@warni_kediri: Surabaya, 22 September 2025 — Suasana Ospek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin, mendadak jadi sorotan. Bukan karena atribut ospek atau jargon-jargon khas mahasiswa baru, tapi karena kehadiran sosok tak biasa Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Dikenal dekat dengan generasi muda, Vinanda hadir bukan sekadar memberi sambutan formal. Ia datang sebagai tamu undangan sekaligus pembicara dalam kegiatan ospek mahasiswa baru 2025. Tapi yang bikin suasana makin hidup adalah sesi dialog terbuka yang ia pimpin sendiri. Dan di sinilah segalanya jadi lebih menarik. Salah satu mahasiswa mengangkat isu yang cukup “berani”: soal perundungan di lingkungan kampus. Vinanda menyambut pertanyaan itu dengan serius dan terbuka. Ia menegaskan bahwa mencegah perundungan tidak cukup hanya dengan aturan keras. "Perlu ada pemetaan. Kita harus tahu di mana potensi itu bisa terjadi, lalu lakukan pendekatan berbasis edukasi. Kita tidak bisa terus-menerus hanya menunggu masalah muncul, baru bertindak," ujar Vinanda Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal pentingnya membangun kesadaran sosial dan empati, dua hal yang menurutnya sering absen di dunia pendidikan saat ini. Tak hanya itu, kehadiran Vinanda juga membuka perspektif baru soal pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan. Dengan gaya bicara yang lugas, ramah, tapi tetap bernas, Vinanda sukses mengubah suasana ospek yang biasanya tegang jadi ajang diskusi yang membangun. Ospek kali ini mungkin biasa-biasa saja di atas kertas. Tapi kehadiran ‘Mbak Wali’ begitu mahasiswa menyapanya berhasil menjadikannya lebih dari sekadar penyambutan mahasiswa baru. Ia membuka ruang diskusi, meninggalkan pesan yang menggetarkan pendidikan butuh keberanian, bukan hanya gelar.
wartakediriterkini
Region: ID
Monday 22 September 2025 13:40:08 GMT
Music
Download
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @warni_kediri, please go to the Tikwm
homepage.