@dackins1: La collection s'agrandit, entre jeux rétro sur psp et jeux récents sur PS4 et PS5 #jeuvidéo #jeuxvidéo #collections #retrogaming #playstation

Dackins
Dackins
Open In TikTok:
Region: BE
Sunday 28 September 2025 15:38:40 GMT
3230
134
18
9

Music

Download

Comments

ilyass_0908
ilyass_0908 :
Mais non dams je savait pas que t’était collectionneur 👌👌
2025-10-14 19:16:18
1
la.kitsune.du.gam
La.kitsune.du.gaming :
💪💪💪 que des bonnes pépites
2025-09-28 17:16:16
1
cinefiction
Cinefiction :
medievil super jeu !
2025-09-28 21:11:20
2
ttv_zababou652
TTV_ZABABOU652 :
allez je m'abonne
2025-09-28 18:45:29
1
itachiuchiwa552
ItachiUchiwa :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-09-28 16:31:08
1
To see more videos from user @dackins1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bandar Lampung - Kelangkaan solar di sejumlah wilayah Lampung mengakibatkan antrean kendaraan tampak mengular panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bandar Lampung pada Sabtu (9/10) sore. Berdasarkan pantauan Lampung Geh, sedikitnya terdapat empat titik SPBU yang mengalami antrean panjang, di antaranya SPBU Pertamina Soekarno Hatta, Codo Pertamina, SPBU Rajabasa, dan SPBU Labuhan Ratu. Di SPBU Soekarno Hatta, antre an kendaraan tampak mengular sekitar dua kilometer. SPBU itu bahkan membuka empat jalur khusus hanya untuk pengisian solar. Mayoritas kendaraan yang mengantre adalah truk angkutan batu bara dan mobil besar. Sementara di Codo Pertamina, antrean tampak lebih panjang. Di lokasi ini, antrean didominasi oleh kendaraan bus penumpang. Tak jauh berbeda, SPBU Rajabasa yang baru buka pada jam 18:00 WIB juga langsung dipadati antrean kendaraan. Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Labuhan Ratu. Antrean kendaraan hingga menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut. Di titik ini, antrean didominasi oleh mobil pribadi. Salah satu sopir truk yang mengisi bahan bakar solar di SPBU CoDo Pertamina, Usman (53) mengaku sudah mengantre selama dua jam. “Udah ada dua jam. Ya pokoknya bukan cuma hari ini, tiap hari kayak gini,” ujarnya. Usman menjelaskan, solar yang dibelinya digunakan untuk kendaraan angkutan pasir. Ia mengatakan kondisi antrean panjang seperti ini sudah sering terjadi, terutama di wilayah Lampung dan sekitarnya. “Pokoknya kalau di Lampung ini, kaya gini lah yang selalu terjadi. Bahkan di sekitar Pesawaran sana, di Geneng itu, ada yang antre sampai ratusan mobil. Tapi ya ada juga yang khusus ngecor,” ujarnya. Usman berharap pemerintah daerah , khususnya Gubernur Lampung, segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik penyalahgunaan distribusi solar bersubsidi. “Harusnya Gubernur Lampung ngambil sikap tegas. Pom yang ngecor itu, harus di beresin. Masyarakat kecil yang bener-bener butuh solar malah susah,” jelasnya. (Taufik)
Bandar Lampung - Kelangkaan solar di sejumlah wilayah Lampung mengakibatkan antrean kendaraan tampak mengular panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bandar Lampung pada Sabtu (9/10) sore. Berdasarkan pantauan Lampung Geh, sedikitnya terdapat empat titik SPBU yang mengalami antrean panjang, di antaranya SPBU Pertamina Soekarno Hatta, Codo Pertamina, SPBU Rajabasa, dan SPBU Labuhan Ratu. Di SPBU Soekarno Hatta, antre an kendaraan tampak mengular sekitar dua kilometer. SPBU itu bahkan membuka empat jalur khusus hanya untuk pengisian solar. Mayoritas kendaraan yang mengantre adalah truk angkutan batu bara dan mobil besar. Sementara di Codo Pertamina, antrean tampak lebih panjang. Di lokasi ini, antrean didominasi oleh kendaraan bus penumpang. Tak jauh berbeda, SPBU Rajabasa yang baru buka pada jam 18:00 WIB juga langsung dipadati antrean kendaraan. Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Labuhan Ratu. Antrean kendaraan hingga menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut. Di titik ini, antrean didominasi oleh mobil pribadi. Salah satu sopir truk yang mengisi bahan bakar solar di SPBU CoDo Pertamina, Usman (53) mengaku sudah mengantre selama dua jam. “Udah ada dua jam. Ya pokoknya bukan cuma hari ini, tiap hari kayak gini,” ujarnya. Usman menjelaskan, solar yang dibelinya digunakan untuk kendaraan angkutan pasir. Ia mengatakan kondisi antrean panjang seperti ini sudah sering terjadi, terutama di wilayah Lampung dan sekitarnya. “Pokoknya kalau di Lampung ini, kaya gini lah yang selalu terjadi. Bahkan di sekitar Pesawaran sana, di Geneng itu, ada yang antre sampai ratusan mobil. Tapi ya ada juga yang khusus ngecor,” ujarnya. Usman berharap pemerintah daerah , khususnya Gubernur Lampung, segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik penyalahgunaan distribusi solar bersubsidi. “Harusnya Gubernur Lampung ngambil sikap tegas. Pom yang ngecor itu, harus di beresin. Masyarakat kecil yang bener-bener butuh solar malah susah,” jelasnya. (Taufik)

About