Bab 3 di skripsi isinya tentang cara kamu meneliti. Kalau ibarat kamu mau tahu kenapa ada banyak sampah plastik di sekolah, maka Bab 3 ini jadi petunjuk arahnya. Jadi kayak peta jalan supaya penelitianmu nggak asal, tapi jelas langkah-langkahnya. Nah, di sini kamu tulis rencana nyarinya kayak gimana: siapa yang mau ditanya, di mana dan kapan, pakai cara apa, terus gimana baca hasilnya. Dengan begitu penelitian bisa teratur dan dipercaya. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Artinya, penelitian ini nggak sibuk ngitung angka, tapi lebih ke dengerin cerita orang, lihat keadaan, dan cari tahu alasannya. Misalnya kamu pengen tahu kenapa temanmu buang sampah sembarangan. Kamu nggak perlu hitung jumlah plastiknya, tapi tanya langsung: “Kenapa sih buang sembarangan?” Dari situ kamu dapat jawaban yang lebih dalam. 2. Objek dan Subjek Penelitian Objek itu masalah yang diteliti, sedangkan subjek adalah orang yang ditanya atau diamati. Gampangnya kalau kamu jadi detektif, subjek itu orang-orang yang kamu tanyain. Dalam penelitian ini, subjeknya bisa guru, siswa, dan petugas kebersihan. Guru penting karena mereka ngajarin soal kebersihan. Siswa karena mereka yang sering jadi pelaku. Petugas kebersihan karena mereka tahu kondisi nyata sampah di sekolah. Nah, objeknya adalah kasus sampah plastik itu sendiri. 3. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian dipakai biar jelas. Sama kayak kalau kamu cerita, “Aku nonton konser,” orang pasti nanya: “Di mana? Kapan?” Kalau nggak ada tempat dan waktu, cerita jadi nggak jelas. Jadi, kamu tulis jelas penelitian ini dilakukan di sekolah tertentu, misalnya bulan depan atau semester ini. Dengan begitu orang lain bisa percaya atau bahkan mengulang penelitianmu. 4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Kalau penelitian kualitatif, kamu ibarat detektif yang butuh alat dan cara buat nyari jawaban. Ada tiga teknik utama: •Wawancara. Kayak ngobrol langsung. Misalnya kamu tanya ke murid: “Kenapa kamu buang sampah sembarangan?” atau ke guru: “Gimana cara sekolah ngajarin soal kebersihan?” •Observasi. Ini artinya kamu lihat langsung. Misalnya kamu perhatiin murid di kelas, ada nggak yang buang plastik sembarangan, lalu kamu catat. •Dokumentasi. Ini menyimpan bukti. Bisa berupa foto tempat sampah yang penuh plastik atau catatan jumlah sampah. Jadi kamu kayak detektif: tanya orang (wawancara), lihat kejadian (observasi), dan simpan bukti (dokumentasi). Dengan cara itu kamu bisa tahu alasan kenapa sampah plastik masih menumpuk. 5. Teknik Analisis Data Kalau sudah dapat data, semuanya harus dirapikan. Caranya ada tiga tahap: •Reduksi Data. Pilih info yang penting. Misalnya ada murid bilang: “Aku males buang sampah soalnya tempat sampah jauh.” Itu bisa dicatat. Kalau ada yang nggak nyambung bisa kamu buang. •Penyajian Data. Data tadi dirapikan jadi cerita atau tabel. Misalnya ditulis: “Sebagian murid buang sampah sembarangan karena jumlah tempat sampah sedikit.” •Kesimpulan. Dari semua cerita dan bukti, kamu ambil intinya. Misalnya: “Murid masih buang sampah plastik karena tempat sampah kurang, letaknya jauh, dan mereka malas jalan.” Ibarat kamu denger cerita banyak teman kenapa kelas berantakan. Ada yang bilang karena sampah, ada yang bilang karena malas bersih-bersih. Kamu pilih cerita penting (reduksi), kamu rangkum (penyajian), lalu kamu simpulkan: “Ternyata kelas berantakan karena semua orang malas buang sampah di tempatnya.” #meme #malaka #fyp - @ang.az_