@bangsaonline: Sejumlah nelayan di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, melancarkan aksi protes di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat. Kemarahan para nelayan ini dipicu oleh penolakan pihak SPBU saat mereka hendak membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menggunakan jeriken. Para nelayan mengaku kaget dan kesal dengan kebijakan baru tersebut. Selama bertahun-tahun, mereka terbiasa membeli solar atau pertalite menggunakan jeriken untuk kebutuhan bahan bakar perahu mereka. Mereka menyebut kebijakan pelarangan ini sangat tidak masuk akal dan memperumit operasional mereka untuk melaut. Para nelayan mempertanyakan bagaimana cara mereka mengisi bahan bakar jika tidak diperbolehkan menggunakan jeriken. "Kalau tidak boleh pakai jeriken, apa kami harus membawa perahu kami ke pom bensin? Ini kebijakan yang tidak memikirkan kami," keluh salah seorang nelayan di lokasi, Jumat (26/9/2025). Aksi protes tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak manajemen SPBU. Mereka memberikan klarifikasi bahwa kebijakan tersebut bukanlah pelarangan mutlak, melainkan sebuah bentuk pengaturan baru terkait waktu pelayanan untuk pembelian BBM menggunakan jeriken. Menurut pihak SPBU, pembelian menggunakan jeriken kini diatur pada jam-jam tertentu. Tujuannya adalah agar pelayanan untuk nelayan tidak bertabrakan dengan antrean kendaraan umum dan tidak mengganggu konsumen lain. Namun, pihak SPBU mengakui bahwa informasi mengenai pengaturan waktu baru ini tampaknya belum tersosialisasi dengan baik kepada para nelayan. Kekecewaan nelayan pun memuncak akibat miskomunikasi tersebut. Setelah mediasi, pihak SPBU dan perwakilan nelayan sepakat untuk mencari solusi bersama terkait jadwal pengisian agar tidak merugikan kedua belah pihak. Kasus ini menyoroti pentingnya sosialisasi kebijakan yang jelas, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti para nelayan. #tiktokberita #bangsaonline #harianbangsa

Bangsaonline

Open In TikTok:

Region: ID

Friday 26 September 2025 08:25:37 GMT