Billboard Tel Aviv, Prabowo, dan Jejak Hoaks AI Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto billboard di Tel Aviv, Israel, yang menampilkan sosok Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Foto itu tersebar luas dengan klaim seolah-olah merupakan bagian dari kampanye normalisasi Israel dengan sejumlah negara Arab sejak 2020. Namun setelah ditelusuri, klaim tersebut tidak sesuai fakta. Billboard yang benar memang pernah ada, menampilkan Donald Trump, Benjamin Netanyahu, dan beberapa pemimpin Arab dalam rangka mendorong Abraham Accords. Tetapi, sosok Prabowo tidak pernah ditampilkan di sana. Lalu, apa motif di balik beredarnya gambar hasil rekayasa ini? Ada beberapa kemungkinan: 1. Motif Politik Nama Prabowo sengaja dimasukkan untuk membangun narasi politik tertentu, baik untuk menjatuhkan maupun mengaburkan citra internasionalnya. Mengaitkan tokoh Indonesia dengan isu sensitif seperti Israel dapat memicu pro dan kontra di dalam negeri. 2. Propaganda & Disinformasi Penyisipan tokoh asing dalam isu Timur Tengah bisa menjadi cara untuk memperkeruh opini publik, menciptakan kebingungan, bahkan menimbulkan kecurigaan terhadap kebijakan luar negeri Indonesia. 3. Eksperimen AI dan Viralisasi Dengan kemudahan teknologi kecerdasan buatan, membuat manipulasi visual jadi semakin gampang. Gambar editan seperti ini bisa diciptakan hanya untuk mencari perhatian, engagement, atau sekadar uji coba seberapa jauh publik bisa termakan informasi palsu. Faktanya, hingga kini tidak ada satu pun sumber kredibel yang mengonfirmasi keterlibatan Prabowo dalam billboard kampanye di Tel Aviv. Foto yang beredar hanyalah hasil manipulasi berbasis AI yang dipadukan dengan gambar billboard asli. Kesimpulan Foto billboard Tel Aviv yang menampilkan sosok Prabowo adalah hoaks. Billboard asli memang ada, tetapi hanya menampilkan Trump, Netanyahu, dan para pemimpin Arab. Publik perlu lebih cermat memilah informasi, terlebih jika menyangkut isu internasional yang sensitif. #telaviv #propaganda #infoilmu #faktaunik #fyp - @infoilmuu