@pastelmiilk: Join my twitch stream in 40 minutes ♡ #cosplay #yennefer #yennefercosplay #thewitcher3 #thewitchercosplay

Finnya🦋
Finnya🦋
Open In TikTok:
Region: DE
Saturday 27 September 2025 18:07:29 GMT
27520
2604
17
47

Music

Download

Comments

s416096
S :
You're the most beautiful girl in the whole world ❤️❤️❤️❤️❤
2025-09-27 20:07:18
3
israelgarcia73
Israel Isaac Garcia :
2025-09-28 22:55:17
2
rise.above.this
Fernando. :
Você fala português???? 😳😳😳 Sincronia perfeita cantando a música.
2025-09-30 13:28:26
1
fox.likegirl
💕🦊FOX🦊💕 :
Hello 🤗
2025-09-27 18:18:27
1
controversialsins
Sam Sausage :
First
2025-09-27 18:13:00
1
fall0utking
FalloutKing :
Amazing cosplay
2025-09-27 18:55:09
0
dr_ji_m3m3r
Ji :
Yen is best girl, she is so pretty just like you
2025-09-27 19:40:52
0
piter14121
piter14121 :
can you make wish to genie so you can be my yennefer and i can be your geralt forever irl?
2025-09-27 18:13:33
0
_alfredoa_
AlfredoA_ :
2025-09-27 18:24:41
0
krzysztof.kaczmar80
krzysztof kaczmarek :
🥰🥰🥰
2025-09-30 10:04:26
0
gama.lopez423
Gama Lopez :
☺️☺️☺
2025-09-28 16:38:58
0
korraxasami4ever
Poster Boy :
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
2025-09-27 18:32:31
0
mrsabinati
MrSabinati :
🥰
2025-09-27 18:14:51
0
prof_dr_c4
Kurin :
😍😍😍
2025-09-27 18:13:44
0
mauricealterkemper
Maurice :
😍😍❤️❤
2025-09-27 18:09:47
0
_.taki_sobie._
_.taki_sobie._ :
2025-09-27 18:14:46
0
To see more videos from user @pastelmiilk, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ada kalanya aku merasa hidup ini hanya sekadar berjalan tanpa tujuan yang jelas.   Bangun setiap pagi, melewati hari, lalu kembali tidur di malam yang sama.   Seolah tak ada perubahan, tak ada jawaban, hanya lingkaran yang terus berulang.   Aku pernah yakin dengan pilihanku…   yakin bahwa aku tahu apa yang terbaik,   yakin bahwa aku bisa bertahan,   yakin bahwa jalan yang kupilih adalah benar.   Tapi nyatanya… keyakinan itu hanya menuntunku ke jalan penuh luka,   ke jalan penuh tangis,   ke jalan penuh penyesalan.   Aku pernah menyerah, membiarkan waktu menyeretku…   seret tanpa arah,   seret tanpa suara,   seret tanpa daya.   Namun ternyata penyerahan itu hanya menghadirkan sesal,   hanya menghadirkan hampa,   hanya menghadirkan bayangan yang terus menghantui.   Dan di sinilah aku berdiri…   di persimpangan yang tak pernah kupahami.   Pandangan jauh, tapi selalu kabur oleh air mata.   Hati ingin melangkah,   tapi ketakutan berbisik:   “Bagaimana kalau salah lagi? Bagaimana kalau jatuh lagi? Bagaimana kalau semua terulang lagi?”   Namun perlahan aku mulai mengerti…   bahwa arah hidup bukan tentang siapa yang datang,   bukan tentang siapa yang tinggal,   bukan tentang siapa yang pergi.   Arah hidup bukan tentang siapa yang menemaniku,   karena teman bisa berubah,   karena sahabat bisa menjauh,   karena cinta bisa meninggalkan.   Arah hidup adalah tentang diriku sendiri…   tentang sejauh mana aku berani,   tentang sejauh mana aku jujur,   tentang sejauh mana aku berserah.   Mungkin aku akan salah lagi,   mungkin aku akan jatuh lagi,   mungkin aku akan terluka lebih dalam dari sebelumnya.   Tapi setiap luka mengajarkanku arti ketabahan,   setiap luka mengingatkanku bahwa aku masih hidup,   setiap luka menegurku agar aku jangan pernah berhenti.   Dan meski aku jatuh, aku ingin bangkit.   Dan meski aku salah, aku ingin belajar.   Dan meski aku menangis, aku ingin percaya.   Percaya bahwa Allah mendengar,   percaya bahwa Allah melihat,   percaya bahwa Allah menuntun.   Aku tidak tahu di mana ujungnya…   aku tidak tahu kapan sampainya…   aku tidak tahu seberapa berat lagi jalan ini.   Tapi aku ingin yakin,   aku harus yakin,   aku akan terus yakin.   Bahwa arah hidup ini…   tidak akan sia-sia,   tidak akan hampa,   tidak akan kosong.   Selama aku masih berjalan dengan hati yang berserah,   selama aku masih berdoa meski dengan suara yang hampir habis,   selama aku masih melangkah meski dengan kaki yang gemetar,   aku percaya…   ya, aku percaya…   Allah sedang menuntunku,   Allah sedang menggenggamku,   Allah sedang menyiapkan tujuan yang tak pernah bisa kulihat sekarang.   Dan bila suatu hari nanti aku sampai di ujung jalan ini,   aku ingin bisa berkata dengan segala luka dan air mata:   “Aku pernah tersesat, aku pernah hancur, aku pernah hampir menyerah,   tapi aku tidak pernah berhenti.   Aku terus berjalan, aku terus berdoa, aku terus percaya.   Dan itulah yang akhirnya membawaku sampai ke sini.”
Ada kalanya aku merasa hidup ini hanya sekadar berjalan tanpa tujuan yang jelas. Bangun setiap pagi, melewati hari, lalu kembali tidur di malam yang sama. Seolah tak ada perubahan, tak ada jawaban, hanya lingkaran yang terus berulang. Aku pernah yakin dengan pilihanku… yakin bahwa aku tahu apa yang terbaik, yakin bahwa aku bisa bertahan, yakin bahwa jalan yang kupilih adalah benar. Tapi nyatanya… keyakinan itu hanya menuntunku ke jalan penuh luka, ke jalan penuh tangis, ke jalan penuh penyesalan. Aku pernah menyerah, membiarkan waktu menyeretku… seret tanpa arah, seret tanpa suara, seret tanpa daya. Namun ternyata penyerahan itu hanya menghadirkan sesal, hanya menghadirkan hampa, hanya menghadirkan bayangan yang terus menghantui. Dan di sinilah aku berdiri… di persimpangan yang tak pernah kupahami. Pandangan jauh, tapi selalu kabur oleh air mata. Hati ingin melangkah, tapi ketakutan berbisik: “Bagaimana kalau salah lagi? Bagaimana kalau jatuh lagi? Bagaimana kalau semua terulang lagi?” Namun perlahan aku mulai mengerti… bahwa arah hidup bukan tentang siapa yang datang, bukan tentang siapa yang tinggal, bukan tentang siapa yang pergi. Arah hidup bukan tentang siapa yang menemaniku, karena teman bisa berubah, karena sahabat bisa menjauh, karena cinta bisa meninggalkan. Arah hidup adalah tentang diriku sendiri… tentang sejauh mana aku berani, tentang sejauh mana aku jujur, tentang sejauh mana aku berserah. Mungkin aku akan salah lagi, mungkin aku akan jatuh lagi, mungkin aku akan terluka lebih dalam dari sebelumnya. Tapi setiap luka mengajarkanku arti ketabahan, setiap luka mengingatkanku bahwa aku masih hidup, setiap luka menegurku agar aku jangan pernah berhenti. Dan meski aku jatuh, aku ingin bangkit. Dan meski aku salah, aku ingin belajar. Dan meski aku menangis, aku ingin percaya. Percaya bahwa Allah mendengar, percaya bahwa Allah melihat, percaya bahwa Allah menuntun. Aku tidak tahu di mana ujungnya… aku tidak tahu kapan sampainya… aku tidak tahu seberapa berat lagi jalan ini. Tapi aku ingin yakin, aku harus yakin, aku akan terus yakin. Bahwa arah hidup ini… tidak akan sia-sia, tidak akan hampa, tidak akan kosong. Selama aku masih berjalan dengan hati yang berserah, selama aku masih berdoa meski dengan suara yang hampir habis, selama aku masih melangkah meski dengan kaki yang gemetar, aku percaya… ya, aku percaya… Allah sedang menuntunku, Allah sedang menggenggamku, Allah sedang menyiapkan tujuan yang tak pernah bisa kulihat sekarang. Dan bila suatu hari nanti aku sampai di ujung jalan ini, aku ingin bisa berkata dengan segala luka dan air mata: “Aku pernah tersesat, aku pernah hancur, aku pernah hampir menyerah, tapi aku tidak pernah berhenti. Aku terus berjalan, aku terus berdoa, aku terus percaya. Dan itulah yang akhirnya membawaku sampai ke sini.” "ocha" #PerjuanganHidup #badaipastiberlalu #AkuMasihDisini #CurhatHati #kuatkanhati

About