kieu tah” (anak saya dikasih ini, warga saya dikasih ini nih), sambil memperlihatkan menu tersebut dan menegaskan bahwa menu itu “Teu layak ieu teu layak” (tidak layak ini, tidak layak). Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan bahwa Ape telah meminta maaf. Pemerintah desa setempat memfasilitasi pertemuan untuk penyelesaian masalah dan klarifikasi antara Ape dan pengelola Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Dalam pertemuan tersebut, Ape mengaku video kemarahannya direkam secara spontan dan menegaskan bahwa ia tidak bermaksud menjelekkan, namun hanya ingin SPPG melakukan evaluasi agar menyajikan menu yang lebih baik demi kesejahteraan semua pihak. Ia juga berharap ke depannya ada sinergi dan komunikasi yang lebih baik antara semua pihak terkait. Sementara itu, seorang pria di samping Ape menyampaikan harapan agar peristiwa ini menjadi pembelajaran bersama agar tidak terjadi miskomunikasi serupa di masa depan. Insiden ini terjadi sekitar empat hari sebelum video viral tersebar dan telah mendapatkan perhatian luas dari masyarakat serta menjadi bahan evaluasi bagi program MBG di wilayah tersebut.
Seorang pria bernama Ape di Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial setelah marah-marah dan meludahi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggapnya tidak layak dikonsumsi. Dalam video yang beredar, Ape menunjukkan menu MBG yang terdiri dari nasi, potongan ikan, kacang, buah anggur, dan sayur tauge, yang menurutnya tidak memenuhi standar kualitas layak makanan. Ape menyatakan bahwa anaknya dan warga di desanya mendapatkan menu yang sama yang dianggapnya tidak pantas. Ia mengatakan, “Anak aing dibere nu kieu, warga aing dibere nu kieu tah” (anak saya dikasih ini, warga saya dikasih ini nih), sambil memperlihatkan menu tersebut dan menegaskan bahwa menu itu “Teu layak ieu teu layak” (tidak layak ini, tidak layak). Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan bahwa Ape telah meminta maaf. Pemerintah desa setempat memfasilitasi pertemuan untuk penyelesaian masalah dan klarifikasi antara Ape dan pengelola Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Dalam pertemuan tersebut, Ape mengaku video kemarahannya direkam secara spontan dan menegaskan bahwa ia tidak bermaksud menjelekkan, namun hanya ingin SPPG melakukan evaluasi agar menyajikan menu yang lebih baik demi kesejahteraan semua pihak. Ia juga berharap ke depannya ada sinergi dan komunikasi yang lebih baik antara semua pihak terkait. Sementara itu, seorang pria di samping Ape menyampaikan harapan agar peristiwa ini menjadi pembelajaran bersama agar tidak terjadi miskomunikasi serupa di masa depan. Insiden ini terjadi sekitar empat hari sebelum video viral tersebar dan telah mendapatkan perhatian luas dari masyarakat serta menjadi bahan evaluasi bagi program MBG di wilayah tersebut.

About