@dimas_saputraa_official: iya kan🔥🤙 #sepakbola #bolasepak #cetakgol #presetalightmotion #alightmotion_edit

?
?
Open In TikTok:
Region: MY
Friday 26 September 2025 12:18:14 GMT
297758
11613
128
3364

Music

Download

Comments

next_pasa
si mata kuning :
berawal jdi salting berakhir jdi asing mending bermain bola dari pada sakit hati laki² hitam wajar karna mainnya di lapang yg panas bukan di peresaan
2025-10-15 12:16:49
3
anak.lanang.bola
🕸️🕷️🅱️ℹ️K💤.🅱️Ⓜ️.F©️ :
iya ,gua anak SSB BM FC salam bang
2025-10-14 11:28:37
1
fensrobaldo29
Ronaldo :
mntap ABG ku lebih baik main bola dari pada main di perassan
2025-10-16 13:31:57
0
ranggatm_cool
RANGGA TM# :
jika Naruto punya seribu bayang maka aku dan sahabatku punya beribu ribu kenangan
2025-10-15 06:06:54
2
mingdoy
ming.boy :
477?
2025-09-26 14:31:46
1
rifkiahmadfauzi67
rifkiahmadfauzi67 :
lebih baik menunggu musuh dari pada menunggu cinta yang nantinya akan bikin sakit hati
2025-10-16 07:56:58
2
laliga.bfc
liga PSB :
cakep bang
2025-10-14 17:48:47
1
ahan8845
ahan kece anjai ar :
jalan jalan kehutan perginya jumpah rotan buat apa mikirin mantan lebih baik mikirin tuhan😁😎😎😎😎😎😎😎🥸🥸😎😎😎🥱🥱🥱🥱🤭🤭🤭🤭
2025-10-16 13:48:13
0
nanzzz.bske
Nanzzzz | BSK⭐🔥🔥🔥⭐ :
kelassss bg
2025-10-16 12:43:44
0
ahmadreza5713
𝕄𝕠ℕ𝕀. 𝕏𝕪ℙ :
kelas king
2025-10-16 13:58:14
0
bangcr13
Ronaldo prime :
andai gw tdk di ragukan temen pasti win😔
2025-10-16 14:04:11
0
nsarngga512
💢💥oreng ruet😎 :
lapor ketua
2025-10-16 12:13:04
0
frengkyama8
Frengky :
betul kwn 🥰🥰 lebih baik saya sakit Karena bola dari sya sakit karena cinta☺☺
2025-10-16 09:42:49
0
marnosulangbetung
Marno sulbet🥀🔥😈 :
izin ketua
2025-10-16 11:34:04
0
rasyutt
rasyaa?? :
lebih baik mencetak gol dari pada percintaan yg ga jelass
2025-10-16 10:12:39
0
idzzx7
IDris Aja🤙 :
kelas Abang ku
2025-10-16 09:47:54
0
nikitatita817
Rafael sayanggggg kuuuu👾👾👾 :
iya, itu sangat benarrrrr😁😁😁😁
2025-10-16 08:11:28
0
syafiqelzayyan
arfan :
mantap
2025-10-16 11:26:39
0
muhammad_lutfi54
muhammad_lutfi54 :
salam gua di sepakbola timnas u 17
2025-10-16 07:53:48
0
anaklombok5292
ORANG NTB :
kelas king 🔥🔥
2025-10-10 22:36:33
1
bocil.baik.di.indonesia
🎧BOCIL⚽✔ :
wahhhhhh kelasssss
2025-10-16 09:22:59
0
rosalyna167
R.LYNA167⚽💙 :
menyala hobi ku 😁👍🤭
2025-10-15 07:37:21
0
kezed.ari166
♣️♣️♣️♣️ :
benar tu
2025-10-15 23:53:17
0
pagar_nusapn
{•pagar- `ψ´-nusa•} :
apa nama jj nya plis☺
2025-10-15 23:51:27
0
bhon353
bhon$ :
tapi kalau guah mnh etitut sekil semangat
2025-10-15 16:44:13
0
To see more videos from user @dimas_saputraa_official, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Malam itu, langit Makkah bertabur bintang, tetapi seorang pemuda bernama Muhammad bin Abdullah diliputi harap dan doa. Di dalam keheningan, ia memikirkan seorang wanita yang telah lama ia kagumi, Ummu Hani' binti Abu Thalib. Sejak kecil, Muhammad dan Ummu Hani' tumbuh bersama. Mereka berasal dari keluarga yang sama, bermain di halaman rumah Abu Thalib, dan saling mengenal dalam kedekatan yang suci. Bagi Muhammad, Ummu Hani' bukan hanya sepupu, tetapi juga wanita yang ia hormati dan ia cintai dengan tulus. Dengan hati penuh keyakinan, Muhammad mengutarakan niatnya kepada Abu Thalib. Ia ingin melamar Ummu Hani' dan menjadikannya pendamping hidupnya. Namun takdir berkata lain. Abu Thalib, meski mencintai Muhammad seperti anaknya sendiri, menatapnya dengan penuh kasih, tetapi juga dengan kebijaksanaan seorang ayah. Dengan lembut namun tegas, ia berkata:
Malam itu, langit Makkah bertabur bintang, tetapi seorang pemuda bernama Muhammad bin Abdullah diliputi harap dan doa. Di dalam keheningan, ia memikirkan seorang wanita yang telah lama ia kagumi, Ummu Hani' binti Abu Thalib. Sejak kecil, Muhammad dan Ummu Hani' tumbuh bersama. Mereka berasal dari keluarga yang sama, bermain di halaman rumah Abu Thalib, dan saling mengenal dalam kedekatan yang suci. Bagi Muhammad, Ummu Hani' bukan hanya sepupu, tetapi juga wanita yang ia hormati dan ia cintai dengan tulus. Dengan hati penuh keyakinan, Muhammad mengutarakan niatnya kepada Abu Thalib. Ia ingin melamar Ummu Hani' dan menjadikannya pendamping hidupnya. Namun takdir berkata lain. Abu Thalib, meski mencintai Muhammad seperti anaknya sendiri, menatapnya dengan penuh kasih, tetapi juga dengan kebijaksanaan seorang ayah. Dengan lembut namun tegas, ia berkata: "Wahai Muhammad, engkau adalah seorang yang mulia, tetapi aku telah menjodohkan Ummu Hani' dengan seorang dari kaumnya, Hubayrah bin Abi Wah." Hati Muhammad sejenak terasa berat. Namun, seperti biasa, beliau tidak pernah mempertanyakan takdir. Ia tidak memohon, tidak memaksa, dan tidak menunjukkan kekecewaan yang berlebihan. Dengan kelembutan hati yang luar biasa, ia menerima keputusan itu dengan ikhlas. Karena cinta sejati bukanlah tentang memiliki, tetapi tentang merelakan. Tahun-tahun berlalu. Muhammad menerima Wahyu dan diangkat menjadi Rasulallah SAW. Hidupnya dipenuhi dengan perjuangan, sementara Ummu Hani' menjalani hidupnya sebagai istri Hubayrah bin Abi Wahb. Namun, ketika Fathu Makkah tiba, dan Islam menyebar ke seluruh jazirah Arab, nasib Ummu Hani' berubah. Suaminya, Hubayrah, yang masih dalam kekafiran, meninggalkan dan melarikan diri. Di hari yang penuh kemenangan itu, Ummu Hani' datang kepada Rasulullah SAW, meminta perlindungan bagi beberapa kerabatnya yang takut akan pembalasan. Dengan penuh kasih, Rasulullah SAW menenangkannya, "Kami telah memberi perlindungan kepada siapa yang engkau lindungi, wahai Ummu Hani'." Di dalam hatinya, Ummu Hani' tahu bahwa pria yang berdiri di hadapannya bukan hanya sepupunya, tetapi seorang utusan Allah SWT yang penuh kasih sayang. Rasulullah SAW, yang dulu pernah melamarnya, kini telah menjadi pemimpin bagi seluruh umat Islam. Dan hari itu, untuk kedua kalinya, Rasulullah SAW kembali mengungkapkan keinginannya untuk menikahi Ummu Hani'. Ummu Hani' merasakan hatinya bergetar. Ia masih mencintai Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin ia tidak mencintai lelaki yang paling mulia, yang hatinya penuh kelembutan? Namun, disaat yang sama, ia juga sadar akan keadaannya. Ia telah menjadi seorang ibu dari banyak anak. Dan ia tahu bahwa menjadi istri Rasulullah SAW bukan hanya berarti menjadi seorang pendamping biasa, itu adalah amanah besar, yang membutuhkan dedikasi dan pengorbanan. Dengan mata berkaca-kaca dan suara yang gemetar, Ummu Hani' berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu seperti yang engkau ketahui. Namun, aku telah memiliki tanggung jawab terhadap anak-anakku. Aku khawatir jika aku menikah, aku tidak bisa memenuhi hak-hakmu sebagai suami sebagaimana mestinya." Keheningan menyelimuti ruangan. Rasulullah SAW menatapnya dengan penuh kelembutan. Tak ada amarah, tak ada kekecewaan. Hanya keikhlasan. Beliau tersenyum tipis, lalu berkata dengan suara yang tenang, "Semoga Allah memberkahimu, Ummu Hani'. Aku mendoakanmu agar selalu dalam lindungan-Nya." Ummu Hani' menundukkan kepala. Air mata perlahan mengalir, tetapi bukan karena kesedihan semata, melainkan karena kebesaran hati seorang Rasul. Cinta Rasulullah SAW adalah cinta yang penuh keikhlasan. Ia pernah mencintai Ummu Hani', namun ketika Allah mentakdirkan jalan yang berbeda, ia menerimanya dengan lapang dada. Bahkan saat Ummu Hani' menolaknya untuk kedua kalinya, beliau tidak merasa ditolak, karena cintanya tak bergantung pada kepemilikan. Sumber: Sirah Nabawiyah #sejarah #sejarahislam #quetsislamic #rasulullah_saw #fyp

About