Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@cheyennes.privvvv: Hehe lashes #fyp #viral #lashes
My secret 😛
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 24 September 2025 04:48:15 GMT
1421
118
5
1
Music
Download
No Watermark .mp4 (
0MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
0MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
angie :
ayy
2025-09-24 12:14:08
1
kg1emer :
Slide it🙏😩
2025-09-24 06:38:56
1
carolyn :
lashed up baddie
2025-09-24 04:54:02
1
To see more videos from user @cheyennes.privvvv, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
lovvvveee ittt #fyp #subdued #hoodie #glitter #viral
ڪثير بَـحٰبْگہ ♥️⚓️ .• #explore #Love #fyp #capcut
#CapCut#الشعب_الصيني_ماله_حل😂😂#تصميم#سوريا#تل_ابيض_رأس_العين_سلوك🖤 @عماد عقل 𓂆🇵🇸.
Кто опять этот диджей? 😱🤯 #dmc #диджей #liljon #fyu #tiktokalgorithm
KDM Sidak Pabrik Aqua, Ternyata Airnya dari Sumur BOR Bukan Mata Air Seperti di Iklan: Siapa yang Minum Kebohongan Merek Premium? Selama puluhan tahun, Aqua membangun citra kesucian dan kemurnian melalui narasi romantis "mata air pegunungan" yang seolah menjamin setiap tetesnya adalah anugerah alami. Namun, citra yang begitu dijaga itu kini tercoreng oleh klaim hasil sidak mendadak yang dilakukan oleh seorang figur publik (KDM) di pabrik mereka. Temuan yang mengejutkan publik: sumber air yang digunakan diduga kuat berasal dari sumur bor, bukan aliran mata air alami yang dipromosikan dalam iklan. Ini bukan sekadar kesalahan penamaan, melainkan potensi penipuan massal terhadap jutaan konsumen yang rela membayar lebih untuk sebuah janji kemurnian. Publik harus mempertanyakan, apakah keindahan alam yang ditampilkan di media hanyalah kamuflase untuk praktik eksploitasi air tanah yang lebih dalam dan mengkhawatirkan? Penggunaan sumur bor, yang secara geologis mengambil air tanah dalam (ATD), secara fundamental berbeda dari eksploitasi mata air. Walaupun airnya mungkin lolos uji laboratorium, perbedaan ini merusak narasi "alami" dan "terlindung" yang menjadi jualan utama Aqua. Mata air memberikan kesan keberlanjutan dan minim intervensi, sementara sumur bor memicu kekhawatiran serius tentang dampak lingkungan: penurunan muka air tanah, kekeringan sumur warga, hingga potensi amblesan tanah di wilayah sekitarnya. Jika benar perusahaan multinasional ini menggunakan air dari pengeboran dalam, ini menguak sebuah kemunafikan industri: menjual mitos kemurnian alam sambil secara diam-diam memompa air yang berpotensi merusak keseimbangan ekosistem lokal demi kepentingan komersial. Fakta ini menempatkan konsumen pada posisi yang dilematis: apakah mereka selama ini membayar mahal untuk citra palsu? Janji 'air didinginkan secara alami' dan 'sumber terlindungi' seolah runtuh, digantikan realitas proses industri yang mungkin tidak jauh berbeda dengan kompetitor lain, bahkan air isi ulang. Lebih jauh lagi, insiden ini merenggut hak dasar konsumen atas informasi yang jujur. Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus bertanggung jawab penuh untuk mengklarifikasi temuan ini. Hanya melalui audit terbuka terhadap izin penambangan air dan proses produksi di seluruh pabrik, kepercayaan publik dapat diselamatkan, atau, setidaknya, kebenaran pahit tentang praktik AMDK dapat terungkap. Persoalan sumber air ini harus menjadi lonceng peringatan keras bagi seluruh industri air minum dalam kemasan. Jika praktik disinformasi ini terbukti, maka Aqua tidak hanya merusak kredibilitas mereknya, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap klaim-klaim "alami" dan "premium" produk lain. Ini adalah waktu yang tepat bagi DPR dan lembaga pengawas untuk merevisi standar regulasi, memastikan bahwa klaim pemasaran harus didukung data geologis yang transparan dan dapat diverifikasi publik. Jika negara tidak tegas, maka hak atas air murni dan informasi yang jujur akan terus menjadi korban dari label mewah dan janji iklan yang menyesatkan, membuat kita semua minum air keruh penuh pertanyaan.
About
Robot
Legal
Privacy Policy