@maimalum28: Áo quây nữ

Mai má lúm
Mai má lúm
Open In TikTok:
Region: VN
Wednesday 24 September 2025 16:04:06 GMT
7286
32
0
6

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @maimalum28, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Info Polri  Radar007.com, Banten — Di balik seragam coklat yang sering disalahpahami keras dan tegas, tersimpan hati seorang ayah yang sedang remuk. Dialah anggota Polsek Kragilan, Serang, seorang ayah sederhana yang baru-baru ini mengunggah video bersama putra kecilnya Abimanyu, korban kecelakaan lalu lintas yang kini berjuang untuk sembuh. @PRESIDEN PRABOWO SUGIANTO 2 @Kepala Kepolisian RI @DIVISI HUMAS POLRI OFFICIAL @Div Propam Polri @poldabanten @polresserang  Video singkat itu membuat banyak orang meneteskan air mata. Dalam tayangan sederhana tanpa kata-kata berlebihan, terlihat seorang ayah berbaju coklat memeluk anaknya dengan lembut, seolah menahan semua luka dan kecewa dalam diam. Ia tidak berteriak saat hukum terasa timpang bagi putranya. Ia tidak mengemis bantuan untuk pengobatan sang buah hati. Ia hanya berusaha sendiri, mengorbankan segalanya, menjual apa yang bisa dijual, agar anaknya bisa sembuh. Dan di tengah perjuangannya, ia tetap menjaga nama institusinya, menahan diri untuk tidak mencoreng seragam yang masih ia hormati. > “Tuhan akan adil, tapi mungkin tidak sekarang,” begitu tulisnya pelan dalam caption video itu — kalimat yang mengguncang hati ribuan netizen. Komentar demi komentar membanjiri unggahannya. Salah satunya, dari akun @Februari, menulis dengan penuh kasih: > “Tuhan menyembuhkan hamba-Nya. Dan untuk ayah yang luar biasa, Tuhan memberkati selalu. Salam sehat dari ujung Timur NTT. Salam untuk ananda kecil dari kami, anak-anak yang juga punya bapak berbaju coklat. Tuhan Yesus berkati bapak dan anaknya. Saat dia diam, hukum tak adil padanya. Saat dia berontak, dia disebut polisi anarkis. Cepat sembuh adik ganteng, dan untuk bapak polisinya, tetaplah berjuang.” Di balik senyum sabar itu, sebenarnya ada hati seorang ayah yang berjuang sendirian. Dia tak menuntut hak, tak mencari simpati, hanya percaya bahwa Tuhan akan memeluk anaknya lebih dulu sebelum dunia sempat menoleh. Kini, ratusan doa terus mengalir di kolom komentar — dari Sabang hingga Merauke, dari rekan seprofesi hingga orang tua yang memahami pedihnya kehilangan dan perjuangan. Abimanyu, nama kecil itu kini menjadi simbol harapan, tentang kasih seorang ayah yang memilih diam saat dunia tak berpihak, dan tentang seorang anggota Polri yang tetap manusia, dengan hati yang lembut, sabar, dan penuh cinta. Karena sesungguhnya, di balik seragam coklat itu, ada air mata yang tak pernah ditunjukkan hanya doa yang terus diucapkan dalam senyap.(**)
Info Polri Radar007.com, Banten — Di balik seragam coklat yang sering disalahpahami keras dan tegas, tersimpan hati seorang ayah yang sedang remuk. Dialah anggota Polsek Kragilan, Serang, seorang ayah sederhana yang baru-baru ini mengunggah video bersama putra kecilnya Abimanyu, korban kecelakaan lalu lintas yang kini berjuang untuk sembuh. @PRESIDEN PRABOWO SUGIANTO 2 @Kepala Kepolisian RI @DIVISI HUMAS POLRI OFFICIAL @Div Propam Polri @poldabanten @polresserang Video singkat itu membuat banyak orang meneteskan air mata. Dalam tayangan sederhana tanpa kata-kata berlebihan, terlihat seorang ayah berbaju coklat memeluk anaknya dengan lembut, seolah menahan semua luka dan kecewa dalam diam. Ia tidak berteriak saat hukum terasa timpang bagi putranya. Ia tidak mengemis bantuan untuk pengobatan sang buah hati. Ia hanya berusaha sendiri, mengorbankan segalanya, menjual apa yang bisa dijual, agar anaknya bisa sembuh. Dan di tengah perjuangannya, ia tetap menjaga nama institusinya, menahan diri untuk tidak mencoreng seragam yang masih ia hormati. > “Tuhan akan adil, tapi mungkin tidak sekarang,” begitu tulisnya pelan dalam caption video itu — kalimat yang mengguncang hati ribuan netizen. Komentar demi komentar membanjiri unggahannya. Salah satunya, dari akun @Februari, menulis dengan penuh kasih: > “Tuhan menyembuhkan hamba-Nya. Dan untuk ayah yang luar biasa, Tuhan memberkati selalu. Salam sehat dari ujung Timur NTT. Salam untuk ananda kecil dari kami, anak-anak yang juga punya bapak berbaju coklat. Tuhan Yesus berkati bapak dan anaknya. Saat dia diam, hukum tak adil padanya. Saat dia berontak, dia disebut polisi anarkis. Cepat sembuh adik ganteng, dan untuk bapak polisinya, tetaplah berjuang.” Di balik senyum sabar itu, sebenarnya ada hati seorang ayah yang berjuang sendirian. Dia tak menuntut hak, tak mencari simpati, hanya percaya bahwa Tuhan akan memeluk anaknya lebih dulu sebelum dunia sempat menoleh. Kini, ratusan doa terus mengalir di kolom komentar — dari Sabang hingga Merauke, dari rekan seprofesi hingga orang tua yang memahami pedihnya kehilangan dan perjuangan. Abimanyu, nama kecil itu kini menjadi simbol harapan, tentang kasih seorang ayah yang memilih diam saat dunia tak berpihak, dan tentang seorang anggota Polri yang tetap manusia, dengan hati yang lembut, sabar, dan penuh cinta. Karena sesungguhnya, di balik seragam coklat itu, ada air mata yang tak pernah ditunjukkan hanya doa yang terus diucapkan dalam senyap.(**)

About