@qwidi_i: Отдельный пост родимому пятнышку Джея 😊 я готова рассматривать это родимое пятно вечно. Странно, что многие энджин даже не знают о нем 😳 И на его медовой коже это сердечко так выделяется ❤️ #enhypen#jay#zxycba#pageforyou#kpopfyp

qwidi_i🍊🍂
qwidi_i🍊🍂
Open In TikTok:
Region: MD
Tuesday 30 September 2025 19:18:22 GMT
21660
5384
20
273

Music

Download

Comments

qayucky
️ :
very cute
2025-10-20 08:59:24
2
wonwoolovejuyeon
Jeon♾️Lee :
It’s look like a heart❤️🥺
2025-10-14 19:23:13
30
en_cha37
🍁En_Home____Cha💭 :
butterfly birthmark 🥺❤️‍🩹
2025-10-15 06:30:15
9
arielly1552
Arielly :
same as me,but not the same place
2025-10-21 00:11:49
0
qwidi_i
qwidi_i🍊🍂 :
Dedicated a post to Jay’s birthmark😊 I could stare at it forever. It’s strange that so many Engenes don’t even know about it 😳 And on his honey-toned skin, that little heart stands out so beautifully ❤
2025-09-30 19:20:44
35
amnaawan_06
Amna💗 :
i think that this birth mark shows how pure he is🥺💗
2025-10-19 15:40:00
2
wiyella
ella :
поцелованный ангелом. вселенная его явно очень любит 🥺❤️‍🩹
2025-10-01 02:02:28
83
uniqueandridiculous456
✰シ︎ :
I have a big birthmark like that and I wonder is it something related to past life. I guess I'll never know
2025-10-02 18:15:42
2
cassie_isy
cassie_isy :
yo también tengo una igual en mi pierna😭
2025-09-30 21:46:58
5
chlo_coconut1
🦅🐶🐱🦊🐥🐧🫎_chlo :
I also have a birthmark same as him😭😭
2025-10-19 10:31:29
0
._cortis_
새론 :
It looks like the 'No doubt' mv's bite marks
2025-10-01 06:44:08
4
tyramreb
HJJJSSN7 :
su hermosa marca de nacimiento
2025-09-30 21:26:38
3
ris4.aml09
Cewe RANDOM🦅🎸🦊🐻 :
tanda lahirnya sama 😌
2025-10-11 21:09:13
1
elsa_kook
💜🇰🇷E L S A🇰🇷💜 :
I also have a mark on my thigh
2025-10-03 10:41:57
1
elazz0_
layla :
🤍
2025-10-19 13:01:41
0
aishaibrahim198
Aisha Ibrahim :
🥺🥺🥺
2025-10-01 01:27:16
0
cherryontopiee
cherryontopiee :
у меня такая же в том же месте пхаа 😝😝😝
2025-10-01 20:09:46
1
bel.tt8
Belle ᯓ★ :
BASTA NACIMOS EL MISMO DIA (distinto año) Y YO TMB TENGO UNA MARCA DE NACIMIENTO AHI 😭
2025-09-30 22:06:14
1
To see more videos from user @qwidi_i, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV: Love In Shadow. Langit malam itu penuh gemerlap, seolah bintang pun turut menghadiri pesta tahunan universitas — Prom Night. Lampu kristal berkilau di setiap sudut aula besar, musik lembut bergema, dan tawa mahasiswa berpadu dengan suara gelas beradu. Semua tampak sempurna... sampai matanya jatuh pada satu sosok. Lee Heeseung. Dosen muda yang baru berusia 28 tahun itu berdiri di sisi ruangan, mengenakan setelan hitam rapi dengan dasi abu yang membuatnya tampak seperti potret dari majalah mode. Sorot matanya dingin, seperti biasa, tatapan tajam yang seolah bisa menembus siapa pun yang berani menatap balik. Banyak mahasiswi mencuri pandang, tapi tak satu pun berani mendekat. Semua tahu, pria itu tak mudah disentuh — kecuali satu orang. Y/N. Mahasiswi tingkat akhir yang selama ini dikenal dengan pesonanya yang berani, selalu punya cara unik membuat Heeseung kehilangan keseimbangannya — entah lewat senyuman nakal, tatapan yang disengaja, atau sekadar ucapan kecil yang sarat makna ganda setiap kali mereka bertemu di kampus. Namun malam ini… Y/N tak sekadar ingin menggoda. Ia ingin meninggalkan bayangan yang tak bisa dihapus dari ingatan sang dosen. --- Gaunnya berwarna merah marun, berkilau di bawah cahaya lampu gantung, membalut tubuhnya dengan elegan. Belahan punggungnya terbuka, menampilkan kulitnya yang lembut, sementara parfum melati samar mengikuti langkahnya. Ia tahu semua mata memperhatikannya, tapi hanya satu tatapan yang ia cari — pria yang kini tengah memegang gelas wine di tangannya. Dan ketika tatapan itu akhirnya bertemu, Heeseung tak mampu menyembunyikan kejutan kecil di matanya. “Profesor,” sapa Y/N lembut saat ia mendekat, senyumnya berbahaya namun menawan. “Tidak menyangka Anda akan datang ke acara... seperti ini.” Heeseung meneguk sedikit minumannya, mencoba menjaga nada suaranya tetap datar. “Dosen juga manusia, Y/N. Sesekali, saya butuh hiburan.” “Dan saya hiburan yang Anda pilih malam ini, kan?” bisiknya, sedikit lebih dekat, aroma parfumnya membuat Heeseung nyaris kehilangan akal. Ia memalingkan wajah, mengembuskan napas pelan. “Kau seharusnya fokus pada kelulusanmu, bukan membuat dosenmu kehilangan konsentrasi Y/N.” Y/N tertawa kecil — tawa yang lembut tapi menggoda. “Saya sudah hampir lulus, Profesor. Mungkin... setelah ini saya bisa fokus pada hal lain.” Ia menatapnya dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan — antara kagum dan kewaspadaan. Heeseung bukan pria yang mudah terseret oleh godaan, tapi Y/N... Y/N selalu punya cara untuk menyusup di sela-sela logika dinginnya. --- Musik berubah menjadi lebih pelan, dan lampu menyorot area dansa. Beberapa pasangan mulai berputar perlahan di bawah cahaya lembut. Y/N melirik ke arah Heeseung dengan senyum yang sulit diartikan. “Profesor, Anda tidak akan menolak mahasiswi yang mengajak berdansa, bukan?” ujarnya pelan, mengulurkan tangan. Heeseung menatap tangannya beberapa detik — seolah sedang menimbang antara etika dan keinginan. Lalu, ia menyentuh tangan itu. “Untuk satu lagu saja,” katanya akhirnya. Namun satu lagu berubah menjadi momen yang menggantung lebih lama dari seharusnya. Y/N bersandar pelan di dadanya, langkah mereka seirama dengan musik. Tatapan mereka bertemu — terlalu lama, terlalu dalam. “Kenapa selalu menjaga jarak, Profesor?” tanya Y/N di sela-sela tarian, suaranya nyaris seperti bisikan. Heeseung menatapnya, bibirnya melengkung samar. “Karena aku tahu, jika aku terlalu dekat... aku takkan bisa pergi, lagi...” Senyum Y/N memudar, digantikan keheningan yang sarat makna. “Mungkin itu bukan hal buruk.” Heeseung tak menjawab. Tapi tangannya yang tadi di pinggangnya kini menegang — bukan karena menolak, melainkan karena menahan sesuatu yang tak seharusnya ia rasakan. (lanjut di komen) ⚠JUST POV⚠ #POV #HEESEUNG
POV: Love In Shadow. Langit malam itu penuh gemerlap, seolah bintang pun turut menghadiri pesta tahunan universitas — Prom Night. Lampu kristal berkilau di setiap sudut aula besar, musik lembut bergema, dan tawa mahasiswa berpadu dengan suara gelas beradu. Semua tampak sempurna... sampai matanya jatuh pada satu sosok. Lee Heeseung. Dosen muda yang baru berusia 28 tahun itu berdiri di sisi ruangan, mengenakan setelan hitam rapi dengan dasi abu yang membuatnya tampak seperti potret dari majalah mode. Sorot matanya dingin, seperti biasa, tatapan tajam yang seolah bisa menembus siapa pun yang berani menatap balik. Banyak mahasiswi mencuri pandang, tapi tak satu pun berani mendekat. Semua tahu, pria itu tak mudah disentuh — kecuali satu orang. Y/N. Mahasiswi tingkat akhir yang selama ini dikenal dengan pesonanya yang berani, selalu punya cara unik membuat Heeseung kehilangan keseimbangannya — entah lewat senyuman nakal, tatapan yang disengaja, atau sekadar ucapan kecil yang sarat makna ganda setiap kali mereka bertemu di kampus. Namun malam ini… Y/N tak sekadar ingin menggoda. Ia ingin meninggalkan bayangan yang tak bisa dihapus dari ingatan sang dosen. --- Gaunnya berwarna merah marun, berkilau di bawah cahaya lampu gantung, membalut tubuhnya dengan elegan. Belahan punggungnya terbuka, menampilkan kulitnya yang lembut, sementara parfum melati samar mengikuti langkahnya. Ia tahu semua mata memperhatikannya, tapi hanya satu tatapan yang ia cari — pria yang kini tengah memegang gelas wine di tangannya. Dan ketika tatapan itu akhirnya bertemu, Heeseung tak mampu menyembunyikan kejutan kecil di matanya. “Profesor,” sapa Y/N lembut saat ia mendekat, senyumnya berbahaya namun menawan. “Tidak menyangka Anda akan datang ke acara... seperti ini.” Heeseung meneguk sedikit minumannya, mencoba menjaga nada suaranya tetap datar. “Dosen juga manusia, Y/N. Sesekali, saya butuh hiburan.” “Dan saya hiburan yang Anda pilih malam ini, kan?” bisiknya, sedikit lebih dekat, aroma parfumnya membuat Heeseung nyaris kehilangan akal. Ia memalingkan wajah, mengembuskan napas pelan. “Kau seharusnya fokus pada kelulusanmu, bukan membuat dosenmu kehilangan konsentrasi Y/N.” Y/N tertawa kecil — tawa yang lembut tapi menggoda. “Saya sudah hampir lulus, Profesor. Mungkin... setelah ini saya bisa fokus pada hal lain.” Ia menatapnya dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan — antara kagum dan kewaspadaan. Heeseung bukan pria yang mudah terseret oleh godaan, tapi Y/N... Y/N selalu punya cara untuk menyusup di sela-sela logika dinginnya. --- Musik berubah menjadi lebih pelan, dan lampu menyorot area dansa. Beberapa pasangan mulai berputar perlahan di bawah cahaya lembut. Y/N melirik ke arah Heeseung dengan senyum yang sulit diartikan. “Profesor, Anda tidak akan menolak mahasiswi yang mengajak berdansa, bukan?” ujarnya pelan, mengulurkan tangan. Heeseung menatap tangannya beberapa detik — seolah sedang menimbang antara etika dan keinginan. Lalu, ia menyentuh tangan itu. “Untuk satu lagu saja,” katanya akhirnya. Namun satu lagu berubah menjadi momen yang menggantung lebih lama dari seharusnya. Y/N bersandar pelan di dadanya, langkah mereka seirama dengan musik. Tatapan mereka bertemu — terlalu lama, terlalu dalam. “Kenapa selalu menjaga jarak, Profesor?” tanya Y/N di sela-sela tarian, suaranya nyaris seperti bisikan. Heeseung menatapnya, bibirnya melengkung samar. “Karena aku tahu, jika aku terlalu dekat... aku takkan bisa pergi, lagi...” Senyum Y/N memudar, digantikan keheningan yang sarat makna. “Mungkin itu bukan hal buruk.” Heeseung tak menjawab. Tapi tangannya yang tadi di pinggangnya kini menegang — bukan karena menolak, melainkan karena menahan sesuatu yang tak seharusnya ia rasakan. (lanjut di komen) ⚠JUST POV⚠ #POV #HEESEUNG

About