Tahun 1917 adalah salah satu titik paling gelap dalam sejarah Palestina dan umat Islam. Pada tahun itu, Inggris mengeluarkan sebuah surat resmi yang dikenal dengan Deklarasi Balfour, ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur James Balfour. Dalam surat tersebut, Inggris berjanji mendukung berdirinya "tanah air nasional" bagi bangsa Yahudi di Palestina. Sekilas terlihat seperti hanya “surat janji”, tapi dampaknya luar biasa besar, karena dari sinilah awal bencana panjang bagi Palestina dan dunia Islam. 🔑 Kenapa ini penting? Palestina pada saat itu bukan milik Inggris. Tanah Palestina adalah bagian dari wilayah Khilafah Utsmani. Bayangkan, Inggris memberi janji untuk tanah yang bukan miliknya. Ibarat lo lagi ngontrak rumah, terus tetangga lo bikin surat janji kasih rumah kontrakan lo ke orang lain. Itu gila kan? Tapi itulah yang dilakukan Inggris dengan Deklarasi Balfour. ⚔️ Latar belakangnya gimana? Saat Perang Dunia I, Inggris butuh dukungan kelompok Yahudi internasional, terutama di Amerika, untuk masuk ke perang. Sebagai barter politik, Inggris menjanjikan Palestina kepada Yahudi. Setelah Khilafah Utsmani runtuh pada 1924, janji itu benar-benar dieksekusi. Inggris yang saat itu jadi mandat (penjajah resmi) di Palestina, membuka pintu besar-besaran untuk imigran Yahudi masuk Palestina. Hasilnya, jumlah Yahudi yang tadinya minoritas kecil, melonjak tajam. Konflik demi konflik dengan penduduk asli Palestina pun meledak, dan puncaknya tahun 1948 Israel diproklamirkan. 📌 Dampak Deklarasi Balfour: 1. Kolonialisme berganda: Palestina dijajah dua kali, pertama oleh Inggris, lalu digadaikan ke Zionis. 2. Pengusiran massal: Ratusan ribu orang Palestina terusir dari tanah mereka, rumah mereka dihancurkan, desa mereka dibumihanguskan. 3. Konflik tak berkesudahan: Hingga hari ini, penderitaan rakyat Palestina adalah buah dari secarik kertas tahun 1917 itu. ⚖️ Dari sisi hukum internasional: Deklarasi Balfour tidak sah, karena Inggris tidak punya hak menentukan nasib suatu bangsa. Lebih parah lagi, deklarasi itu melanggar prinsip dasar hak asasi manusia, yaitu hak bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri. 📖 Dari sisi Islam: Tanah Palestina adalah tanah yang diberkahi (al-ardh al-mubarakah). Allah menyebutkannya dalam Al-Qur’an (QS. Al-Isra: 1) ketika menceritakan Isra’ Mi’raj Nabi ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Menjual, menggadaikan, apalagi menyerahkan tanah itu ke tangan musuh Islam adalah pengkhianatan besar. 🔎 Perumpamaan sederhana biar gampang dicerna: Bayangkan rumah lo diwariskan turun-temurun dari kakek buyut. Tiba-tiba ada orang asing (Inggris) datang, lalu kasih surat janji ke temennya (Zionis) bahwa rumah lo akan jadi tempat tinggal dia. Padahal lo masih tinggal di rumah itu, masih bayar pajak, masih jaga setiap sudutnya. Lo protes? Pasti! Itulah yang terjadi di Palestina. Deklarasi Balfour adalah “surat bodoh” yang sampai hari ini bikin jutaan rakyat Palestina jadi pengungsi. 🔥 Kesimpulan yang harus kita pahami: Deklarasi Balfour bukan sekadar surat, tapi awal konspirasi besar Barat-Zionis yang memicu penderitaan panjang umat Islam. Palestina bukan sekadar tanah, tapi bagian dari sejarah, aqidah, dan kehormatan umat. Dan sampai kapanpun, tanggung jawab membebaskan Palestina adalah amanah seluruh kaum Muslimin, bukan hanya rakyat Palestina semata. Kalo ada yg nanya kenapa ribut Palestina nggak pernah selesai, jawab simpel: Karena ada secarik surat di tahun 1917, yang isinya janji palsu Inggris kasih tanah orang lain ke Zionis. Dan dari situlah luka besar umat Islam dimulai. Wallahu A'lam Bishawab ☝️ #dakwahdigital #deklarasi #balfour #sejarahislam #palestina #umatislam - @ariefsiburuh