@yasserqaresh: #onthisday ##حلويات_اسطنبول_نابلس_حواره_فلسطين

Yasserqaresh
Yasserqaresh
Open In TikTok:
Region: PS
Sunday 28 September 2025 16:37:32 GMT
1727
69
0
17

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @yasserqaresh, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Latar belakang isu Kapolri membentuk tim internal: Pada 17 September 2025, Kapolri membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang terdiri dari 52 perwira tinggi dan perwira menengah. Tim ini bertugas mengevaluasi dan mempercepat reformasi di internal Polri. Presiden membentuk komite: Presiden Prabowo Subianto juga berencana membentuk Komite Reformasi Kepolisian yang bersifat eksternal dan melibatkan unsur masyarakat. Hal ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan publik tentang adanya dualisme atau ketidakcocokan antara dua tim tersebut. Isu pembangkangan: Pemberitaan media dan postingan di media sosial, termasuk Facebook, mengangkat narasi yang mempertanyakan apakah langkah Kapolri tersebut merupakan bentuk pembangkangan terhadap rencana Presiden.  Bantahan dan klarifikasi Kapolri membantah: Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantah bahwa tim internalnya merupakan tandingan atau bentuk pembangkangan terhadap komite bentukan Presiden. Sinergi dan akselerasi: Kapolri menjelaskan bahwa tim internal justru merupakan respons cepat untuk mengakselerasi perbaikan sesuai dengan harapan publik dan arahan dari komite yang akan dibentuk Presiden. Tujuannya adalah agar Polri dapat menindaklanjuti masukan dari komite secara lebih cepat. Dukungan pengamat: Beberapa pengamat juga menilai pembentukan tim internal bukan sebagai perlawanan, tetapi sebagai upaya proaktif dari Polri.  Kritik terhadap tim internal Polri Meskipun tidak dianggap membangkang, pembentukan tim internal oleh Kapolri menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk pakar hukum dan masyarakat sipil. Kurang transparansi: Tim tersebut dianggap kurang transparan dan kurang melibatkan partisipasi publik.
Latar belakang isu Kapolri membentuk tim internal: Pada 17 September 2025, Kapolri membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang terdiri dari 52 perwira tinggi dan perwira menengah. Tim ini bertugas mengevaluasi dan mempercepat reformasi di internal Polri. Presiden membentuk komite: Presiden Prabowo Subianto juga berencana membentuk Komite Reformasi Kepolisian yang bersifat eksternal dan melibatkan unsur masyarakat. Hal ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan publik tentang adanya dualisme atau ketidakcocokan antara dua tim tersebut. Isu pembangkangan: Pemberitaan media dan postingan di media sosial, termasuk Facebook, mengangkat narasi yang mempertanyakan apakah langkah Kapolri tersebut merupakan bentuk pembangkangan terhadap rencana Presiden. Bantahan dan klarifikasi Kapolri membantah: Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantah bahwa tim internalnya merupakan tandingan atau bentuk pembangkangan terhadap komite bentukan Presiden. Sinergi dan akselerasi: Kapolri menjelaskan bahwa tim internal justru merupakan respons cepat untuk mengakselerasi perbaikan sesuai dengan harapan publik dan arahan dari komite yang akan dibentuk Presiden. Tujuannya adalah agar Polri dapat menindaklanjuti masukan dari komite secara lebih cepat. Dukungan pengamat: Beberapa pengamat juga menilai pembentukan tim internal bukan sebagai perlawanan, tetapi sebagai upaya proaktif dari Polri. Kritik terhadap tim internal Polri Meskipun tidak dianggap membangkang, pembentukan tim internal oleh Kapolri menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk pakar hukum dan masyarakat sipil. Kurang transparansi: Tim tersebut dianggap kurang transparan dan kurang melibatkan partisipasi publik. "Jeruk makan jeruk": Beberapa pakar hukum menilai reformasi yang dilakukan oleh internal kepolisian sendiri sulit untuk berjalan efektif. Sebagaimana istilah populer, hal ini dianggap sebagai "jeruk makan jeruk". Perlu sinergi: Pengamat menyarankan agar kedua tim, baik yang internal maupun eksternal, bersinergi untuk mencapai reformasi yang efektif dan bukan hanya sekadar gimik.

About