@music_.43:

🎶
🎶
Open In TikTok:
Region: DO
Wednesday 24 September 2025 01:17:21 GMT
66157
7581
4
195

Music

Download

Comments

yuyuuu.part2
. :
2025-10-05 22:00:52
29
emerita.sosa2
Emerita Sosa :
te deseo lo mejor y él mejor eres tu Romeo santos
2025-09-24 18:19:30
18
darlenismuoz
darlenismuoz :
❤️❤️❤️❤
2025-10-04 01:45:11
3
To see more videos from user @music_.43, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sejumlah aktivis Global Sumud Flotilla yang ikut dalam armada bantuan menuju Gaza dan sempat ditahan Israel telah dibebaskan. Mereka mengungkap kekejaman aparat Israel saat berada dalam tahanan.  Lorenzo Agostino, misalnya. Jurnalis asal Italia itu menceritakan biadabnya tindakan aparat Israel terhadap para tahanan. Borgolan yang sangat ketat tanpa pakaian dalam suhu rendah tentu sangat membuatnya begitu tersiksa.
Sejumlah aktivis Global Sumud Flotilla yang ikut dalam armada bantuan menuju Gaza dan sempat ditahan Israel telah dibebaskan. Mereka mengungkap kekejaman aparat Israel saat berada dalam tahanan. Lorenzo Agostino, misalnya. Jurnalis asal Italia itu menceritakan biadabnya tindakan aparat Israel terhadap para tahanan. Borgolan yang sangat ketat tanpa pakaian dalam suhu rendah tentu sangat membuatnya begitu tersiksa. "Polisi memborgol kami dengan sangat-sangat ketat, yang menghentikan sirkulasi darah kami. Mereka menutup mata kami dan memasukkan kami ke dalam van tanpa pakaian dengan suhu yang sangat rendah sehingga terasa sangat membeku. Mereka menahan kami di sana kurang lebih selama tiga jam," ujarnya sebagaimana dikutip NU Online dari TRT World, Senin (6/10/2025). Tak hanya itu, Lorenzo mengatakan bahwa Israel tak memberi minum pada para tahanan selama lebih dari dua hari. "Kami dibiarkan tanpa air bersih selama lebih dari dua hari. Secara keseluruhan, mereka memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempermalukan kami semua," ungkapnya. Lorenzo juga membeberkan tindakan keji Israel terhadap Greta Thunberg. Aktivis lingkungan dari Swedia itu dililit dengan bendera Israel. "Greta Thunberg, seorang perempuan pemberani yang baru berusia 22 tahun itu dipermalukan, dibungkus dengan bendera Israel, dan dipamerkan seperti piala. Saya merasa berada di tempat yang benar-benar biadab," ujarnya. Selanjutnya, Kieran Andrieu, aktivis dari Inggris, mengungkapkan hal yang sama. Ia menceritakan bahwa Israel sama sekali tak memiliki empati. "Israel memperlakukan kami dengan sangat buruk, mereka menolak memberikan obat-obatan penting kepada orang-orang. Semalam kami berteriak bahwa seseorang mengalami serangan jantung. Mereka tidak datang. Mereka tidak peduli, mereka memberi kami makanan yang penuh serangga," ungkap Kieran. Kieran mengatakan bahwa aparat Israel menyiksa beberapa orang dalam tahanan. Salah satu temannya pingsan di pesawat sebab kelelahan yang mereka alami. "Beginilah cara Israel memperlakukan orang Eropa. Anda hanya bisa membayangkan bagaimana mereka memperlakukan orang Palestina setiap hari," tuturnya. Selain itu, Nicolas Calabrese, aktivis Argentina, mengaku dipukuli dan dilarang berkomunikasi dengan rekannya. "Mereka memukul kami, menundukkan kepala dan mendorong kami. Mereka tidak mengizinkan kami berbicara dengan rekan kami untuk memberi tahu mereka apa yang terjadi, di mana rekan-rekan kami berada di kapal lain, sedangkan mereka membawa kami dari penjara," ungkapnya. "Ini adalah pelanggaran hak asasi yang sangat besar. Tentu apa yang mereka lakukan kepada rakyat Palestina jauh lebih buruk dari apa yang mereka lakukan terhadap kami. Kami akan terus berjuang," lanjutnya. Sebelumnya, pada Kamis (2/10/2025) Global Sumud Flotilla dalam akun X melaporkan bahwa lebih dari 443 relawan dari 47 negara ditahan secara tidak sah di perairan internasional setelah Israel mencegat armada tersebut. Para aktivis tersebut dikabarkan disemprot dengan meriam air, disiram dengan limbah, dan komunikasi mereka terganggu. #GlobalSumudFlotilla #Palestine #LorenzoAgostino #GretaThunberg #KieranAndrieu

About