@chimnly: lowkey just publically humiliated myself all the time but like i thought i was funny so its ok

lily
lily
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 23 September 2025 10:02:13 GMT
7559
474
22
25

Music

Download

Comments

geraltrogerericduhaute
GERALT OF RIVIA :
My secret fur affinity account in question
2025-09-23 13:40:01
2
nightmarespell
connor :
2025-09-28 02:51:44
1
jimmy_jormer
average jimmy⁉️ :
What the fluff?😢
2025-09-24 06:04:36
0
katyooi
kat :
IM CTFUU
2025-09-23 10:47:37
1
nonprofitmuzic
musicmanforyou :
investing in this
2025-09-23 10:06:28
0
themightychimkin
Chimkin :
Hi
2025-09-23 10:25:58
0
iipavv
Kai :
this is FIREE
2025-09-23 15:17:34
1
kiorigaming
Kiori, The Boosted king 🎂🎉 :
peak 💔
2025-09-24 07:06:54
0
vhaega
Vhaega ♡ :
HSHSJSJJSJSJSJSJ
2025-09-23 23:26:09
0
lucielchosen
venerable :
proudest era yet
2025-09-23 12:37:15
1
melkyoj
Mel :
LMAOOO
2025-09-24 12:02:00
0
niyannika
niya :
LMFAOO
2025-09-23 18:57:01
1
linaren8
Lina :
Help😂
2025-09-23 21:09:36
1
yannisolos
Your Least favorite person :
Lilynette Como estas🌹
2025-09-23 20:36:23
1
auraman6feet8
Li :
peak 😭
2025-09-23 15:33:02
1
giannhsspk
giannhsspk :
2025-10-02 18:34:13
0
kaylieeii
kaylie :
😭😭😭😭😭😭
2025-09-23 17:00:04
1
aj_cometa
Aj :
😭💀
2025-09-23 15:54:13
1
ismelloncakes
do you smull tht wut :
@jack interesting 🥰
2025-09-24 02:27:15
0
paxrico
zeni :
wat did i just watch
2025-09-24 06:01:26
1
irene2real
1004s :
omg ur hair
2025-09-23 17:07:33
1
bao_nguyeenx
jabao :
u still play av?
2025-09-23 10:32:44
0
junesukk
June :
YUHHHH FURRY TEINS
2025-09-23 10:14:30
0
To see more videos from user @chimnly, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Giliran, Mahasiswa UPB Pontianak Datangi Gedung DPRD Kalbar, Desak Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Masyarakat Adat. PONTIANAK — Puluhan mahasiswa Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat, Selasa (2/9). Mereka datang sekitar pukul 14.45 WIB dengan mengenakan jaket almamater berwarna kuning mencolok, menandai aksi damai yang sudah beberapa hari sebelumnya terjadi. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyampaikan orasi secara bergantian, menyoroti sejumlah isu strategis baik tingkat nasional maupun lokal. Aksi mereka dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan personel TNI yang berjaga di sekitar halaman gedung dewan untuk memastikan situasi tetap kondusif. Saat azan Ashar berkumandang, suasana aksi sempat berhenti sejenak sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah. Setelah selesai berkumandang, para mahasiswa kembali melanjutkan orasi mereka dengan semangat yang tak surut. Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah desakan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset milik koruptor agar segera disahkan. Mahasiswa menilai RUU tersebut penting untuk menyelesaikan persoalan negara, terkait perilaku korupsi di negara ini. Selain itu, mereka juga menuntut percepatan pengesahan RUU Masyarakat Adat yang hingga kini belum mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. “RUU Masyarakat Adat adalah bentuk pengakuan negara terhadap hak-hak masyarakat lokal, terutama di Kalbar yang kaya suku, budaya, tanah adat dan lain-lain. Ini harus segera direalisasikan,” ujar salah satu koordinator aksi. Tak hanya isu nasional, para mahasiswa juga menyuarakan persoalan lokal yang mendesak, seperti maraknya Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar. Mereka menuntut pemerintah daerah dan pusat untuk lebih tegas memberantas praktik ilegal tersebut. “Kami hadir bukan untuk membuat onar, tapi untuk menyuarakan keresahan rakyat kecil yang sering terabaikan,” tegas seorang orator. “Isu nasional maupun lokal yang kami angkat hari ini adalah bagian dari perjuangan bersama untuk Kalbar dan Indonesia yang lebih adil dan berdaulat,
Giliran, Mahasiswa UPB Pontianak Datangi Gedung DPRD Kalbar, Desak Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Masyarakat Adat. PONTIANAK — Puluhan mahasiswa Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat, Selasa (2/9). Mereka datang sekitar pukul 14.45 WIB dengan mengenakan jaket almamater berwarna kuning mencolok, menandai aksi damai yang sudah beberapa hari sebelumnya terjadi. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyampaikan orasi secara bergantian, menyoroti sejumlah isu strategis baik tingkat nasional maupun lokal. Aksi mereka dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan personel TNI yang berjaga di sekitar halaman gedung dewan untuk memastikan situasi tetap kondusif. Saat azan Ashar berkumandang, suasana aksi sempat berhenti sejenak sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah. Setelah selesai berkumandang, para mahasiswa kembali melanjutkan orasi mereka dengan semangat yang tak surut. Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah desakan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset milik koruptor agar segera disahkan. Mahasiswa menilai RUU tersebut penting untuk menyelesaikan persoalan negara, terkait perilaku korupsi di negara ini. Selain itu, mereka juga menuntut percepatan pengesahan RUU Masyarakat Adat yang hingga kini belum mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. “RUU Masyarakat Adat adalah bentuk pengakuan negara terhadap hak-hak masyarakat lokal, terutama di Kalbar yang kaya suku, budaya, tanah adat dan lain-lain. Ini harus segera direalisasikan,” ujar salah satu koordinator aksi. Tak hanya isu nasional, para mahasiswa juga menyuarakan persoalan lokal yang mendesak, seperti maraknya Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar. Mereka menuntut pemerintah daerah dan pusat untuk lebih tegas memberantas praktik ilegal tersebut. “Kami hadir bukan untuk membuat onar, tapi untuk menyuarakan keresahan rakyat kecil yang sering terabaikan,” tegas seorang orator. “Isu nasional maupun lokal yang kami angkat hari ini adalah bagian dari perjuangan bersama untuk Kalbar dan Indonesia yang lebih adil dan berdaulat," timpalnya. Seperti aksi-aksi sebelumnya, mahasiswa juga meminta bertemu langsung dengan para wakil rakyat di DPRD Kalbar untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Aksi para mahasiswa berlangsung tertib dan aman. Aksi ini menjadi pengingat bahwa suara mahasiswa tetap menjadi bagian penting dalam dinamika demokrasi, khususnya dalam mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat.(den)

About