@gendhismanisgroup01: Murah meriah #fyp#ponorogo24jam #wonogiri24jam #wonogiri #purwantoro

gendhismanisgroup01
gendhismanisgroup01
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 22 September 2025 14:15:01 GMT
1539
14
3
1

Music

Download

Comments

linayulianti454
🧚 :
mb miricinde ne pundi aq koq pengen mrono
2025-09-23 06:57:40
0
To see more videos from user @gendhismanisgroup01, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

penjelasan ada di bawah 👇👇🇮🇩🇯🇵.. . . . Hubungan China-Jepang kembali menegang seusai pidato Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di parlemen pada 7 November 2025 lalu. Saat itu, Takaichi mengindikasikan bahwa Jepang akan mengerahkan pasukan bela diri (JSDF) ke Taiwan apabila China menyerang Taiwan. “Keamanan Taiwan adalah keamanan kita juga. Rencana kontingensi Taiwan semakin serius dan kita harus menyiapkan yang terburuk,” kata Takaichi dikutip dari Kompas.id (17/11/2025). Takaichi merujuk kepada undang-undang pertahanan Jepang tahun 2015, yang menyebut pasukan bela diri boleh diturunkan untuk membela negara sahabat apabila kepentingan Jepang ikut terancam. Namun, komentar Takaichi tersebut memicu reaksi keras di China dan sebagian Jepang. Sebab, sangat jarang pemimpin aktif Jepang yang berpendapat soal Taiwan secara terbuka. Pidato Takaichi disebut bertentangan dengan prinsip ambiguitas strategis yang selama ini diterapkan Jepang terhadap Taiwan Bahkan, Jepang tidak pernah—kecuali pada masa Shinzo Abe—secara gamblang mendukung Taiwan. terlebih, China adalah mitra ekonomi penting bagi Jepang. Selain itu, Kemarahan di China juga antara lain disebabkan karena mereka belum melupakan secara penuh kekejaman Jepang selama penjajahan di era Perang Dunia II. Kecaman terhadap Takaichi juga datang dari petinggi Partai Komunis Jepang, yakni Ketua Partai Shii Kazuo dan Ketua Kebijakan Partai Taku Yamazoe. Takaichi dianggap menimbulkan insiden diplomatik yang tidak perlu di tengah relasi China-Jepang yang masih terus dijaga dalam kondisi positif. PM Takaichi juga diminta untuk menarik pernyataannya sebagai bentuk wujud tanggung jawab dan untuk mencegah keadaan semakin memburuk. #chinadanjepangsemakinmemmanas#jepang#china#jepangindonesia🇯🇵🇲🇨 #fpy_tiktok_viral
penjelasan ada di bawah 👇👇🇮🇩🇯🇵.. . . . Hubungan China-Jepang kembali menegang seusai pidato Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di parlemen pada 7 November 2025 lalu. Saat itu, Takaichi mengindikasikan bahwa Jepang akan mengerahkan pasukan bela diri (JSDF) ke Taiwan apabila China menyerang Taiwan. “Keamanan Taiwan adalah keamanan kita juga. Rencana kontingensi Taiwan semakin serius dan kita harus menyiapkan yang terburuk,” kata Takaichi dikutip dari Kompas.id (17/11/2025). Takaichi merujuk kepada undang-undang pertahanan Jepang tahun 2015, yang menyebut pasukan bela diri boleh diturunkan untuk membela negara sahabat apabila kepentingan Jepang ikut terancam. Namun, komentar Takaichi tersebut memicu reaksi keras di China dan sebagian Jepang. Sebab, sangat jarang pemimpin aktif Jepang yang berpendapat soal Taiwan secara terbuka. Pidato Takaichi disebut bertentangan dengan prinsip ambiguitas strategis yang selama ini diterapkan Jepang terhadap Taiwan Bahkan, Jepang tidak pernah—kecuali pada masa Shinzo Abe—secara gamblang mendukung Taiwan. terlebih, China adalah mitra ekonomi penting bagi Jepang. Selain itu, Kemarahan di China juga antara lain disebabkan karena mereka belum melupakan secara penuh kekejaman Jepang selama penjajahan di era Perang Dunia II. Kecaman terhadap Takaichi juga datang dari petinggi Partai Komunis Jepang, yakni Ketua Partai Shii Kazuo dan Ketua Kebijakan Partai Taku Yamazoe. Takaichi dianggap menimbulkan insiden diplomatik yang tidak perlu di tengah relasi China-Jepang yang masih terus dijaga dalam kondisi positif. PM Takaichi juga diminta untuk menarik pernyataannya sebagai bentuk wujud tanggung jawab dan untuk mencegah keadaan semakin memburuk. #chinadanjepangsemakinmemmanas#jepang#china#jepangindonesia🇯🇵🇲🇨 #fpy_tiktok_viral

About