@dipprut: ihh takottnyee #katakata #smkstoryy🌻

D i v a a
D i v a a
Open In TikTok:
Region: ID
Sunday 28 September 2025 11:51:44 GMT
1129854
155599
888
10824

Music

Download

Comments

kiyaaskaaanimee27
kiyaaloveetokrevv🫂 :
guwa liwat di pendeliki njay
2025-09-30 13:03:41
1470
rarax.isal0
RAISALL🕸️ :
Jawa campur indo kah😭
2025-09-30 14:52:16
1192
zahraaaa585
ta? :
guwa di bentak bentak cuman perkoro guwa lewat doang 🥺👉🏻👈🏻
2025-10-19 13:40:37
0
aretafatiaturahma
✨ :
punya mata kakak
2025-10-04 08:05:02
77
kanazzz_5
kanazzz_✨🤏 :
gk sengojo ndelok ae di pleroki kan jadi takutttt
2025-10-06 06:17:39
37
raditaputri328
pputrieeea :
ngeri tenan pokoknya saiki kalo lewat ngarep nya takut dipangan😖
2025-09-30 10:53:53
127
user279720970
rahmasuka28 :
Wedi guwa di pendeliki. pliriane itu lohhh menyeramkannn
2025-10-01 10:04:06
14
ajisnurilham21
𝘼𝙟𝙨𝙄𝙡𝙝𝙢𝙢21 :
hyo ngguyu o
2025-09-28 23:39:23
35
joyan594
Ahmad doni Pratama :
a Yang a😏
2025-10-15 17:23:02
0
lipstecu52
lipstecu :
m--maaf bahasa Plosok ya kakka😭
2025-10-14 22:19:12
3
ussysukaalpucatt
️ :
guwa meneng aja di senggolss😭
2025-09-30 11:15:11
224
_ay19_
️ :
@𝓐𝓵𝓭𝓱𝓪 🐜
2025-10-01 11:51:23
2
sabrinawardhani58
Sabrina Wardhani :
mbak kui Donomulyo endi
2025-10-02 03:27:15
2
panggilajaaisyah_79
_Aissyhh✨️ :
jir lah adkel guwa kalo guwa lewat langsung di omongin ke circle² nya wee
2025-10-17 11:56:55
0
hyy_inii_mirr
ily yaPpinK🤪🤪 :
what what an njir, gak isok di simpen😭
2025-10-10 23:36:31
1
sapika821
pikstecuu🕷️ :
guwa juga wedi liatnya
2025-10-18 23:50:48
1
syelluvv_
⋆.˚✮🎧✮˚.⋆ :
louh mbakkk,aku itu salut kok pean bisa syantik kinyis kinyissss 😻
2025-10-02 04:40:22
2
itz.haanaa4u
naa_stecuuu💋 :
gekk gayaneee mendelikii baranggg atutttttttt🥺🥺
2025-10-14 12:26:12
0
aulia.13579
#aulia :
tak pliriki balikkk😁
2025-10-14 13:21:19
1
cilaaaa_023
⋆.˚⋆.˚🦋༘⋆*ੈ :
logat opo kihhhhh😭😭
2025-09-30 13:38:56
3
taq_yy4
taqitaa🫣 :
ijin tag
2025-10-14 11:07:52
0
divaaprillllll
pp pink🩷 :
nama kita sama kakk🤩👍🏻
2025-10-15 12:31:30
0
ghziaw5
🦩 :
guwa takut banget
2025-10-13 11:53:35
2
atus_115
pin★atuss🤭🙆🏻‍♀️ :
guwa liatnya sampe Wedi
2025-10-04 05:52:35
2
lys_che
chee :
biasa,fans🤭
2025-10-03 16:26:23
2
To see more videos from user @dipprut, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

PATI — Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Pati, Sudewo, menantang rakyatnya untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran viral di media sosial. Pernyataan itu muncul di tengah gelombang protes warga atas kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @flokjog dan @pati.24jam, Sudewo menyampaikan pernyataan yang dinilai menantang dan tidak biasa bagi seorang kepala daerah. “Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo dalam video tersebut. Kebijakan kenaikan PBB-P2 ini disebut Sudewo sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah. Ia menyebutkan bahwa selama 14 tahun, tarif PBB di Kabupaten Pati tidak pernah mengalami kenaikan. Saat ini, pendapatan dari sektor tersebut hanya mencapai Rp 29 miliar, jauh tertinggal dari daerah tetangga seperti Jepara (Rp 75 miliar), Rembang dan Kudus (masing-masing Rp 50 miliar). Namun, warga menilai kenaikan hingga 250 persen terlalu drastis dan membebani masyarakat kecil. Protes pun bermunculan, baik secara daring maupun langsung di lapangan. Posko Perlawanan dan Aksi Simbolik Sejak 1 Agustus, komunitas Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi logistik di Alun-Alun Pati sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan tersebut. Mereka menolak menerima donasi uang tunai demi menjaga independensi gerakan. Tak hanya itu, warga juga menyiapkan aksi simbolik berupa telur dan tomat busuk yang rencananya akan diserahkan kepada Sudewo sebagai bentuk kekecewaan. Aksi unjuk rasa besar-besaran dijadwalkan berlangsung pada 13 Agustus 2025, dengan target peserta mencapai 15.000 hingga 50.000 orang. Ketegangan Meningkat Pernyataan Sudewo yang menantang justru memperkeruh suasana. Banyak pihak menilai gaya komunikasinya tidak mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi publik. Di sisi lain, gerakan warga menunjukkan solidaritas dan kreativitas dalam menyuarakan aspirasi mereka. Situasi ini menjadi ujian bagi kepemimpinan Sudewo dan ketahanan masyarakat sipil di Pati. Apakah suara rakyat akan mampu mengubah arah kebijakan, atau justru memperkuat posisi sang bupati?
PATI — Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Pati, Sudewo, menantang rakyatnya untuk melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran viral di media sosial. Pernyataan itu muncul di tengah gelombang protes warga atas kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @flokjog dan @pati.24jam, Sudewo menyampaikan pernyataan yang dinilai menantang dan tidak biasa bagi seorang kepala daerah. “Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo dalam video tersebut. Kebijakan kenaikan PBB-P2 ini disebut Sudewo sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah. Ia menyebutkan bahwa selama 14 tahun, tarif PBB di Kabupaten Pati tidak pernah mengalami kenaikan. Saat ini, pendapatan dari sektor tersebut hanya mencapai Rp 29 miliar, jauh tertinggal dari daerah tetangga seperti Jepara (Rp 75 miliar), Rembang dan Kudus (masing-masing Rp 50 miliar). Namun, warga menilai kenaikan hingga 250 persen terlalu drastis dan membebani masyarakat kecil. Protes pun bermunculan, baik secara daring maupun langsung di lapangan. Posko Perlawanan dan Aksi Simbolik Sejak 1 Agustus, komunitas Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi logistik di Alun-Alun Pati sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan tersebut. Mereka menolak menerima donasi uang tunai demi menjaga independensi gerakan. Tak hanya itu, warga juga menyiapkan aksi simbolik berupa telur dan tomat busuk yang rencananya akan diserahkan kepada Sudewo sebagai bentuk kekecewaan. Aksi unjuk rasa besar-besaran dijadwalkan berlangsung pada 13 Agustus 2025, dengan target peserta mencapai 15.000 hingga 50.000 orang. Ketegangan Meningkat Pernyataan Sudewo yang menantang justru memperkeruh suasana. Banyak pihak menilai gaya komunikasinya tidak mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi publik. Di sisi lain, gerakan warga menunjukkan solidaritas dan kreativitas dalam menyuarakan aspirasi mereka. Situasi ini menjadi ujian bagi kepemimpinan Sudewo dan ketahanan masyarakat sipil di Pati. Apakah suara rakyat akan mampu mengubah arah kebijakan, atau justru memperkuat posisi sang bupati?

About