@oishisadeff: Ketika Diam Lebih Nyaring dari Marah Setiap sikap manusia punya arti. Kadang marah bukan sekadar emosi, dan diam bukan sekadar tenang. Semua itu tanda bagaimana hati sebenarnya sedang berbicara... • Masih marah berarti masih peduli... Jika seseorang masih bisa marah, kecewa, atau menegur, itu tandanya orang tersebut masih menganggap pihak lain penting dalam hidupnya. Rasa marah muncul karena ada harapan yang tidak sesuai, atau ada kepedulian yang terluka. • Diam menandakan tidak lagi peduli... Saat seseorang memilih diam meskipun disakiti, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, itu biasanya bukan tanda ikhlas semata, melainkan tanda bahwa perasaan dan harapan sudah hilang. Dengan kata lain, orang tersebut sudah tidak menganggap pihak lain berarti lagi. • Makna mendalamnya : Marah adalah bentuk ekspresi cinta, peduli, atau kepentingan. Namun ketika marah itu hilang dan berganti dengan diam, maka sebenarnya hubungan sudah sampai pada titik di mana orang itu tidak mau lagi menghabiskan energi untuk peduli. Diam bisa menjadi tanda akhir dari perhatian, dan saat itu, seseorang sudah benar-benar melepaskan. KESIMPULAN : • Marah bukan selalu tanda benci, justru kadang itu bukti masih ada rasa peduli... • Tapi kalau sudah diam, berarti hatinya sudah lelah, dan kamu bukan lagi siapa-siapa di matanya. • Jangan tunggu sampai diam jadi jawabannya, karena saat itu kamu sudah benar-benar hilang dari hatinya.

oishisa

Open In TikTok:

Region: ID

Tuesday 23 September 2025 00:37:40 GMT